Sepertinya ini adalah tantangan terbesar bagi Win. Wanita itu──Nevy── tidak mau sejengkal pun jauh dari Bright. Tangan Bright tidak pernah lepas dari pelukan wanita yang dianggap Bright sebagai Wanita kesayangannya. Entah kenapa nyonya Lynn tidak ada niatan untuk menceritakan tentang Nevy kepada Win, Win juga enggan menanyakan karena dia terlalu malu jika dikira ia tidak ada kerjaan lain selain mengurusi hidup orang.
"Bright, ayo jalan-jalan hari ini ke taman"
"Aku ada pekerjaan yang harus di urus, kita di rumah saja hari ini."
"Oke, tidak masalah. Tapi..."
Nevy melirik Win yang sedang duduk di sofa, menonton tv sekaligus mendengarkan banyak omongan basi dari dua orang yang tengah duduk bersamanya, juga. Untung saja sekarang ibu nya Bright setia menemani Win ditengah──antara Bright dan Nevy.
"Apa,hm?"
"Si-singkirkan wajah itu. Entah kenapa aku sangat muak melihat wajah imutnya."
Mata Win seketika membulat. Sepertinya bukan wajahnya saja yang angkuh, tetapi mulutnya juga berbau cabe busuk. Hei dasar jalang, memangnya ini rumah nenek moyang mu!
"Dia?"
Bright menunjuk Win yang terdiam dengan mata yang masih terbuka lebar. Ibunya yang melihat bahkan tidak habis pikir dengan kelakuan wanita yang sejak dulu tidak ia sukai.
Sejak pertama kali Nevy menginjakkan kaki ke rumah Chiva-aree, Nevy masih berumur tujuh tahun. Dulu dia tidak pernah seperti ini, sampai Bright dan Nevy duduk di bangku SMP. Nevy Melihat Bright membawa satu wanita ke dalam rumahnya yang menjadi wanita terakhir yang keluar dari rumah Chiva-aree. Nevy habis-habisan mem─bully gadis itu dengan alasan telah menggoda Bright nya. Sangat disayangkan jika sifatnya yang kasar bertolak belakang dengan sifat ibu nya Nevy yang sangat baik dan ramah.
Tetapi nyonya Lynn tidak bisa mengusir karena ayah Nevy adalah pemegang saham terbesar di perusahaan nya. Tuan Pat juga sepertinya tidak keberatan jika Nevy berkunjung karena ayah Nevy adalah sahabat dekat Tuan Pat juga. Demi mengeratkan persahabatan, Nevy dibolehkan keluar masuk rumah ini seperti rumahnya sendiri.
Untuk itu nyonya Lynn harus melindungi Win jika sewaktu waktu Nevy akan berbuat hal yang akan mengancam Win keluar dari sini. Win tidak boleh keluar dari rumah ini apapun caranya!
"Hei, kau. Pergilah ke manapun asal jangan di hadapan ku!"
Habis lah sudah kesabaran Win, tangannya mengepal hebat dan matanya tidak berkedip sama sekali.
"Aku tidak ingin pergi kemana pun."
"Sudah ku bilang, pergilah dari hadapan ku!"
"Siapa dia berani menyuruhku pergi?!"
Mata Bright juga ikut membulat dan Nevy terkejut dengan apa yang Win lontarkan. Baru kali ini dia melihat pria yang keras kepala seperti Win.
"Hei"-Bright berjalan ke tempat Win duduk, dia membungkukkan badannya melihat Win yang sedang menatapnya balik dengan mata yang menyalang.-"dia adalah wanitaku! Kau pergi atau aku yang akan menyeretmu keluar dari sini?!"
"Bright!!"
Nyonya Lynn tidak akan tinggal diam saja jika Win sampai keluar dari rumah ini.
"Bright, jika kau mengusir Win dari sini, berarti kau juga mengusir mae dari hidupmu!"-dia berdiri dari duduknya dan menarik Win keluar dari ruang keluarga. Ini sudah lewat dari batas kesabaran ibu Bright.
Win ditarik dan mengekori nyonya Lynn ke dalam kamar tamu yang sudah menjadi kamar Win saat ini.
Sesampainya di dalam kamar, nyonya Lynn menutup rapat-rapat pintu kamar itu lalu menguncinya dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand || BrightWin
Fanfiction"Aku akan membayarmu untuk satu malam"-Bright "Aku bukan jalang yang setelah kau tiduri lalu kau hadiahi dengan segepok uang!"-Win Warning!! Bahasa baku 18++ Boyxboy Homophobic silahkan mundur! #brightwin #sarawattine #2gether #boyxboy #thailand