Jika aku terlahir pada masa dimana teknologi belum ada, mungkin aku tidak bisa bertahan lama. Tidak seperti ayahku yang cukup puas dengan satu eksemplar koran di waktu luang. Sekarang ini saja, rasanya mustahil seseorang tidak memiliki gadget. Aku melihat banyak orang di sekitarku yang tidak bisa lepas dari gadget, apapun itu jenisnya. Tentunya aku juga. Karena aku adalah penikmat gadget nomor satu di rumah.
Dari apa yang aku lihat sekarang ini, berbagai pemikiran melintas di kepalaku. Termasuk, sebuah perubahan yang pastinya tidak tercipta dengan sendirinya. Pasti ada seseorang dibalik perubahan itu.
Aku pernah mendengar ini, perubahan terkecil dimulai dari diri sendiri.
Dewasa ini, aku mulai mengerti makna dibalik ungkapan itu. Sebelum merubah sesuatu yang ingin kau ubah, terlebih dulu kau harus mengubah dirimu.
Ah, terlalu banyak asa dalam genggaman yang ingin segera aku wujudkan. Akan kuberitahu secuil impianku, hanya secuil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa, Rasa, dan Asa
PoezjaRangkaian diksi yang tertulis dalam tiap bait puisi ini kupersembahkan kepada: - Sosok berjasa sepanjang masa, - Sosok berharga sepanjang usia, dan - Sosok pembangkit asa dalam jiwa. © Event Nubar Puisi bulan November 2020