Sekali lagi kukatakan bahwa pernikahan kami memang terencana setelah berpacaran beberapa tahun lamanya. Persiapan yang sangat matang dengan dukungan kedua keluarga, segala pernak-pernik sekecil apapun tentang pesta pernikahan kami perhatikan kesempurnannya. Hingga hari H dimana ijab qobul antara Papa dan Agi diucapkan saat akad nikah, itu semua sangat indah, sesuai impian kami. Resepsi yang terbilang megah, dekorasi yang cantik, tamu undangan, makanan yang tak pernah habis, alunan live music, foto, video aaahh sempurna.
Tiket pesawat dan hotel tempat kami akan honeymoon untuk empat hari kedepan pun sudah ditangan. Dengan penerbangan pertama keesokan harinya, kami terburu-buru menuju bandara dengan rambut masih basah hihi.. malu rasanya dilihat Papa Mama, tapi mau gimana lagi? Kami tak kuasa untuk menahannya, gelora yang selama ini kami tahan sekuat tenaga, akhirnya lepas semua tadi malam, indahnyaa..
Yogyakarta menjadi saksi bisu indahnya masa bulan madu kami. Tak satu malam pun terlewati, bahkan kami pernah seharian mengurung diri di kamar hotel dan mandi berkali-kali haha.
Pernikahan kami sempurna ketika aku positif hamil. Agi perhatian sekali. Kesabarannya dalam memenuhi semua keinginanku, kuberi bintang lima. Alhamdulillaah proses lahiran pun lancar, aku melahirkan bayi laki-laki sesuai harapan Agi. Itu sebabnya Agi sangat menyayangi Adam, bahkan tepatnya memanjakan dia. Kasih sayangnya tak lantas surut seiring perpisahan kami.
YOU ARE READING
Saudara tapi Menikah
RomanceDi usia 25 tahunku, seorang anak lelaki berumur dua tahun adalah darah dagingku dengan mantan suamiku. Ya. Sejak enam bulan yang lalu, kami memutuskan mengakhiri pernikahan yang sudah terjalin selama tiga tahun. Entahlah, pernikahan yang kami jalani...
