Jangan lupa vote, komen dan follow yaa💫💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠
"Saya disini hanya ingin mengingatkan kembali, jika ada yang ketahuan mencontek, seperti yang dikatakan kepala sekolah kemaren maka sangsi nya akan dipanggil orang tua nya dan juga akan tinggal kelas. Saya harap teman teman sekalian akan bijak mengambil keputusan karena selain itu penting untuk menghilangkan kebudayaan mencontek agar Indonesia bisa lebih maju. Indonesia tidak kekurangan orang pintar tetapi Indonesia kekurangan orang jujur," Tepukan riuh diberikan para siswa Cendikiawan Adiwarna untuk ketua Osis.
Tetapi seperti biasa, Hagia tidak terlalu menanggapi, ia hanya sibuk memperhatikan kuku-kuku nya saja.
"Dikarenakan hari Senin esok kita sudah akan mulai ujian, dan juga para guru sudah mengatakan untuk meliburkan kita hari ini, tetapi walaupun kita tidak belajar, akan digantikan dengan kerja bakti. Tiap kelas akan dipandu oleh ketua kelas masing-masing untuk merapikan meja sebagaimana tatanan letak meja ujian, setiap lokal juga akan diberikan satu pendamping dari Osis. Sekian dari saya terimakasih."
Para siswa langsung menuju ke kelas nya masing masing untuk membagikan tugas apa saja yang akan mereka kerjakan untuk kerja bakti. Disetiap perjalanan menuju kelas tak pernah absen siswa laki laki menyapa Hagia, apalagi kalau bukan terkenal karena good looking nya.
Hagia biasanya membalas sapaan mereka atau paling tidak hanya membalas dengan senyumana saja, bukan dikarenakan dia ramah, sungguh.. Hagia mengakui sebenar nya dia bukan orang yang ramah, tetapi dia hanya malas saja menambah masalah dalam hidupnya. Ia hanya ingin masa putih abu-abu nya berjalan dengan tenang tanpa ada hambatan.
Hagia memang sudah terkenal cantik dari awal ia menjadi siswa baru disekolah tersebut. Banyak kakak kelas yang mencoba mendekati nya atau langsung menembaknya, tetapi Hagia tolak dengan baik sehingga tak ada yang merasa disakiti. Mereka pun paham, Hagia seperti nya memang tidak ada niat untuk punya hubungan lebih, terlihat dari ia menjadi siswa baru sampai sudah hampir melewati setengah semester ganjil gadis itu tetap saja menjomblo.
Rosa tiba tiba membuka suara "Gia, gimana si rasanya jadi orang cantik?"
Hagia tampak memikirkan jawabannya sebentar "Hmm ya gitu, untuk aku yang tidak pintar ini setidaknya ada kelebihan walaupun cuma segi fisik" Hagia tak pernah untuk merendahkan dirinya, dia mengakui saja kalau dia good looking dan teman temannya pun tak merasa terganggu karena memang itu kenyataannya.
"Aku suka banget jawaban Hagia, engga merendah untuk meroket. Jadinya aku engga insecure dengernya haha" tawa mereka pecah setelah Reza mengatakan hal tersebut.
Tak berapa lama, akhirnya mereka sampai dikelas. Disana ketua kelas sudah memberikan arahan, terlihat disana ada seorang pembimbing dari Osis agar tetap berjalan lancarnya kerja bakti tiap kelas.
"Eh kak Melinda loh yang jadi pembimbing kita" ujar bela sambil sedikit mengecilkan intonasi suaranya.
"Sttt udah ayok kerja, malas banget ntar kena suruh suruh. Baik langsung ngerjain dari pada disuruh" Sania menjawab dan langsung diiyakan oleh teman temannya.
Hagia dan Reza sedang membawa air didalam ember, dikarenakan mereka mendapatkan tugas untuk mengepel lantai. Tapi Hagia tak sengaja sedikit menumpahkan airnya sampai mengenai sepatu perwakilan Osis dikelasnya.
"Kak, maaf banget aku engga sengaja" ujar Hagia merasa penuh bersalah.
"Hmm no problem, asalkan kamu mau lap sepatu aku" ujar Melinda dengan gaya sombong nya.
Dulu, waktu masih dikelas 1 dia yang terkenal cantik seantero sekolah ini, tetapi semenjak Hagia datang, seolah olah merenggut semua posisi yang didapati Melinda, dikarenakan sekarang Hagia membuat ulah, akhirnya ia bisa sedikit membalaskan kesal didalam dada nya yang ditahan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD LOOKING
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW YAA] Bullshit si kalau orang orang engga liat dari tampang. Jaman sekarang kalau tampang b aja alias engga good looking mah skip. Tapi tidak berlaku untuk Cakrawala Adipati, Ketua Osis yang walaupun tampang SNI tapi punya kharism...