Uzui berjalan bersama [y/n] disampingnya yang bersenandung kecil. Karna suasana canggung, uzui pun membuka percakapan.
"kau, kenapa ingin jadi pemburu iblis? "
"karna aku ingin membalaskan dendam ayahku. Kenapa? "
"ayahmu punya dendam ke siapa?"
"iblis. Karna dia sudah membunuh ibuku saat berdoa"
"oh.. Jadi karna itu? "
"iya. Memangnya kenapa? "
"apa kau sudah pernah membunuh iblis yang lebih kuat dari yang tadi sebelumnya? "
"hmmm.... Aku pernah!! "
"iya kah? Apa ada angka pada matanya?"
"iya. Kalau yang aku lawan dulu ada dua tulisan dimatanya."
Uzui melebarkan matanya. Dua katanya?
"apa? Ada dikedua matanya? "
"iya. Dan matanya ada 6. Sialnya itu adalah iblis! Coba aja kalau bukan"
"memangnya kenapa kalau itu manusia? "
"iya! Kan matanya ada enam. Satu bola mata itu itu kita sudah dapat 30 kantong koin emas. Coba kalo enam! "
Uzui menaruh jari telunjuk dan jempolnya. "30 kantong. Itu satu. Berarti kalo enam..." imajiner rumus kalkulus ada di belakang mereka.
[y/n] hanya bisa diam sambil memandang uzui datar. Lalu tertawa kencang. Uzui bingung
" ada apa?! "
"apa kau bodoh uzui san?! Tinggal 3 dikali 6 itu hasilnya 18. Ditambah angka nol dibelakangnya jadi 180. Jadi, totalnya 180 kantong. Itupun koin emas. Coba kau kira kira. Bisa untuk beli apa aja itu! " [y/n] tersenyum lebar. Wajah uzui memerah. Manis. [y/n] lalu tersenyum meremehkan uzui.
"ternyata kau sungguhan bodoh tak kusangka" oke, uzui tarik kata katanya.
"oh iya, angka dimatanya berapa?"
"satu"
Uzui menarik kerah [y/n] dan menggendong [y/n] bridal style. [y/n] ngeblus tipis. Mirip kisah kisah romantis. Bentar, ini kenapa malah uzui x reader? Tau lah.
Dan kabur berdua.
﹏﹏﹏
Skip pagi!
[y/n] tiba tiba terbangun di sebuah rumah. Aroma bunga wisteria benar benar menyengat.
"ughh... Ini dimana?" [y/n] terbangun dengan rambut berantakan. Maklum, uzui itukan cepet gitu, jadi, rambut [y/n] terbang kesana kemari.
Untung gak rontok
"kau sudah bangun ternyata.. "
[y/n] masih bingung. [y/n] terbangun dari posisi telentangnya. "ini dimana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Die Tomorrow || Shinazugawa Sanemi ✅
Random"hey, Shinazugawa-san, jika besok aku mati, bagaimana?"- Akazawa (y/n) "hng? Aku tidak peduli!"- Sanemi . . . . . . . . . . Maaf, kalo ada: typo bertebaran bahasa tidak baku Gak menarik Soalnya ini cuma karangan dari Author.. Kimetsu no yaiba (minu...