SUDAH TERLAMBAT
Dadaku terasa sesak. Sulit untuk bernapas. Aku hanya memandang langit-langit putih. Hanya ada aku di ruangan ini. Kakakku sering mengunjungiku. Dia masih tidak banyak bicara.Dan ketika dia akan berbicara, dia membawa seorang anak kecil. Dia berumur dua tahun. Aku pikir dia adalah anak yang diadopsi oleh kakakku. Tapi yang dikatakan kakakku benar-benar mengejutkanku.
“Dia anakmu.”
Aku terlambat mengetahuinya.
Saat itu mantan kekasihku datang ke rumahku dengan wajah yang bahagia. Kami telah bertunangan dan pernikahan kami hanya tinggal beberapa bulan. Dia ingin mengabariku bahwa dia sedang mengandung anakku, tapi yang dia dapati aku sedang berciuman dengan sahabatku. Kehamilan membuatnya lebih emosional. Dia kecewa aku tidak menjelaskan di tempat pertama, dia kecewa aku menamparnya, dia kecewa aku tidak mengejarnya dan mencoba menjelaskan. Sudah terlalu banyak kekecewaannya di hari itu.
Meskipun aku mencoba menghubunginya tapi hidupku masih berjalan seperti biasa. Namun baginya itu adalah saat-saat yang menyakitkan, perasaannya telah tersakiti dan aku tidak berusaha keras. Sudah terlalu banyak dia menangis dan orang yang berada di sampingnya saat itu adalah kakakku.
Aku memegang tangan anak itu, menghabiskan waktu dengannya seharian. Kakakku tidak memberitahukan nama anak itu dan aku juga tidak ingin bertanya. Biarkan ini menjadi penyesalan dan hukuman terakhirku.
Aku mati dalam penyesalan tanpa pengharapan.
02 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET
Short StoryApa yang paling kau sesali dalam hidupmu? Pernahkah kau menyesal dengan pilihanmu? Apakah kau bisa menghilangkan rasa penyesalan itu? Jika ya, bagaimana caranya? Karena aku disini tidak bisa menghilangkannya. Penyesalan itu datang di akhir kehidupan...