"Rose, denger berita ngga ?""Kalau ini gosip, gue ngga tertarik."
"Idih! Bukan gosip ini, lo yakin ngga mau denger ?"
Rose menaikkan satu alisnya, dia kok jadi penasaran sih.
"Tau Tzuyu ngga ?"
"Tau, adek kelas."
"Nah! Gue denger nih dia lagi ngincer cowok, kakak kelas."
"Ya emang kenapa ? Bukan urusan kita, Lis."
Semua anak tentu saja mengenal Tzuyu, cewek cantik yang berstatus anak kepala sekolah.
Tapi sikap sok kecentilannya sudah lebih dulu tenar.
"Meskipun cowok itu si Vee ?"
"HAH ?! Serius lo, kampret!"
"Anjir si begok. Lo liat gelagat gue lagi bercanda ngga ?"
Kalau bisa diibaratkan, saat ini di atas kepala Rose seolah ada asap yang sudah mengepul.
Satu nama itu merubah sikap tidak pedulinya menjadi PEDULI SANGAT!
"Sekedar info sih, Tzuyu lagi ada di kantin tuh."
Tanpa babibu Rose berlari keluar kelas saat bel berbunyi. Kalau Lisa sih jangan ditanya, dia cuma ngikut.
"Eh, mau kemana ?"
"Udah ikut aja."
Jisoo dan Jennie yang niatnya mau nyamperin dua orang itu malah jadi bingung.
Mereka beda kelas sih jadi tidak tau masalahnya, tapi tetap ikut akibat tarikan Lisa.
Empat cewek cantik itu menjadi sorotan saat berjalan dilorong kelas.
Siapa sih yang tidak kenal mereka ? Cantik, iya. Body goals, iya. Kaya ? Parah.
Terlebih Rose, status keluarganya menjadi yang paling disorot. Cewek bersurai platina itu menduduki posisi leader di dalam geng.
Setibanya di kantin, Rose celingukan sana sini.
"Tuh disana tuh anaknya, Rose."
"Siapa sih, Lis ? Kalian tuh cari siapa disini."
"Aduh, Jis. Tenang dan liat aja ya, cantik."
"Lis-"
"Lala lilis lala lilis! Diem aja deh, Jen. Lo bakal liat bentar lagi."
Rose tidak mendengar keributan yang temennya buat. Dia lebih fokus sama pandangan menggelikan didepannya.
Tzuyu yang terus menempeli Vee, dan sisa temannya menempeli yang lain.
"Sakit mata gue jadinya, sialan!"
Langkahnya dibuat semantap mungkin, menghampiri gerombolan yang sudah ramai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me .. Rosé ✔️
Romance𝑨𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒅𝒆𝒕𝒂𝒊𝒍, 𝒕𝒆𝒃𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒊𝒏𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂.