Lima.

22 5 0
                                    

Pukul 19.01: Akhir macam apa ini?
Aku harus pulang!

Tidak ada lagi yang harus aku lakukan. Aku kesini hanya ingin membeli gulali. Jadi setelah membelinya aku memilih berjalan ke arah luar, ingin ketempat dimana aku bisa mencari taksi. Jadilah aku terus berjalan. Sampai saat ingin melewati parkiran, aku dibuat terkejut. Dia disana.

Dia disana, memandang ke arahku. Yang aku tangkap dari ekspresinya dia sama terkejutnya denganku saat ini. Setelah satu tahun tidak bertemu, aku akhirnya bisa menatap lagi matanya. Di tempat dimana dia mencoba melepasku.

Dia berjalan kearahku. Membuatku tersadar, dia tidak sendiri. Ada seorang wanita yang dia genggam tangannya. Wanita yang sepertinya seumuran dengannya. Wanita yang setelah aku amati lebih lanjut memiliki perut yang buncit. Cewek itu hamil?

Wah, semesta sepertinya sedang mengajakku bercanda. Karena saat dia berada dua langkah dihadapanku, dengan tangan yang tetap menggandeng wanita tersebut dia menyapaku.

“Eleanor,”

MinnenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang