02

3.5K 546 4
                                    

AUTHOR POV

Sekiranya sudah tiga hari (y/n) tinggal bersama Jeonghan dan neneknya. Selama itu pula, nenek Yoon benar-benar tak menanyakan tentang keanehan gadis itu. Ia hanya berpikir bahwa gadis itu seperti hilang ingatan. Nenek Yoon juga tak serta merta menginterogasi Jeonghan perihal gadis yang dibawahnya ke rumah itu. Mungkin karena beliau sangat menanti kehadiran kekasih cucunya itu.

Jeonghan merasa sedikit aneh dengan hal tersebut. Neneknya mungkin saja tak penasaran, tapi tidak dengannya.

Ia sangat penasaran mengenai asal usul gadis tersebut. Bagaimana ia bisa menjadi siren, bagaimana kehidupannya terdahulu, bagaimana ia bisa kembali menjadi manusia. Rasanya pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan sulit dicari tau jika bukan dari sumbernya langsung.

Tapi meski tak berbicara satu patah katapun hingga kini, (y/n) tetap mencoba untuk membantu nenek Yoon dalam segala hal. Contohnya saja saat ini gadis itu sedang memetik beberapa sayuran kacang-kacangan yang ditanam nenek Yoon di belakang rumahnya.

Jeonghan yang sedang tak mengerjakan apapun lantas menghampirinya, berniat membantu sekaligus memenuhi keingin-tahuannya.

"Ekhem... boleh aku bantu?"

(Y/n) menoleh dan tersenyum.

Jeonghan tak bohong jika gadis polos itu memiliki senyuman yang sangat indah. Tanpa riasan sedikitpun, wajah gadis itu benar-benar sangat indah.

"Apa kau sudah bisa berbicara? Bagaimana jika aku ajari?"

Gadis itu mulai berdehem. Sebuah kemajuan yang cukup baik. Ya, setidaknya ia mulai mengeluarkan sedikit suara meski hanya deheman saja.

"S-saya"

Jeonghan terkejut saat satu kata itu terlontar dari mulut (y/n).

"Bagus! Sekarang, coba ikuti aku. Nama saya (y/n)." Ucap Jeonghan dengan sangat antusias

Gadis itu memiringkan kepalanya bingung. Ia lantas menunjuk Jeonghan dan berkata.

"(Y/n)?"

Jeonghan sontak menggeleng dan menunjuk dirinya sendiri sembari menyebutkan namanya sendiri.

"Jeonghan."

Kemudian ia menunjuk gadis itu dan menyebutkan namanya.

"(Y/n)"

Gadis itu mengangguk paham. Ia lantas menunjuk dirinya sendiri lalu tersenyum.

"(Y/n)."

"Kau benar! Wahh hebat. Jadi namamu adalah (y/n), kau mengerti?" Balas Jeonghan sembari mengusap puncak kepala (y/n) tanpa sadar.

Ia terdiam. Gadis itu merasa pernah mengalami hal ini juga dalam hidupnya. Ia ingat ada seseorang yang juga pernah mengusap kepalanya selembut ini.

"Jeonghan"

Mendapat panggilan pertama dari gadis itu membuat perasaan bangga Jeonghan memuncak. Entah mengapa ia sangat bangga ketika bisa mengajari (y/n) untuk berbicara kembali. Karena itu artinya ia akan segera mengetahui kejanggalan dalam hidupnya ini.

Namun melihat gadis itu mengulum bibirnya dan bersiap menumpahkan air matanya, membuat Jeonghan kalang kabut. Ia seketika panik dan bertanya apakah ada yang salah dari pertanyaannya. Atau perlakuannya tadi begitu menyakiti sosok indah di depannya ini?

"Hiks hiks... Jeonghan."

"Ah... maafkan aku. Apa aku membuatmu begitu terluka? Sungguh aku minta maaf. Jangan menangis lagi ya?" Pinta laki-laki berusia 28 tahun itu.

Sounds of Your Heart [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang