Ibu Susu Nabi

35 7 1
                                    

Hanya beberapa hari Aminah menyusui putranya. Derita batin terus menerus yang dialami sejak ditinggal wafat suaminya, membuat bada puteri Wahab itu kurus kering, hingga payudaranya tidak mengeluarkan air susu yang cukup untuk putranya.

Guna mencukupi air susu yang diperlukan, untuk sementara waktu puteranya disusui oleh Tsuwaibah al islamiyah (bekas hamba sahaya milik Abu Lahab, paman Nabi) yang baru saja dimerdekakan oleh tuannya sebagai tanda pernyataan gembira menyambut kelahiran putra Abdullah.

Sudah menjadi kebiasaan pemuka Mekah untuk menggunakan ibu susu untuk menyusui anaknya. Tapi kesedihan yang selama ini diderita sayyidah Aminah bertambah, saat kenyataan tak ada ibu-ibu susu yang enggan untuk menyusui Muhammad kecil. Sebab ia seorang yatim, tidak memiliki ayah yang dapat memberi upah yang banyak.

Pada saat-saat Aminah sedang dicekam perasaan putus asa, tiba-tiba seorang wanita Bani Sa'ad bernama Halimah yang di pagi hari terpengaruh teman-temannya turut menolak permintaan Aminah, pada siang hari datang kembali seorang diri untuk menyatakan kesediaannya menerima putera Aminah itu sebagai anak susuannya tanpa menentukan berapa banyak imbalan yang diinginkan.

Pada awalnya Halimah tidak mau menerima Muhammad kecil karena ia pikir apa yanh kita harapkan darinya? Anak yatim yang tidak memiliki siapa-siapa kecuali ibu dan kakeknya. Tapi ... pikiran itu berubah, tatkala semua keluarga kaya sudah memiliki ibu susu mereka masing-masing. Halimah dan suaminya merasa sia-sia jika pulang dengan tangan kosong.
Maka pada akhirnya, sepasang suami istri itu sepakat untuk membawa pulang Muhammad kecil.

Wanita dari Bani Sa'ad yang Allah Takdirkan menyusui baginda Nabi bernama Halimah As-Sa'diyah, suaminya bernama Al Harits bin Abdul Uzza. Mempunyai seorang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan yaitu Abdullah, Anisah dan Syaima. Tiga saudara itulah yang kemudian menjadi saudara sepersusuan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Kabilah Bani Sa'ad termasuk kabilah Arab yang tertua, tutur bahasanya terkenal fasih dan cara hidupnya yang bersifat alamiyah masih terpelihara. Kaum wanitanya terkenal baik budi bahasa dan tutur katanya.

Semenjak bayi, Sayyidina Muhammad banyak memberi keberkahan kepada keluarga ibu yang menyusuinya itu. Halimah beserta keluarganya hidup berkecukupan. Binatang ternak mereka tumbuh berkembang semakin banyak. Susu yang dihasilkannya melimpah. Lain halnya sebelum merawat Beliau, keluarga ini hidup serba kekurangan apalagi Pada tahun itu, kabilah Bani Sa'ad sedang ditimpa puncak penderitaan akibat musim kemarau panjang.

Menguti dari :

📕Buku "Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW" karangan H.M.H. AL HAMID AL HUSAINI
📕Buku "MUHAMMAD SAW SANG YATIM"  karangan PROF. DR. MUHAMMAD SAMED SAID

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE ROSULULLAH SAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang