Naruto © Masashi Kishimoto
Story by Vashira
KakafemNaru
Don't Like Don't Read
:: Yang Dikagumi ::
***Tanganku merogoh saku, hendak mengambil kunci apartemen. Mataku rasanya benar-benar berat, tubuhku juga lelah. Tapi, ketika tidak sengaja melihat siluet tubuhnya yang berjalan pelan menuju ke apartemen sebelah justru melenyapkan letih ini dalam sekejap.
"Selamat malam." Sapaku singkat sembari tersenyum kecil ketika dia sudah tampak jelas.
Dia melirik sekilas, "Ya." Dengan jawaban yang lebih singkat. Dia berlalu begitu saja kemudian segera masuk ke dalam apartemen yang tepat di sebelah apartemenku.
Senyumku mengembang tanpa bisa kutahan karena dia membalasku. Memang terkesan tidak peduli tapi itu sudah cukup bagiku. Malam ini, aku pasti akan mimpi indah.
Aku segera masuk ke apartemen kemudian membersihkan diri. Melunturkan banyak tekanan yang telah kulalui bersama guyuran air dingin di kamar mandi. Selesai dengan semua itu aku mengambil buku coklat tua yang tidak terlalu tebal di bawah bantal. Buku yang selalu kubuka tiap malam, seperti saat ini.
Kubaca sekilas beberapa halaman sebelum menarik satu foto penuh kenangan yang kuselipkan di halaman paling belakang. Foto kami sewaktu aku masih kecil. Foto yang diambil Ayah secara diam-diam saat kami tertidur bersama, 15 tahun yang lalu. Di foto itu aku tertidur di pangkuan Guru Kakashi sementara Guru Kakashi tidur tertunduk dengan selembar kertas di pipi kirinya.
Kuusap pelan foto itu, yang selalu mengingatkanku betapa indahnya masa lalu. "Kau selalu mengagumkan. Tapi karena itu juga aku sulit menggapaimu, Guru Kakashi."
Aku menutup buku itu. Menyimpannya kemudian bersiap untuk tidur. Tapi, lagi-lagi aku menatap foto lain yang terpajang tepat di samping tempat tidur. "Ayah jangan khawatirkan aku. Akan kubuktikan kalau aku bisa hidup dengan baik."
Kali ini aku serius akan tidur. Berharap bisa bermimpi indah. Mimpi bertemu Ayah dan Ibu atau menikah dengan Guru Kakashi, mungkin? Aku tertawa dalam hati, imajinasiku memang keterlaluan. Kumatikan lampu kemudian menyamankan diri di dalam selimut. "Semoga mimpi indah, Naruto." Monologku.
-
-
:: Yang Dikagumi ::
-
-
Pagi ini aku jadi semakin bersemangat ketika mendapat undangan ke reuni SMA. Itu artinya Guru Kakashi juga dapat dan besar kemungkinan kalau dia akan hadir walau pastinya akan terlambat.
Guru Kakashi, dia menjadi guru favoritku sejak duduk di bangku SMA. Bukan hanya karena prestasinya yang terkenal di sekolah, tapi juga karena kedekatan kami di masa lalu. Dia adalah murid kebanggaan sekaligus kesayangan Ayahku. Ayah sering mengajaknya ke rumah untuk memberikan tambahan materi dan sejak itulah kami sering bertemu. Aku juga semakin mengenal Guru Kakashi, dia anak yatim piatu sejak ayahnya meninggal karena bunuh diri dan ibunya meninggal sejak ia lahir. Kisahnya yang tidak jauh beda denganku yang kehilangan ibu sejak lahir membuat kami dekat. Merasakan hal yang sama tanpa kehadiran seorang ibu.
Aku kadang mengajaknya bermain di sela waktunya belajar sampai Ayah beberapa kali menegurku karena menurutnya itu sangat mengganggu Guru Kakashi. Tapi Guru Kakashi memaklumi kelakuanku, karena saat itu aku masih berusia 5 tahun sementara dia sudah 16 tahun.
Kedekatan kami semakin berkurang ketika Guru Kakashi lulus dari sekolah dengan nilai yang tertinggi dan memuaskan sehingga dia akhirnya mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri. Dia hanya butuh 2 tahun untuk menyelesaikan S1 dan 3 tahun untuk menyelesaikan S2. Setelahnya aku tidak tahu lagi karena Ayah kehilangan kontak dengan Guru Kakashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic FemNaru
Short Story[REPUBLISH] Oneshot AllFemNaru Semua tentang Naruto (female). Cerita kehidupan Naruto yang dikarang sesuai keinginan saat terinspirasi dari berbagai sumber. Kisah Naruto dengan pasangannya yang diposisikan dalam situasi tertentu sesuai dengan kebut...