08

3.8K 430 15
                                    

Warning NC-21

Strictly forbidden for child🌚🌚🌚

Sengaja update malem malem, biar anak kecil dah pada tidur.

Kalian yang bacanya pagi, hati hati ntar kebayang terus.

Inget ya yang dibawah 21, tanggung sendiri dosanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kau duduk di lantai sembari memandangi Jeonghan yang terus bergumam nama Yerim dan kata maaf berulang kali. Kau bahkan bisa melihat cahaya biru keabu-abuan dari arah dadanya. Hal itu juga yang membuatmu dapat merasakan apa yang ia rasakan.

"Kematian Yerim bukan salahmu, Jeonghan. Sudah cukup, jangan merasa terbebani dengan rasa bersalahmu itu." Jelasmu

Kau memberanikan diri untuk menyentuh pipinya yang terlihat sedikit merona itu. Rasanya hangat, tapi tidak dengan keadaan hatinya.

"Yerim-ah... hiks... aku... minta maaf"

Laki-laki itu menakupkan tanganmu yang ada di pipinya lalu mulai menangis. Ini kali pertama bagimu melihat seorang laki-laki menangis dihadapanmu, sehingga kau tak tau harus bagaimana. Yang bisa kau lakukan hanya terus mengatakan bahwa semua ini bukan salahnya.

Hingga akhirnya laki-laki itu membuka matanya yang sudah penuh dengan lelehan air mata. Kedua mata itu lantas menatapmu lembut. Sepertinya setengah kesadarannya telah kembali, karena setelah itu ia langsung beranjak dari tidurnya dan duduk di atas sofanya.

Melepaskan tanganmu lalu mengusap kasar sisa air matanya.

"Maaf, kau tak seharusnya melihatku menangis." Tuturnya

"Tak apa, Jeonghan. Menangislah jika itu bisa membuatmu sedikit lebih baik. Menangis dan berjanjilah setelah itu kau harus bahagia." balasmu

Ia masih berusaha untuk menutupi wajahnya darimu. Tapi dengan posisimu yang duduk di lantai dan ia yang duduk di atas sofa membuatmu dapat melihatnya dengan jelas.

"Kau masih tetap tampan jika menangis. Jadi menangislah, tak apa. Jangan hiraukan aku." Balasmu

Jeonghan menatapmu dengan mata sayunya kemudian dengan gerakan melambat ia mulai mendekatkan wajahnya ke arahmu.

"Aku tau aku sudah gila, tapi yang aku butuhkan saat ini adalah kehangatan. Maukah kau membantuku untuk mendapatkannya?"

"Maksudmu?" Tanyamu bingung

Namun sesaat setelah itu Jeonghan mulai menunduk dan mencium bibirmu lembut. Aroma aneh yang kau yakini dari minuman yang ia minum mulai menusuk indera penciumanmu. Tanganmu mengepal menandai bahwa kau sedang menahan perasaanmu agar tak jatuh semakin dalam.

Tapi semuanya sia-sia ketika ia mulai menggerakan bibirnya untuk melumat bibirmu dengan lembut. Satu tangannya ia gunakan untuk menahan dagumu agar mendongak dan mempermudahnya untuk melumat bibirmu lebih dalam lagi. Sementara itu tangannya yang lain berhasil menyusup ke area pinggangmu dan dengan satu tarikan tubuhmu berhasil jatuh di pangkuannya.

"J-jeonghan..."

Saat pangutan bibirnya terlepas dan kau menatap jauh ke dalam matanya, kau menemukan sesuatu yang dulu sering kau lihat. Tatapan matanya sama persis seperti kebanyakan lelaki yang dulu ingin sekali menidurimu.

"(Y/n), aku butuh bantuanmu untuk melupakan Yerim." Gumamnya yang kini mulai menelusupkan wajahnya di ceruk lehermu.

"T-tunggu..."

Sounds of Your Heart [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang