"Semangat trus Fania,gua slalu dukung lo"
*Devino Anggara Wijaya*
*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*
Devin menunggu Fania bangun dari tidur nya,Devin kali ini benar-benar khawatir dengan ke adaan Fania.Devin kasihan melihat Fania yang selalu di perlakukan kejam oleh keluarga nya dan harus melawan penyakit ini sendirian.
"Fani gua janji gua akan selalu menjaga lo,gua janji gua aka slalu ada di saat lo butuh gua,gua janji"Ucap kevin sambil memegang tangan Fania
"Eungg,Dev"Panggil Fania lemah karena dia terusik dengan elusan tangannya
"Fani lo sudah bangun apa ada yang sakit?"Devin bertanya
"Kepala gua sedikit Pusing"Ucap Fania Lemah
"Yasudah lo istirahat lagi pokoknya ga boleh pulang sebelum sakit di kepala lo hilang!"Ucap Devin lebih tepat ke Perintah
"Hm,Dev janji ya sama gua jangan kasih tau siapa-siapa tentang penyakit gua cukup lo aja yang tau"Ucap Fani agar Devin tidak memberitahukan penyakitnya pada siapapun.
"Iya Fan gua Janji,tapi harus dengan satu syarat lo ga boleh kecapekan,lo harus banyak istirahat,harus makan tepat waktu,dan paling penting 2 minggu sekali harus periksa"Jawab Devin dia sudah seperti ayah yang takut terjadi apa-apa dengan anaknya...
"Lo terlalu cerewet Dev melebihi Carlie"Kata Fania
"Dev gua lupa belum ngabari Lia sama Carlie Pasti mereka nyariin gua mana kemarin gua juga bolos tanpa sepengetahuan mereka pasti mereka Khawatir Dev"Kata Fania yang teringat dengan kedua sahabatnya.
"Jangan Khawatir Fan entar gua telpon dulu mereka"Jawab Devin sambil menelpon salah satu kawannya yaitu BAIM.
"Halo im..."Ucap Devin saat panggilan sudah tersambung
"Dev lo kemana aja sih 2 hari ini,kemarin lo bolos ga ngajak-ngajak gua sama Riko,dan sekarang lo juga bolos lo gimana sih"Kata Baim. Bukannya nanya kabar Devin Baim malah kesel karena tidak di ajak Bolos!
"Bacot im,, gua cuman mau bilang tolong lo kasih tau ke temannya Fani bahwa Fani ga kenapa-kenapa Jangan khawatir Fani aman sama gua" Jawab Devin kesel
"Lo bolos sama Fani parah lo dev,iya-iya ntar gua kasih tau ke kawannya Fani"Ucap Baim
"Thanks Im"Devin langsung mematikan teleponnya.
"Dah kan Fan sekarangu istirahat gih"Kata Devin menyuruh Fani istirahat
"Gua mau pulang Dev,gua ga betah disini"Buaknnya menurut Fani malah minta pulang
"Lo baru bisa pulang ntar sore Fan" Ucap Devin. Paingan Fani sudah boleh pulang tapi Devin tidak mau terjadi hal yang tak di inginkan jika Fani pulang sekarang
"Tapi gua ga betah Dev,Ayolah gua udah ga papa kepala gua udah ga sakit lagi"Rengek Fani yang tetap ingin Pulang
"Okay lo pulang tapi kerumah gua bukan kerumah lo"Ucap Devin Pasrah
"Kok kerumah lo sih kerumah gua lah Dev,ngapa jadi Rumah lo"Kata Fani yang ga mau ke rumah Devin
"Kerumah gua atau ga pulang sekarang"Kata Devin Mutlak
"Iya-iya yang penting gua keluar dari sini"Jawab Fania yang tak ikhlas
*...*...*...*...*...*...*...*...*...*
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANIA
Teen FictionSeorang anak yang selalu di kerasin setiap hari hanya karena kesalahpaham di masa lalu.Seorang anak yang selalu di Beda-Beda kan dengan saudara-saudaranya.Seorang anak yang selalu sabar menghadapi kekerasan di rumah nya sendiri.Siapa anak itu ya dia...