Resonance family

῭ 02 ῭

"Pah sekarang kita mau kemana?" tanyaku.

"Kan sudah papah bilang, kita mau makan bersama mamah baru kamu."

"Ck, aku tau, tapi kita ingin kemana?"

"Lihat saja nanti."

"Pah tunggu sebentar!" selaku

"Apa lagi?"

"Papah ngebiarin aku ketemu mereka tapi aku masih pake baju sekolah, dan muka aku jelek banget pah, abis nangis gini kaya orang gembel."

"Lah itu ngaku gembel." ucapnya disertai kekehan kecil.

"Pah bener-bener ya! Aku serius ini." sebalku

"Iya kita makannya nanti malam."

"Lah ini mau kemana dulu kalau makannya nanti malam?"

"Beli dress baru untuk kamu pakai nanti malam." ucapnya.

"Pah ayo lah, aku gak mau pakai dress, lagi juga dress aku dirumah kan masih banyak."

"Sekalian papah anterin kesalon biar dimake upin dikit." ucap papah.

"Mending papah saja sana yang dimake upin, aku gak mau, aku udah cantik." ucapku pede

"Tadi aja ngomong miki iki jilik bingit pih, ibis ningis gini kiyi iring gimbil." sela papah yang menirukan suaraku dibuat-buat.

"Bodo amat gak denger." sebalku.

"Ututuuu gemesin banget anak papah." ucapnya meledekku.

"Pah udah ah!"

"Iya-iya." papah langsung fokus lagi untuk nyetir.

Beberapa menit berlalu

Sekarang aku sudah dibutik+salon sama papah, untuk mencari dress untukku pakai nanti. Jadi tuh salonnya nyambung sama butik.

"Ada yang bisa saya bantu tuan ji?" tanya pegawai butik itu.

"Tolong pilihkan dress yang cocok untuk anak saya." jawab papah sambil menunjukku.

"Kak jangan yang ribet ya, motifnya juga jangan terlalu ramai." pintaku padanya.

"Mari kak ikuti saya." ajak pegawai itu.

Aku pun mengikutinya, aku dikasih dua pilihan dress, yang satu warnanya terlalu cerah, dan terlalu terbuka, jadi aku memilih dress yang satunya, tidak terlalu ramai motifnya sepertinya cocok padaku.

Saat aku selesai berganti pakaian, aku langsung dirias juga, dan sedikit menata rambutku.