He

830 121 41
                                    





Bagi Yerim,cara untuk bertahan hidup di dalam keras-nya dunia saat ini hanya dengan bekerja, bekerja, dan bekerja. Karena saat ini tidak ada yg lebih penting dibandingkan uang.


Karena nilainya selalu tinggi, Yerim diberikan kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yg lebih tinggi tanpa biaya apapun (beasiswa).


Beruntung ada salah satu minimarket yg mau menerima dia bekerja sejak satu tahun lalu sebagai pekerja paruh waktu. Meskipun tempatnya cukup jauh dari kampus-nya.


"Jika tau tidak ada dosen yg datang hari ini, aku memilih untuk diam di mess minimarket sampai jam kerja-ku datang. Sekarang aku hanya membuang buang tenaga datang ke---" Yerim yg sedang asik menggerutu ini tiba tiba diam melihat keramaian di depan-nya.


Dia bersekolah di universitas pencetak visual mematikan di negara ini, ditambah disini sangat jarang kita melihat orang dari kalangan menengah bawah selain Yerim dan teman teman pejuang beasiswa sepertinya.


Yerim sebenarnya bukan tipikal orang yg suka menguping, tapi saat ini dia melihat bagaimana ketua BEM yg sangat populer itu sedang menyidak salah satu anggota komdis yg melakukan perploncoan parah sampai kabarnya ada 12 mahasiswa baru yg dilarikan ke rumah sakit.


Entah apa yg dilakukan orang itu sampai memakan korban. Jelas mencoreng nama baik fakultas dan universitas pastinya.


Tapi bukannya seharusnya hal seperti ini dilakukan di ruangan ? Kenapa harus ramai ramai di tengah---


"BISA KAMU JELASKAN DENGAN SINGKAT ?"


Yerim sampai menutup telinga-nya. Salah satu dari mereka berteriak dengan kencang.


Saat Yerim melihat arah keramaian, mata-nya bertemu dengan mata orang yg sedari tadi menjadi bintang di tengah keramaian itu. Orang yg bersikap sangat tenang dan terkesan berwibawa saat menghadapi situasi ini.

Jujur Yerim sedikit takut karena dia memang berharap tidak pernah berurusan dengan orang orang rumit di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur Yerim sedikit takut karena dia memang berharap tidak pernah berurusan dengan orang orang rumit di dunia ini. Dia memutuskan untuk bergegas pergi dan memilih pulang ke mess minimarket tempat-nya bekerja.








"Kim Yerim !!!" Doyeon memanggil Yerim dari dalam mobilnya.


"Aku antar pulang ? Kebetulan aku ada urusan ke arah minimarket tempat tinggalmu" Doyeon


"Terimakasih, Kim Doyeon" Yerim tersenyum dan masuk ke dalam mobil milik Doyeon.


Mereka hanya mengobrol basa basi selama perjalanan ini, tidak ada obrolan yg eksklusif diantara kedua-nya.


"Kamu melihat Lee Taeyong tadi ?" Doyeon


Yerim menganggukkan kepalanya.

"Menurutmu bagaimana ?" Doyeon


CUMA CHAT by JAERITRASH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang