Kamar yang bernuansa hitam dan dihiasi dengan spanduk bertuliskan Glaster yang berukuran sedang dan beberapa bingkai foto dirinya, dan besama dengan teman-temannya menjadi tempat yang paling dia sukai. Ya, dia adalah Alvaro Gulson.
Alvaro, pria yang dingin, cuek dan pembangkang. Namun, walaupun seperti itu Alvaro sangat menyayangi keluarganya.
"Pagi sayang" Ucapa Amara Olivia mamanya saat melihat anak semata wayangnya menuruni anak tangga rumahnya.
"Pagi ma"
"Pagi, sekarang kamu sarapan dulu ya sebelum berangkat sekolah" sambung mamanya dan hanya dibalas dengan senyuman kecil dari anaknya itu.
Setelah menghabisi sarapannya Alvaro segera pamit berangkat sekolah dengan mamanya. Sesampainya disekolah seperti biasanya Alvaro akan langsung ke kantin untuk bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya, mungkin lebih tepatnya menjalani kewajiban mereka untuk bolos.
"Heyy, si bos baru dateng" sapa salah satu temannya yang melihatnya saat memasuki kantin. Dia adalah Aldi Pamungkas. Alvaro mempercepat langkahnya yang diiringi dengan gayanya yang cool.
"Sini-sini duduk di sini aja bos" ucap Aldi sambil mengelap ngelap kursi dengan tangannya dan mempersilahkan Alvaro untuk duduk.
"Gue jadi curiga ni sama si curut" selidik salah satu temannya, Jovian Widiapramaditya.
"Aaah elah lo curigaan mulu bawaannya sama gue, bilang aja lo irikan sama ketampanan gue ini? "
"Idih amit-amit gue iri sama curut sawah" balas Iyan sambil menampilkan ekspresi sedang muntah yang disertai dengan tawa teman-temannya yang lain.
"Udah deh, Di mending lo to the point aja sama Alvaro " balas Gavin dengan tawanya. Gavin Danendra.
"Gue tau nih, pasti dia mau minta di traktir sama si Alvaro" ucap Arga.
"Ya, Ro dia pasti mau minta dibayarin lagi sama lo" sambung Gavin.
"Gak boleh seudzan. Dosa woi dosa" balas Aldi karena merasa dirinya di fitnah dengan dramatisnya.
"Alah ngeles mulu lo kayak bajaj" ucap Arga kesal.
"Iya kalok dipaksa juga sama Alvaro juga gapapa. Ya kan Ro? " ucap aldi cengengesan.
"Gak, gue gak maksa buat neraktir lo. Malah gak ada niatan lagi" jawab Alvaro enteng yang seketika membuat tawa teman-temannya pecah lagi.
"Ah elah hobi banget sih kalian mojokin gue. Heran gue"
"Yaudah deh. Sono lo pesen nanti gue yang bayarin" putus Alvaro karena tak tega dengan teman yang satunya ini.
"Aahh...serius?. Lo yang bayar kan?" tanya Aldi memastikan.
Tokk...
"Aduh, sakit pe-a'ak" ringis Aldi sambil memegangi keningnya karena mendapatkan toyoran dari Rendy yang baru saja dateng.
"Giliran makan aja lo cepet" sinis Rendy.
"Iya. Buruan sebelum gue berubah pikiran" jawab alvaro menengahi.
"Wahhh...makasi bosku"
"gue itu sampek lima kalok lo belum pesan gue berubah pikiran"
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
"Empat"
"Li- "
Tanpa basa-basi Aldi bergegas pergi memesan makanannya sebulum bosnya itu berubah pikiran, teman- temannya hanya terwa melihat tingkah teman mereka yang satu ini sambil berpikir kenapa bisa memiliki teman semacam curut sawah itu, ehh maksudnya Aldi. Wkwkwk.
![](https://img.wattpad.com/cover/246073887-288-k107935.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adara [ON GOING]
Ficção Adolescente[Jangan lupa di follow akun author dulu sebelum baca ceritanya🤗🤗] Alvaro Gulson, seorang siswa SMA Galaxy yang memiliki sebuah geng yang bernama Glaster sekaligus merekrutkan dirinya sebagai ketua dan tentunya most wanted Galaxy. Cuek dan pembangk...