Scandal 5

575 121 4
                                    

Peringatan selalu kawan-kawan.
Hal ini adalah pure ide penulis, maaf terlalu mendramatisir keadaan para tokoh dan juga karakter pemain sangat berbeda .

Terima kasih

Denting bel pelajaran di mulai baru saja berbunyi, Kyungsoo yang sedang duduk di panggil tiba-tiba oleh guru.

"Kyungsoo di suruh ke kantor."celetuk teman kelasnya tak acuh.Kyungsoo beranjak ia tahu apa alasannya ia di panggil.

"Kyungsoo duduk."

Guru wanita di hadapan nya kini tersenyum tipis, ia adalah guru yang baik dan juga masih mengkhawatirkan Kyungsoo tidak seperti guru yang lain.

"Maaf sekali Kyungsoo ibu sudah berusaha, tapi tidak ada bukti jelas kamu tidak bersalah, kamu tidak di keluarkan tapi,"ucapan Bu Nam membuat Kyungsoo tersenyum tipis, "kamu tidak perlu kesekolah selama 2 Minggu dan juga kamu dapat sanksi terus di awasi oleh beberapa guru di sekitar kamu. Selama belum ada komite sekolah yang tahu kamu masih aman."

Kyungsoo mengangguk paham, "terima kasih bu." Bu Nam sedih melihat anak didiknya seperti itu, ia merasakan betapa kesedihan hati kecil Kyungsoo, karena gosip tentang ibunya beredar hingga kalangan guru-guru.

"Terus semangat kamu chat ibu saja bila perlu menanyakan materi pelajaran sekolah, agar tidak tertinggal." Kyungsoo mengangguk sekali lagi dan membungkuk hormat sebari mengucapan terimakasih.

______

Lain hal seminggu Kyungsoo di scores
Seorang anak baru kini muncul dan menduduki bangku Kyungsoo kini, lelaki tampan dengan lesung pipinya yang manis, ia menjadi pujaan segala siswi, dan juga ia terkenal akan kepintaran dan juga kenalannya.

Banyak desas-desus si murid tampan itu, pindahan SMA elit, karena ia itu nakal hal yang tercatat pada riwayat rapornya lelaki berlesung pipi itu melakukan kekerasan pada beberapa murid di sekolah tersebut. Hal itu membuat lelaki itu di keluarkan oleh sekolahnya.

Mata lelaki itu menyipit kala melihat musuhnya masuk dalam ruangan yang sama,ia menyeringai tipis membuat siapa saja yang melihat nya seram akan seringaiannya itu.

______

"Kyungsoo Tolong bawa ini ke meja nomor 7 ya."Kyungsoo menyahut lalu segera mengambil nampan berisikan 3 coklat panas.

"Silahkan di nikmati."Kyungsoo berujar lalu pergi tapi sebelum pergi pergelangannya ditahan oleh seseorang.

"Halo Kyungsoo,kamu bekerja disini?"

Kyungsoo melirik Selyu yang tiba-tiba ada di cafe ini, bersama dua orang lelaki yang Kyungsoo yakini mereka berasal dari satu sekolah yang sama, terlihat dari seragam mereka. Tapi Kyungsoo merasa tidak familiar dengan satu lelaki berambut pirang depan Selyu.

"Gimana? Enak di scores?"Selyu mengejek Kyungsoo. membuat Kyungsoo menundukkan kepala.

"Berhenti mengganggu ku Selyu!"tegas Kyungsoo dibalas cibiran oleh Selyu.

Selyu yang kesal menantang Kyungsoo,"oh jadi Kyungsoo ku ini udah pandai ya melawan hm?"

"Puas?"Kyungsoo mendongkakkan kepalanya dengan berkaca-kaca,"udah puas?" Tangis Kyungsoo hampir jatuh saat semua orang melirik Kyungsoo dan Selyu.

Selyu pun terdiam, ia memang senang melihat Kyungsoo menangis tapi bukan tangis ini yang Selyu harapkan.

"Cih,come on boys kita pergi!"

Selyu dan kedua lelaki tersebut pun beranjak pergi meninggalkan Kyungsoo yang sedang menahan malu, dan kyungsoo tak menyadari bila si pirang yang bersama Selyu memperhatikan nya hingga hilang di balik pintu cafe tersebut.

"Siapa tuh?"tanya si pirang ketika mereka keluar dari cafe tersebut.

Selyu melirik si pirang sekilas dan mengeluarkan rokok dari sakunya.
"Mainan gue lah, dia itu enak banget di bully."ujaran Selyu membuat si pirang mengangguk mengerti.

"Oh iya gimana enak gak belajar di sini?"tanya Selyu pada si pirang. Sedangkan lelaki sebelah si pirang menggelengkan kepalanya.

"Baru juga sehari mana bisa dia udah rasain nyaman atau enggak sih Sel."ucapan lelaki sebelah si pirang -aka Junho pacar Selyu dan juga teman dekat si pirang.

Si pirang mengangguk membenarkan,"yahh.. sejauh ini gue belum bisa melihat yang jauh lebih menarik."

Selyu dan Junho melirik si pirang, "wahh...kalo jauh lebih menarik berarti ada yang menarik aja dong,"ujaran Selyu mengundang tawa dari mereka.

"Tentu siapa lagi kalau bukan,"ucapan si pirang berhenti di balas tawa keras dari mereka.

Hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian para pejalan kaki yang lain,dan mereka tak memperdulikan nya yang mereka perduli kan hanyalah kesenangan dalam diri mereka sendiri.





To Be Continue....

Haloo guyss maaf baru update padahal kemarin part ini udah selesai, dan tiba-tiba ilang dong gak suka banget huhuhu😭

Perfect Scandal!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang