PART 4

161K 11.3K 5K
                                    

AUTHOR POV

  Disinilah Dirga dan Bella berada, di halaman belakang rumah Dirga. Dirga yang sedang memegang panahnya dan mengatur letak anak panah itu agar tepat mengenai sasaran. Sedangkan tak jauh dari situ, berdiri seorang gadis cantik dengan memejamkan matanya, dengan sebuah apel merah diatas kepalanya.

Ya, inilah hukuman dari Dirga kepada Bella, ia ingin gadisnya jera dan selalu menurut padanya. Ia benci gadisnya berdekatan dengan orang lain, terutama manusia yang berjenis laki-laki. 

Sedangkan Bella, ia tak henti merapalkan doa agar anak panah itu tidak mengenainya, karena setau Bella, Dirga bukan sosok yang sudah ahli dalam memanah, Dirga baru saja memulai pelatihan itu, sehingga Bella takut anak panah itu menjadi salah sasaran.

Dirga yang siap menarik anak panahnya akan segera melepaskan anak panah itu dari tangannya, lalu Dirga segera melepaskan anak panah itu ketika ia merasa sasarannya telah tepat.

Settt..

Bella masih memejamkan matanya, ia tidak merasakan adanya pergerakan pada apel yang berada di atas kepalanya maupun rasa sakit di tubuhnya. 

"apa Dirga salah sasaran?" ucap Bella dalam hati.

Lalu dengan perlahan Bella membuka matanya dengan perlahan. Disana, didepannya, ia melihat Dirga bersama daddynya. Dirga yang hanya memasang raut kesal dan daddynya yang menangkap anak panah dengan tangannya sendiri. Bella cukup terkejut, sejak kapan daddy Dirga berada disini? baru kali ini ia melihat orang tua Dirga berada dihadapannya.

Sedangkan disisi lain, Dirga sangat kesal dengan daddynya, daddynya menggagalkan hukuman yang ingin ia berikan kepada Bella. Ia tidak suka dirinya diganggu.

"kalau kamu mau memilikinya, milikilah sayang. Kalau kamu ingin menghukumnya, hukumlah secara benar, jangan sampai mengakibatkan resiko yang bisa menyakitinya" ucap daddynya menatap Dirga. Ya, sifat asli Dirga berasal dari daddynya, bahkan sifat mereka tak ada bedanya, oleh sebab itu daddynya ingin Dirga menjadi pria yang tangguh sama sepertinya.

Dirga hanya diam, ia meletakkan busur panahnya begitu saja, lalu meninggalkan daddynya dan berjalan menghampiri gadisnya. Ia menarik tangan Bella cukup kuat, dan menyeretnya ke kamar yang ditempati Dirga.

"anakku benar-benar mengikuti sifatku" ucap daddy Dirga memperhatikan anak tunggalnya itu.

Ketika telah sampai di kamar, Dirga segera mendudukkan Bella di atas kasur, lalu ia ikut duduk disebelah Bella.

"hukumannya Dirga ganti" ucap Dirga dengan wajah datarnya. Sedangkan Bella, ia hanya menunduk ketakutan, Dirga sangat kasar ia takut dengan Dirga yang sekarang.

Karena tak mendapat respon dari Bella, Dirga menganggap bahwa itu adalah jawaban iya. Dengan tiba-tiba Dirga menarik tengkuk Bella dan mencium bibirnya. Ya, hanya bibir yang tertempel. Bella yang merasa terkejut dengan refleks memundurkan kepalanya, akan tetapi tangan mungil Dirga memaksa menekan tengkuk Bella. Akhirnya Bellapun pasrah, ia menutup matanya, dan kedua tangannya meremas baju Dirga.

Cukup lama akhirnya Dirga melepaskan ciuman itu, lalu ia menatap tajam tepat pada kedua bola mata indah milik Bella.

"jangan melanggar perintah Dirga lagi, atau Dirga benar-benar memanah kamu"

Lalu Bella hanya mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya pelan. Sungguh Bella sangat takut. Ingatkan Bella untuk selalu menurut pada Dirga.

"ayo Dirga antar pulang" lalu Dirga menarik tangan Bella dengan lembut menuju lobi rumahnya. Disana supir pribadi Dirga telah menunggu mereka. Dirga membukakan pintu mobil itu, menyuruh Bella masuk terlebih dahulu lalu disusul dengan dirinya.

MILIK DIRGA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang