7. Kisah

1.5K 269 42
                                    

Sakura berguling malas di kasur kesayangannya. Hari ini libur terakhir musim semi dan besok pagi ia harus kembali ke tempat perantauan. Ia sendiri bahkan belum packing apapun, kopernya masih setia nangkring di atas lemari. Jujur sebenarnya ia terlalu malas untuk kembali ke Tokyo,  ia ingin tetap selamanya di kampung halaman bersama ayah dan ibunya. Sakura tahu, semua orang harus keluar dari zona nyamannya dan ia harus melewati fase itu.

“Haaahh.”

Sakura mengusap kasar kedua matanya. Tahapan ini selalu terjadi ketika ia akan kembali ke perantauan. Besok ia akan melewati hari yang berbeda lagi, tanpa ayah dan ibunya, tanpa masakan ibunya, tanpa keramahan warga Konoha. Membayangkan itu selalu berhasil membuatnya menjadi gadis cengeng.

“Sakura kau sudah bangun nak? Cepatlah turun, Sasuke-kun sudah menunggu di bawah.”

Itu suara ibunya yang mengatakan jika Sasuke nya menunggu di bawah. Ia melangkah gontai  menggambil handuk lalu ke kamar mandi.

‘Tunggu Sasuke-kun?’ Sakura berhenti sejenak lalu terburu membuka pintu kamar yang langsung disambut oleh tatapan aneh ibunya.

“Sasuke-kun sudah sampai dan anak gadis ini baru bangun?”

“Sasuke-kun di sini?!”

“Bukanya kalian akan reuni?”

“Siapa bilang?”

Mebuki mendesah pelan lalu mendorong Sakura ke kamar. “Cepat mandi dan bersiap. Tidak pakai lama Sakura.”

Sakura bergegas menuju kamar mandi. Secepat kilat ia membersihkan tubuh lalu keluar. Ia sama sekali tidak tahu jika Sasuke akan kemari. Dan Reuni? Ia bahkan tidak mendapat notifikasi apapun dari grup alumni sekolahnya jika ada reuni.

Sakura bersiap dengan cepat. Memakai dress warna navy lalu menyisir rambutnya dengan kilat, tak lupa mengenakan jepit rambut sebagai pemanis. Polesan ringan di wajah dan bibirnya mengakhiri persiapan mendadaknya. Ia menyambar dompet serta ponselnya lalu memasukkannya ke dalam tas selempang kecilnya.

Sakura menuruni tangga dengan sedikit tergesa. Jantungnya selalu berdebar ketika berhadapan dengan Sasuke dan ia terlampau sangat menyukai sensasi itu.

“Maaf menunggu lama.”

Sasuke tersenyum tipis. Ia menatap lamat wajah ayu gadisnya, meskipun bersiap dengan buru-buru tapi Sakura nya selalu cantik. Sebelah alisnya terangkat melihat warna baju mereka yang senada tanpa janjian sebelumnya. “Sarapan dulu aku tunggu.”

“Nanti kita terlambat,” Sakura menyelipkan anak rambutnya sejenak. “kenapa Sasuke-kun tidak bilang terlebih dahulu?”

“Sarapan Sakura,” Sasuke mendesah pelan ketika melihat kekasihnya menggeleng. “baiklah kita akan sarapan di sana.”

Sasuke berpamitan pada calon mertuanya. Mendapat sedikit petuah sebelum berhasil membawa keluar Sakura dari rumahnya. Setelah memastikan gadis kesayangannya masuk mobil, Sasuke segera tancap gas menuju tempat tujuan.

“Aku tidak mendapat notifikasi dari grup sekolah? Apa benar Sasuke-kun akan pergi ke acara reuni? Tumben sekali.”

“Hanya dengan mereka.”

“Mereka?” Tanya Sakura bingung.

“Naruto dan yang lain.” Ujar Sasuke sembari fokus dengan jalanan.

“Kenapa aku ikut? Sasuke-kun juga butuh hari untuk menghabiskan waktu bersama mereka.”

Mereka berhenti di lampu merah. Mengabaikan petuah Sakura, Sasuke lebih memilih menggenggam sebentar tangan Sakura sebelum melajukan kembali mobilnya. “Sudah berkemas?”

Keep [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang