•°•Kerja Kelompok•°•

1.4K 179 79
                                    

Athanacius melampiaskan amarahnya dengan menendang bola sekencang-kencangnya. Mengakibatkan lawannya kesulitan untuk menangani amukan pemain bola terbaik di sekolah ini.

Sungguh dirinya merasa sangat kesal. Bisa-bisanya adiknya dibawa sembarangan oleh seorang pria.

Menyebalkan.

Bola yang ditendang dengan tendangan mautnya bahkan sampai melubangi gawang.

Seenak jidat si Lucas merangkul pinggang adiknya!

Setiap umpatan yang keluar dalam batin Athanacius selalu mencetak gol. Sebanyak itu umpatan, sebanyak itu pula golnya.

Sampai tendangan mautnya salah sasaran. Bola itu justru menyasar ke wajah gadis bersurai hitam yang berada di pinggir lapangan untuk menonton.

Buak!!

"Demi taperwer mama yang ku pecahkan dua hari yang lalu!" Athanacius bergegas menghampiri gadis yang nampaknya pingsan itu. Hidungnya mengeluarkan darah yang bisa disebut mimisan.

"Helena!" Pekik gadis bersurai kecoklatan di sampingnya kala menyadari temannya terkena bola nyasar.

"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Athanacius yang baru datang.

"Sehat wal afiat" sarkas Jennette yang sudah duduk sembari memangku kepala Helena.

Tanpa meminta persetujuan, Athanacius menggendong Helena ala bridal style dan membawa gadis itu ke UKS.

---

Athanasia terdiam dengan kepala yang berputar-putar. Itu tadi pengalaman naik motor tercepat dalam hidupnya.

Setelah kesadarannya kembali, iris sapphire nya segera memandang pemuda di hadapannya dengan kesal.

"Kamu.. kamu.. kamu.. ngajak mati, ya!?"

Lucas memang sengaja mempercepat laju motornya untuk mengerjai gadis bersurai keemasan itu.

Pemuda itu mengangkat bahu acuh tak acuh untuk menanggapi respon dari Athanasia. Lihatlah wajahnya yang kesal, terlihat sangat menggemaskan.

Athanasia mendengus merasa tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Ia memperhatikan sekitar dan baru menyadari bahwa mereka berhenti bukan di rumahnya/mansionnya.

"Kenapa kita ke sini?" Tanyanya.

Ini adalah restoran dengan makanan terlezat di Obelia. Athanasia terakhir mengunjungi tempat ini sekitar 6 bulan yang lalu sebelum ia berangkat ke Arlanta lagi.

Memang ini restoran langganannya dan kakaknya. Selain karena rasanya yang begitu nikmat, tempatnya juga nyaman dan aesthetic untuk dijadikan tempat berfoto. Harganya pun cocok untuk remaja seumurannya.

Ingat! Meskipun Athanasia adalah anak orang kaya dan bisa membeli gedung tingkat 20 dengan mudah, bukan berarti ia selalu hidup mewah. Begini-begini Athanasia pengejar diskonan loh.

Tapi pertanyaannya, kenapa Lucas membawanya ke sini? Mereka kan ingin kerja kelompok bukan kencan.

"Makan siang dulu." Jawab Lucas.

"Heee? Padahal aku bisa masak loh."

"Pasti tidak enak."

"Kata-katamu terkadang menyakitkan."

My Twin [SIBAP Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang