Tanpa aku sadari, jam sudah menunjukkan pukuk 09.00 malam, aku bangkit dari posisi duduk dan akan segera pulang.
Ketika aku hendak ingin pamit pulang kepada Levi sekarang, Levi menarik tanganku yang membuat aku menghentikan langkah kakiku yang akan menuju pintu keluar."Menginaplah disini" katanya dengan nada yang datar
"A-arigatou,tapi aku merasa tidak enak kepadamu"jawabku sedikit menunduk
"Tidak apa-apa. Lagi pula tidak mungkin kan bocah seperti mu pulang larut begini."ucapnya sambil mengelus puncak kepalaku
"Sungguh!Waa... arigatou Levi" aku langsung memeluknya disaat itu juga. Menandakan aku sangat senang
"Ya..ya.. sama-sama" katanya kepadaku. Aku pun langsung menegakkan kepalaku guna melihat wajahnya.
"Ok baiklah, dan em a-ano apa kau punya baju ganti untukku?" ucapku sambil melepaskan pelukan kami
"Tenang saja bajunya ada kok dilemari kamar tamu" ujarnya sambil menarikku menuju kamar tamu
"Ini kamar tamunya.Kalau kau perlu apa-apa minta saja kepadaku" dia pun pergi dari kamar tamu yang sekarang aku tempati ini menuju kamarnya sendiri.
Aku langsung saja pergi masuk kedalam kamar mandi dan langsung membersihkan diri kemudian bersiap tidur.
Setelah 15 menit aku didalam kamar mandi, aku keluar dan segera mencari pakaian dan mengenakannya.Dan selanjutnya memberingkan tubuhku diatas kasur.Lama kelamaan akhirnya rasa kantuk itu pun menyerangku dan aku tertidur pulas hingga keesokkan harinya.
Pagi-pagi sekali aku bangun pada pukul 05.00 dan segera bersiap untuk mandi. Setelah selesai mandi aku langsung turun kebawah, kulihat Levi sudah bangun atau lebih tepatnya ia tidak tidur semalam dan memilih bergadang sampai pagi.
"Ohayou! Levi" kataku sambil berjalan kearah kearahnya
"Ohayou [Name]" jawabnya
Aku langsung berlenggang saja kearah dapur hendak membuatkan sarapan untuk kami berdua.
Aku berinisiatif untuk membuat omelet untukku dan Levi tentunya. Dan lagi-lagi aku merasakan ada hal aneh, yaitu aku merasakan ada sesuatu yang melingkar dipinggangku.
Aku yang kaget pun hanya memutarkan kepala secara perlahan dan yang kulihat adalah wajah Levi yang terlalu dekat denganku. Sampai-sampai aku bisa mendengarkan deru nafasnya.Dia mendekatkan mulutnya ketelingaku dan berbisik.
"Maukah kau menjadi pasangan hidupku bocah?" katanya berbisik ditelingaku dan tidak lupa meniup telingaku."N-nani?! Levi ini masih pagi jangan bicara yang aneh-aneh!" kataku dan sedikit mendorong tubuhnya agar menjauh dariku. Harus kuakui wajahku memanas dan merah seperti kepiting rebus, tetapi aku berusaha untuk menutupinya dihadapan Levi. Tetapi usahaku sia-sia rona merah dipipi ini tidak bisa hilang disaat seperti ini.
'Matilah aku,apa dia melihat rona merah dipipiku ini?'batinku dalam hati
Melihat aku yang celingukan dan berusaha menutupi rona merah diwajah ini, ia memiliki niat untuk menggodaku dan akhirnya dia mencium pipi kananku.
Sontak saja aku kagek dan berusaha mencerna perbuatannya itu.Setelah aku tau apa yang ia barusan lakukan tadi, aku berniat ingin memuluknya tetapi kulihat ia sudah selesai membuat sarapan pagi.
Ya.. yang tadinya aku ingin membuat sarapan untuk pagi ini malah jadi Levi yang membuat sarapannya."Kau terlalu lambat [Name]" katanya sambil membawa makanannya dan meletakkan diatas meja.
Segera saja aku menghampirinya dan menarik kursi lalu duduk berhadapan dengannya.Tentu saja aku masih marah atas perlakuannya tadi pagi. Bahkan ketika sarapan pun aku hanya memilih diam, sehingga hanya terdengar dentingan dari alat makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ᴅᴇᴛᴇᴄᴛɪᴠᴇ -- [✔]
RandomKisah seorang gadis yang berprofesi sebagai detektif di kota tempat ia tinggal. Dirinya memang memiliki ketertarikan dengan teka-teki itu, yang membuatnya di rekrut langsung oleh sang atasan. Tanpa sepengetahuan dirinya, dan sekarang dirinya mulai...