Prolog

3.1K 314 13
                                    



───── ·⋆⋆⋆·─────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───── ·⋆⋆⋆·─────










There's something really interesting more than raining.













Shin Yuna.

Gadis berambut hitam legam dengan poni didahinya itu menambah kesan cantik dan juga manis dalam dirinya. Saat ini gadis itu sedang asik membaca novel berjudul I Remember  yang ia beli beberapa hari lalu saat mampir digramedia untuk membeli buku materi.

Gadis itu menyesap coklat hangatnya kemudian pandangannya mengarah pada luar jendela café yang saat ini ia singgahi untuk berteduh. Ya, suasana saat ini hujan dan Yuna menyukai itu.

Yuna menyukai hujan karena rintiknya begitu menenangkan, air yang turun begitu banyaknya membuat Yuna kagum kala waktu. Air hujan terus menerus jatuh tanpa peduli apa yang menghalanginya.

Dan lagi Ada yang percaya bahwa di dalam hujan terdapat lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu sesuatu. Seperti Yuna yang merindukan seseorang setelah lima tahun lamanya terakhir kali ia mendengar suara milik seseorang itu.

KRINGGG

Suara bel itu berbunyi kala pintu café terbuka, disana menampakan pemuda yang sedang mengibaskan jas seragam sekolahnya agar tak terlalu basah. Yuna hanya memperhatikannya dari tempatnya saat ini.

Terlihat pemuda itu menuju kasir dan memesan, Yuna masih tidak perduli. Ia lebih memilih untuk memperhatikan obyek yang ia anggap indah yaitu hujan.

"Permisi"

Yuna menoleh kemudian mendongkak, mendapatkan sosok pemuda tadi kini berdiri disampingnya. Yuna menunggu pemuda itu berbicara yang malah ia menggigit bibir bawahnya yang terlihat mulai membiru itu.

"Bolehkah aku duduk bersamamu? Tak ada tempat kosong" Ucapnya.

Yuna mengedarkan pandangannya dan benar saja tak ada tempat kosong lagi, disini penuh. Yuna tersenyum kemudian mengangguk cepat mempersilahkan pemuda itu untuk duduk bersamanya. Pemuda itu meletakkan tasnya dibawah kursi disamping tas milik Yuna kemudian ia duduk.

"Terima Kasih" Ucap pemuda itu, Yuna hanya mengangguk lalu tersenyum.

Sejenak pemuda itu berfikir, apa gadis didepannya ini tak bisa bicara hingga ia terus tersenyum sebagai jawaban.

Tanpa ia sadari ia terus memperhatikan Yuna yang memperhatikan hujan diluar.

"Apa kau menyukai Hujan?" Tanyanya sedikit mengajak berbicara kembali, Yuna menoleh.

As One [ Sunghoon x Yuna ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang