Chapter 4

829 25 1
                                    

        Matahari mulai menyinari master bedroom di salah satu penthouse megah bernuansa neutral tersebut. Ditinggali dua orang sejoli yang tertidur pulas dengan punggung saling membelakangi satu sama lain. Ahh..apakah aku sudah bilang bahwa Keyra-Azriel now officially live together?  Aku rasa belum. Setelah pertunangan selesai, Firmansyah langsung mengantar Azriel dan Keyra ke penthouse yang sudah di design sangat apik. Penthouse dengan tiga master bedroom dan dua guest room tersebut akan ditempati Azriel, Keyra dan pelayan mereka yang bersama Lucy. Malam setelah pertunangan mereka harus tidur di kamar yang sama karena Firmansyah hanya memberikan kunci kamar utama dan satu kamar tamu yang akan ditempati oleh Lucy. Dengan sangat terpaksa Azriel harus tidur di satu ranjang bersama Keyra. Tentu saja dengan bantal yang memisahkan mereka berdua.

"Selamat pagi Nyonya Wijaya. Mau sarapan apa?" Sapa Lucy sambil menyiapkan alat-alat makan untuk sarapan.

Apakah aku sudah bilang kalau last name Keyra sudah menjadi Wijaya sekarang? Aku rasa belum juga.

"Selamat pagi Lucy, tolong siapkan satu bubur ayam dan susu untuk Azriel. Untuk ku, satu Caesar Salad dan smoothie saja. Aku akan membangunkan Azriel dulu" Keyra menaiki tangga dan berjalan menuju kamar yang tadi Ia tiduri. 

"Azriel, rise and shane monsieur*  Wijaya" Ucap Keyra sambil menepuk-nepuk pipi Azriel pelan.

Azriel mulai mengerang dan membuka matanya pelan-pelan.

"Yaa, ya aku bangun. How's your sleep mademoiselle** Wijaya? Nyenyak?"

'Azriel, this is not happening all over again. Stop being so nice to her'

"Not bad, sekarang cepat mandi, Aku tunggu dibawah untuk sarapan. Aku sudah menyiapkan pakaian kerja mu, kakek tadi malam bilang kau harus masuk kantor hari ini karena ada meeting penting" Jawab Keyra sambil mengambil black suit yang akan Azriel kenakan ke kantor.

Firmansyah terpaksa harus mengundang Azriel ke kantor karena banyak klien yang ingin bertemu dengan Azriel untuk membahas penjualan saham yang harganya jauh dari kata murah.

Setelah Azriel selesai mandi dan mengenakan suit nya, Ia menuruni tangga untuk ke ruang makan dan disambut dengan senyuman hangat Keyra yang menawarinya tempat duduk untuk sarapan. Tanpa keraguan, Azriel langsung menyantap bubur ayam nya dan diakhiri dengan susu yang hanya dalam hitungan detik habis diminumnya.

"Nanti malam aku pulang agak telat, jangan menung--"

"Tentu saja aku akan menunggumu, nanti malam kau mau mandi air hangat atau dingin?" Keyra memotong omongan Azriel.

"Jangan memotong omonganku, Key. Kau tidak usah menungguku nanti malam. And i can take care of myself, don't baby me like that" Jawab Azriel sinis, Ia dengan cepat menghilang dari hadapan Keyra dan langsung berangkat ke kantor tanpa mempedulikan 'calon istri' nya.

Apakah salah kalau aku mulai peduli dengannya?

*

*        

        Pintu ruang kerja Azriel yang dibuka oleh seserang memecah keheningan kantor pada pukul 10 malam. Siapa lagi kalau bukan Vino? the most succesful bastard on earth. Vino yang telah menggantung jasnya ditangan langsung masuk tanpa memberi sinyalnya sedikitpun dan menutupp layar laptop Azriel yang masih menyala, apalagi yang Azriel lakukan di jam 10 malam sendirian di kantor? ya tentu saja bekerja.

"Geez Azriel, Club baru itu sudah memanggil-manggil namamu, ayoo buruan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accidentally In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang