°•«Happy Reading»•°
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah pulang sekolah mereka semua pulang dulu kerumah masing masing untuk izin ke orang tua mereka. Yang jadi ikut ke PRETTY hanya Tika, Vanya, Fany, Mei, Putri, Azmi, Ziya, dan Liya untuk yang cowok hanya ada Aiden, Jaya, Rian, Hendra, Kavin dan Eros untuk menemani cewek cewek takutnya nanti pulang malam.
Sekarang mereka semua sudah berkumpul di depan pos rumah Ziya karna mereka sudah janjian berangkat bareng-bareng jalan dari rumah ziya. Mereka pergi ke PRETTY naik motor posisinya seperti ini.
Jaya -> Azmi ,, Fany -> Vanya ,, Kavin -> Mei ,, Hendra -> Ziya ,, Aiden -> Tika ,, Eros -> Liya ,, Rian -> Putri.
Selama di perjalanan mereka ada yang saling diam seperti Azmi dan Jaya ada yang dengerin musik satu earphone berdua seperti Ziya dan Hendra ada yang biasa aja seperti Liya dan Eros ada yang berisik seperti Fany dan Vanya dan lainnya.
🐍🐊🐍🐊🐍🐊🐍🐊🐍🐊🐍🐊🐍🐊🐍🐊
Sesampainya di PRETTY mereka ketemu sama si Dian Anggi temen satu SMP mereka.
"Hai Aiden!." Sapa Dian senang karna ia akhirnya bisa ketemu lagi sama mantan gebetannya si Aiden.
"Dih_- sapa lo sok kenal banget sama gue!." Jawab Aiden acuh, temen temen nya yang lain hanya bisa geleng geleng kepala dan nahan tawa waktu liat ekspresi Dian yang ya gimana ya ya gitu lah wkwkwk🤭😂.
"Sombong amat lu den." Bales Dian lagi rupanya ia tidak mau ngalah dan berakhir membuat ulah lagi supaya bisa mendapatkan perhatiannya Aiden.
Aiden yang mendengarnya pun hanya mengendikkan bahu cuek dan mengajak teman temannya untuk langsung masuk ke dalam. Dian yang melihat itu pun langsung kesal dan pergi begitu saja karna malu sebab semenjak ia menyapa sedikit berteriak kepada Aiden dan kawan kawan tadi ia sudah menjadi pusat perhatian banyak orang.
Sesampainya di dalam PRETTY mereka kembali dibuat shock. Ada apa ini? Apa mata mereka semua gak salah lihat? Kenapa? Karna objek yang membuat shock adalah mereka melihat Andi dan Balqis sedang berduaan di dalam toko sambil memilih sekiranya barang apa yang akan mereka beli di rak bagian LipThin. Pasalnya mereka waktu diajak oleh yang lain Andi sama Balqis langsung menolak denga alasan mereka ada acara keluarga.
Tapi apa ini mereka bahkan ada di sini yang berarti Andi dan Balqis telah membohongi yang lain terutama Liya. Liya yang melihat itu pun terkejut dan tiba tiba air matanya meluncur begitu saja tanpa diperintah, Ziya yang melihat pun langsung mengelus pundak Liya agar Liya bisa sedikit tenang.
"Gesss itu beneran si Andi sama Balqis?." Ucap Tika
"Iya anjrit emang dasar buaya darat si Andi tuh yang sabar ya Li sumpah gue gak nyangka banget anjim." Celetuk Mei.
"Si Balqis kayak jablay anjing murahan banget jadi cewek gak tau apa kalo cowok yang jalan sama dia itu pacar temen nya." Ucap Hendra sambil geleng geleng kepala yang diangguki oleh semuanya kecuali Liya.
"Gue ju-juga g-gak nyangka banget sumpah hiks... G-g-gue harus gimana hiks hiks hiks😭." Ucap Liya sesegukan. Vanya dan Fany yang emang orangnya gak sabaran ia langsung nyamperin si Andi sama Balqis yang sedang tertawa ria. Tapi belum juga jalan suara Ziya langsung membuat mereka semua setuju dengan perkataannya.
"Udah lebih baik kita coba dengerin dulu percakapan mereka. Nanti kalo emang bener ya langsung ae labrak mereka gaess." Ucap Ziya serius. Mereka langsung mendukung pembicaraan Andi dan Balqis si gak sebelah.
"Mbul aku mau beli liptin yang warna ini~ eum kira kira warna ini cocok gak ya di bibir aku~." Tanya Balqis sok imut ke Andi yang mana membuat mereka yang mendengarkan nya pun langsung jyjyk dan panggilan Balqis ke Andi pun membuat Liya shock bukan main. Karna itu merupakan panggilan sayang dia ke Andi.
"Warna apa aja asal kamu yang pake selalu cocok kok by." Jawab Andi yang membuat mereka langsung merotasikan mata muak. Liya yang mendengar jawaban Andi terdiam pada akhirnya karena sudah terlalu muak Vanya dan Fany pun langsung nyamperin mereka berdua. Tapi sebelum mereka berdua bersuara Liya lebih dulu berteriak yang tau-tau nya Liya sudah tepat berada diepan Andi dan Balqis hingga menjadi pusat perhatian.
"BALQIS SIALAN GUE BENCI SAMA LU ANJING! SAHABAT MACAM APA LU YANG DIEM-DIEM SUKA SAMA PACAR SAHABAT LU SENDIRI BANGSAT! DASAR PHO LU SIALAN!" Ucap Liya murka karena merasa dirinya di bohongi oleh teman dekatnya yang sudah ia anggap sebagai sahabat. Ia hanya tidak menyangka kalau sahabatnya sekaligus teman dekatnya menusuk ia dari belakang.,
"EKHEM Ouh jadi ini yang namanya acara keluarga sama nganterin mamah belanja ya?." Celetuk Vanya tiba tiba yang membuat kedua tersangka itu diam membeku seperti habis di cyduk selingkuh. Padahal memang selingkuh ups.
"Eeh Li-Liya i-ini gak seperti yang lo fikirkan i-ini salah paham Li please d-dengerin pe-penjelasan gue dulu te-terus kok k-kalian bisa ada di sini?" Tanya Balqis gugup sambil melihat sekitar. Andi yang melihat pun hanya bisa terdiam.
"Gak usah sok gak tau ya anjing! Kalo lu lupa gue sama yang lain emang udah rencana ke sini dan kita juga udah ngajak lu tapi lu bilang lu gak ikut dan lu dengan tolol nya jalan kesini juga sama si Andi jelas-jelas kelen udah kita aja tapi nolak makanya kalo orang ngomong dengerin jangan asik sendiri sama handepone!" Ucap Vanya yang membuat Balqis menundukkan kepala takut.
"Gue gak nyangka sama kelakuan lo itu Qis. Gue pikir lo itu cewek baik baik ternyata lu gak sebaik yang gw kira luar nya aja yang polos aslinya mah kagak! Pantesan aja lu gw perhatiin suka curi-curi pandang ke si Andi sambil cekikikan karena mikir kelen berhasil ngenodohin si Liya kan hah? Bangga lu bisa ngerusak hubungan orang lain? Jadi pho kok bangga anjing anjing!!." Ucap Fany sedikit keras membuat mereka menjadi pusat perhatian para pembeli.
"Eh kok lo ngomongnya gitu si Fan!." Ucap Andi tiba tiba pasalnya ia sedari tadi hanya diam dan baru kali ini ia menjawab seperti orang yang gak terima kalo miliknya di usik.
"Ya emang nya kenapa kok lo sewot emang bener kan dia itu kayak pho di luaran sana menel menel kek ulat keket ke cowok orang dengan tampangnya yang SOK POLOS INI!." Ucap Fany gak mau kalah. Para pembeli yang melihat itu pun langsung bisik bisik mereka semua seakan setuju dengan perkataan Fany.
"Heh monkey lo gak mikir apa perasaan Liya kek mana Qis lo itu cewek harusnya lo paham donk gimana perasaan lo ketika cowok lo direbut sama temen lo sendiri lagi pula lo itu cuman temen baru yang bahkan baru kita akui sebagai teman 5 bulan lalu kalo bukan karna si Liya juga gue males banget masukin lo ke grup kita sat! Dan parahnya lagi lo itu cuman murid pindahan yang masih baru ya dimata gue! Dan lo dengan sok beraninya buat ulah! Dengan lo deketin si Andi terus lo bakal di bela dan di lindungi gitu dari kita semua? Ha ha ha gak yakin gue kalo si Andi seberani itu!" Ucap Vanya panjang. Dan karena ucapannya tersebut Balqis langsung nangis karna ia pikir ia gak akan ketauan tapi ternyata nasi sudah jadi bubur atau sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga bau nya bahkan Andi pacarnya itu gak berkutik sama sekali untuk membelanya.
"Heh cowok biadab sekarang gue tanya lo lebih milih Liya atau Balqis?! Kalo lu masih tetep pilih nih si calon jalang kecil anak mamih ini nih lo harus putusin dan jauhin Liya dan lo sama si Jalang ini nih fix bukan temen kita kita lagi sorry aja ya kita gak butuh temen yang kek kelen berdua ini nih munafik depannya aja kek gak saling deket eh gak taunya dibelakang deket banget gilaaa!." Ucap Fany datar demi apapun dia udah gak mood lagi belanja gegara ini. Liya yang mendengar ucapan Fany pun terdiam karna ia penasaran dengan jawaban Andi. Yang lainnya ikutan diam bahkan ada yang sampai tahan napas mereka semua itu penasaran sekaligus deg deg an. Andi yang mendapat pertanyaan tersebut bingung dan setelah ia mendapatkan jawabannya ia sejujurnya ragu tapi ya gitu lah nano nano tapi dia tetep jawab walau gugup.
"Maaf gue...gue...gue bakal pilih....."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc...Mohon dimaafkan akunya bila ada banyak typo ya kawan kawan☺️
Semoga kalian suka ya sama ceritanya~
Oke sip terimakasih buat kelen yang sudah mampir untuk sekedar membaca ataupun memberi 🌟
~°~🔇🖤🔇🖤🔇🖤🔇🖤~°~
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN SILENCE 🖤
CasualeZiya ingin sekali menyatakan cintanya kepada Aiden terlebih dahulu tetapi Ziya takut jika Aiden akan membencinya dan membuat hubungan pertemanan mereka juga ikut merenggang, dan benar saja tak disangka-sangka saat Ziya mencoba untuk mengatakannya Ai...