But, this is not my Sweet Chocolate
.Kali ini White Day jatuh pada hari senin, bertepatan dengan waktu sibuk semua orang. Mungkin sebagian orang akan melakukan hal yang sama denganku, membuat kue spesial untuk orang yang disukai. Dan sebagian lagi tetap menjalankan rutinitas mereka tanpa menghabiskan waktu dengan orang terkasih mereka.
Dengan telaten aku membuat kue kering dan membeli beberapa coklat bola yang sering ku makan jika sedang senang. Tentu, aku menyiapkan semuanya dengan sangat baik dengan perasaan campur aduk menantikan hari esok. Di Korea, white day tak jauh berbeda dengan Valentine dimana setiap orang akan membagikan banyak cinta untuk orang terkasih.
Setelah selesai menghias hadiah yang kusiapkan untuk Kwan besok, aku pun menarik napas dalam karena gugup. Besok aku akan berencana mengungkapkan perasaanku padanya. Jantungku bergedub kencang dengan langkah kaki yang berlari menuju kamar untuk mengambil ponselku. Membaca ulang jawaban pesan yang ia kirimkan padaku mengenai rencana kami besok.
Besok, sehabis pulang sekolah kami berencana akan jalan-jalan sore di pinggiran sungai Han. Setelahnya aku akan mengungkapkan perasaanku padanya. Astaga, aku terlanjur senang dibuatnya. Besok aku harus berdandan dengan cantik untuk Kwan.
---
Sesampainya aku di sekolah, begitu banyak buket bunga di sekeliling lorong kelas. Banyak yang memberikan buket pada Kim Jooan- ketua OSIS yang pintar juga tampan. Tak kalah dengan Jooan di kelas 2-1, di kelasku 2-3 pun banyak sekali buket bunga juga cokelat yang menempel di dinding jendela dan loker milik Kwan. Kwan tak kalah populer dengan sang ketua OSIS, sebab Kwan di kenal pandai berolahraga, terutama di olahraga basket dan memanah. Kwan adalah ahlinya.
Hari ini penampilanku sedikit berbeda dari hari biasanya, aku membubuhkan sedikit warna salem di bibir. Memakai tipis bedak tabur dan body mist berbau vanilla juga stroberri. Di kursi sebelahku sudah ada Kwan yang duduk manis dengan earphone nirkabel yang menempel di cuping telinganya. Saat aku mendudukan diri di kursi milikku, ia menoleh lalu tersenyum manis menampilkan gurat kumis kucing wajahnya.
"Kau sedikit berbeda hari ini. Apakah ada yang spesial?"
"Iya. Kau lupa kalau hari ini white day? Ini hari kasih sayang Kwan."
"Ah, iya kau benar. Aku hanya ingat black day, karena aku ini single eun ra." Jawabnya dengan sedikit kekehan. "Hari ini kita jadi untuk makan Tteokppoki di sungai Han? Aku juga penasaran untuk makan di sana." Aku mengangguk dua kali untuk sekedar mengkonfirmasi atas pertanyaan Kwan padaku.
Setelahnya aku mulai menyiapkan buku untuk pelajaran pertama. Jam masih menunjukkan pukul 7.00 pagi, masih terlalu pagi untuk memulai kelas. Maka sebelum itu, aku akan sedikit membaca juga tak lupa memutar playlist musik kesukaanku. Saat ku terhanyut dalam alunan musik, aku merasa tak nyaman ketika membaca. Rasanya seperti sedang ada yang memperhatikanku dengan lamat. Saat aku menoleh ke samping, aku menemukan Kwan tengah tersenyum sembari menopang kepalanya dengan tangan kanan.
Aku melepas salah satu earphone lalu bertanya padanya, "Kenapa? Apa ada yang aneh di wajahku?" Kwan hanya tersenyum lalu tangannya tiba-tiba menengadah ke arahku. "Apa?"
"Kau bilang hari ini white day. Tidak ada kue ataupun cokelat yang kau siapkan untukku? Coba kemarikan tas mu, aku ingin periksa."
"H-hah? Apa sih? Kau kan sudah punya banyak di loker. Tuh lihat di lokermu, bahkan ini masih pagi tetapi sudah hampir tidak cukup isinya."
"Kau ini, cokelat mereka tidak enak. Masa kau tidak menyiapkannya untukku, raya?" Ucapnya sembari memberikan wajah sedih yang malah terlihat menggemaskan.
Uh, aku jadi ingin mencubit pipinya itu. Aku menggigit bibir bawah ragu, sebenarnya aku sudah menyiapkannya untuk Kwan. Apakah kuberikan sekarang saja ya?
![](https://img.wattpad.com/cover/246182738-288-k532761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me, Now!
FanfictionAh, apakah kau tahu bagaimana rasa terjatuh dari atas langit saat kau mencoba untuk mendarat dengan baik? Jika belum maka aku akan memberitahu rasa itu padamu. Aku akan membuatmu tidak bisa menatap kemana pun, selain diriku. Lalu selanjutnya.. apa k...