Menjelang malam, disertai rintik hujan akhirnya Ryn dan Kaza sampai di rumah Ryn dengan selamat. Meskipun Sedikit kuyup, Kaza masih tampak baik-baik saja. Justru laki-laki itu mengkhawatirkan Ryn, padahal dirinya lebih parah sebab tidak memakai pelindung apapun selain pakaian sekolah.
Ryn langsung turun dari motor Kaza dan menyuruh laki-laki itu untuk memasukkan motornya kedalam garasi sementara ia sudah lebih dulu berlari ke dalam rumah sambil berteriak "KAA!! Abis itu masukk!!"
Kaza melepas helm dikepalanya dan meletakkannya diatas motor. Belum Kaza melangkah kedalam rumah, ternyata Rinda, Mama dari Ryn sudah menyusulnya kesini.
"Kaza, kenapa masih disini? Ayo masuk dulu, dingin" ucap Mama Rinda pada Kaza yang baru saja akan menolak tapi gerak keduanya terhenti saat mata mereka menangkap Ryn yang tengah berlari-lari dengan handuk ditangan kanannya.
"Astaga Rynnn!!! Kenapa lari-lari begitu sih?"Mama tentu saja panik melihat anak bungsunya itu berlarian di taman yang terdapat di bagian dalam rumah yang terhubung ke pintu belakang garasi. Yang mana tentu saja taman itu tidak memiliki atap diatasnya sehingga membuat jalan ditaman itu licin meskipun hanya gerimis.
Sementara yang dikhawatirkan hanya terkekeh kecil dan langsung menyerahkan handuk itu kepada Kaza. Mama Rinda hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anak keduanya itu. Ryn sendiri bahkan belum menukar pakaiannya atau setidaknya mengeringkan rambut terlebih dulu, tapi justru dia berlari kedalam rumah dan menerjang gerimis lagi hanya untuk mengambilkan handuk buat Kaza.
Setelah menyerahkan handuk tadi, Ryn menggandeng keduanya untuk berjalan kedalam rumah "ayo masukk"
Namun Kaza menghentikan langkahnya membuat kedua perempuan disana menatapnya dengan bingung.
"Kaza pulang aja ya Ma, Ryn. Lagian cuma gerimis sedikit kok" tolak Kaza tidak ingin merepotkan.
"Jangan! Disini dulu aja. Yakan Ma?" kata Ryn
Mama Rinda menatap putri nya itu, ia tahu Ryn khawatir pada temannya itu "Kaza nggak mau makan dulu, nak? Sambil nunggu gerimisnya berhenti"
Meskipun diselimuti rasa tidak enak, Kaza tetap menolak "tadi udah makan kok Ma, Kaza gapapa kok. Nanti Kaza kasih kabar deh ke Ryn" Kaza menyerahkan kembali handuk tadi ketangan Ryn. Dan bersiap-siap untuk pulang.
"Ehh tunggu dulu! Aku ambil jaket sebentar" dengan secepat kilat Ryn kembali kedalam rumah untuk mengambil jaket Kala, kakak laki-lakinya.
Setelah kembali, Ryn langsung membantu Kaza memakai jaket itu. Kemudian, Kaza berlalu setelah membunyikan klakson motornya dua kali. Ryn dan Mama pun kembali kedalam rumah.
***
Ryn berjalan ke kamarnya dengan menenteng tas dan masih menggunakan baju yang lumayan lembab. Ah dan juga jaket milik Kaza yang dipinjamkannya pada gadis itu. Ryn terkekeh mengingat kelakuan mereka. Lucu sekali.
Ryn memutuskan untuk mandi setelahnya ia membereskan tasnya yang basah tadi. Tidak lama, terdengar suara deru mobil yang baru tiba. Ryn mempercepat geraknya merapikan buku-buku dan membawa tasnya dan jaket milik Kaza kebawah agar bisa dicuci oleh pembantu keluarga mereka.
Benar saja dugaan Ryn, Kakak dan Papa lah yang baru saja pulang. Ryn mendekat kepada mereka untuk menyalami keduanya.
"Kamu baru pulang juga dek?" tanya Kala, kakak Ryn. Karena melihat tas dan jaket ditangan adiknya yang terlihat basah.
Ryn mengangguk menjawab pertanyaan kakaknya itu "tadi pergi makan sama anak-anak pulang sekolah, tau-taunya gerimis"
Meski hanya gerimis, namun jika terus-terusan ditempuh pasti tetap akan basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seize The Day || Lee Jeno
Fanfiction{Hiatus} "every beginning will come to an end. So, let's leave all the regrets and pain here, before we move on to a new journey" Ryn bukan gadis cerewet, juga bukan gadis yang pendiam. Ryn gadis yang tidak mudah jatuh cinta. Meski begitu, ada bebe...