Another Goodbye

296 41 4
                                    

MAVERICK GREY P.O.V

Saya pegang tangan Liam masa berarak masuk dalam church. Sementara tunggu yang lain beratur, saya suruh Liam berhenti. While dari jauh, i saw someone datang pigi tempat kami.

She's wearing all black suit. Semua orang bagi dia laluan masa tu sebab di tangan dia ada pistol. Mata dia tajam saja pandang kami. Saya tengok sekeliling, semua orang bersurai sudah. Masing-masing cuba larikan diri.

Saya mau bawa Liam lari dari situ. Tapi belum sempat saya tarik tangan Liam,

"Banggg!"

Satu das tembakan dilepaskan. Saya tengok Liam pegang bahu dia kesakitan. Dia tembak Liam. She's targeting to him. I can't let this happen. Saya pusing belakang, saya tengok tu perempuan masih kasi acu pistol pigi tempat kami.

"Stop it!!!" Saya jerit sama tu perempuan. Tapi dia tidak hiraukan saya.

And again,

"Banggggg!"

Masa dia kasi lepas tembakan tu, saya terus menjunam pigi tempat Liam. Saya tolak dia, i tried to save him. And i think i just saved him.

But,

Unfortunately..

Belakang dada saya terasa panas. Pendengaran saya slowly hilang. And i can only see darkness.

***********************************************

LILIAN FAYE P.O.V

Saya parking kereta betul-betul depan gate church. Saya sudah kasi warning kan dari awal, jangan teruskan. Tapi kamu tidak mau dengar.

Saya tidak perduli sudah. Apa mau jadi, jadi lah. Macam yang saya cakap, kalau saya tidak boleh dapat Liam, then nobody can!

Saya nampak Liam dari jauh. Segak bergaya. Kenapa bukan di hari bahagia kita kau buat begini Liam??

Saya baru mau naik tu tangga, tangan saya kena tarik. Saya pusing, ada Bryan. Apa bah ni lelaki buat sini??

"What are you doing here?!" Saya tolak dia. Terus dia terduduk.

"Mari balik Lilian. Jangan buat kerja bodoh! Liam tu bukan milik kau lagi! Terima lah kenyataan!" Bryan bilang.

"Kau siapa mau tentukan jalan saya??! Bagus kau yang lari dari sini! Sebelum saya kasi hancur kepala kau!" saya tarik tu pistol dari dalam handbag saya, terus saya acu di kepala dia.

"Please Lilian.. saya tidak mau kau menyesal nanti.. Please.." Bryan merayu sama saya. Tapi saya tidak endahkan dia.

"Jangan ikut saya kalau kau tidak mau mati!" Saya bilang lagi.

Saya jalan kasi tinggal dia. Terus saya nekad mau tembak Liam. Dia tidak mau saya, then Kaylee tidak boleh dapat dia.

Masa tu semua orang nampak saya datang bawa pistol. Saya tidak kisah sudah. Yes, I'm totally lost in my own life right now. Tapi, saya sudah sampai sini, then i won't stop!

Sambil jalan, saya angkat tangan saya. Saya acu pistol ke arah Liam. Liam yang membelakang masa tu, langsung tiada idea pasal kehadiran saya.

Orang mula berteriak, yang lain melarikan diri. Saya tau apa yang saya buat ni salah. Tapi saya mau puaskan juga hati saya.

You're the music in me. (COMPLETED) Where stories live. Discover now