Kenal

24 8 2
                                    

11 MIPA 2

Suasana kelas di pagi yang cerah ini terasa sangat menegangkan bagi penghuninya, bagaimana tidak ? Guru yang terbilang dan terkenal sebagai guru paling killer tiba-tiba saja mengadakan ulangan mendadak, yang seketika membuat seisi kelas merasa kaget dan kesal. Tapi apalah daya mereka selain mengikutinya.

"Je...Jeje" bisik Ririn memanggil Jeje dibelakangnya.

Jeje mendongakkan kepalanya dan mengangkat satu alisnya bertanya pada Ririn.

"Gue gak tau jawaban nomer 5 sama 8"

"Gue juga gak tau yang itu, Rin"

"Ririn, Jeje. Kalian udah selesai? " suara keras itu mengagetkan mereka dan dengan sontak membuat mereka
menoleh kedapan.

"Be-belum,buk"ujar Ririn terbata

"Waktunya 10 menit lagi"

Ririn berusaha keras untuk menemukan jawaban dari soal itu, namun nihil. Alhasil ia terpaksa menjawabnya dengan asal karna waktunya pun sudah habis.

"Waktunya sudah habis. Doni kamu kumpulkan semuanya" titah Bu Sari guru sejarah itu kepada Doni sang ketua kelas.

Setelah dua jam lebih mereka memaksa keras otak mereka masing-masing untuk berpikir extra mengingat kembali semua materi, catatan dan semua tugas yang sudah di pelajari, akhirnya bel istihat berbunyi. Ya, walaupun mereka baru di istrahatkan lima belas menit setelah bel berbunyi. Setidaknya mereka terbebas dari jeratan ulangan itu.

Ririn menghela nafasnya kasar. "Huhh...akhirnya kelar juga"

"Bener. Sumpah ya tuh guru tiba-tiba aja ngasik ulangan, udah soalnya banyak, susah-susah lagi udah gila kali ya. Mana gue gak ada persiapan apa-apa" ujar Jeje yang merasa sangat kesal.

"Anjlok lagi deh nilai kita" ujar jeje dengan dramastis memeluk tubuh Ririn. "Lo mah enak, Ra. Pinter"

"Hmm... Betul banget itu"

Dara terkekeh pelan "yaudah gak perlu dibahas. Lagi pula nih ya, gue tu gak pinter-pinter amat gak seperti yang kalian bayangin. Belum tentu juga kan jawaban gue bener semua? " jelas Dara kepada sahabatnya dan menarik nafas. "Dari pada kalian ngomongin itu lagi, mending kita ke kantin sekarang" tawar Dara

"Yaudah,yuk" jawab Ririn dan Jeje bersamaan.

🍁🍁🍁

"Ehh, buset rame amat nih kantin? "

"Iya-iyalah, Je. Namanya aja juga kantin pastinya ramelah, kalau mau sepi ya di kuburan" ledek Ririn kepada Jeje yang mencibirkan mulutnya.

"Isshh...udah gak usah berantem terus napa sih?. Heran gue dari tadi kalian berantem aja terus, pusing gue".

Alvaro dan teman-temannya yang sedang menikmati lawakan dari seorang Jovian dan Rendy, salah satu dari mereka menyadari keberadaan Dara dan dua sahabatnya itu di kantin.

"Ehh...,Ro ada Dara noh" ujar Reinal sambil menyenggol lengannya.

"Iya gue udah tau dari tadi"

"Mereka mau ngapain sih emangnya? " ujar Aldi dengan watados nya.

"Iya makanlah kampret. Goblok" ujar Arga sembari melemparkan sebuat roti pada kepala Aldi"

"HAHAHAH" suara tawa dari bangku anak-anak Glaster berhasil mencuri perhatian seluruh isi kantin.

"Mau duduk dimana? " tanya Dara

Adara   [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang