Layar biru di hadapanku baru saja selesai menampilkan adegan laga. Bung Tomo, begitulah tokoh utama itu disebut.
Selayaknya api yang disiram bensin, begitulah pidato singkat Bung Tomo yang mampu membakar semangat arek-arek Surabaya. Kobaran api itu tampak nyata. Menyala-nyala di tengah medan laga. Melahap apa saja yang berhubungan dengan Inggris dan Belanda. Sampai-sampai ciut nyalinya tentara negara yang memenangkan Perang Dunia Kedua.
Aku terkekeh-kekeh saat kembali mengingat kisah itu. Bukannya apa, kronologisnya memang lucu. Bayangkan saja. Bagaimana bisa, Inggris yang notabene menang dalam PD-II melawan Jerman, malah kalah oleh para laskar yang tak seberapa jumlahnya itu?
Ah, sudahlah. Ketimbang membahas soal lawan, akan lebih baik aku membahas pahlawan; sosok-sosok yang dianggap berjasa sedari Indonesia belum merdeka sampai sekarang ini tentunya.
Ah, terlalu banyak bongkahan jasa pahlawan jika harus disebutkan satu-persatu. Oleh karena itu, aku memilih untuk memaparkan beberapa diantaranya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa, Rasa, dan Asa
PoesiaRangkaian diksi yang tertulis dalam tiap bait puisi ini kupersembahkan kepada: - Sosok berjasa sepanjang masa, - Sosok berharga sepanjang usia, dan - Sosok pembangkit asa dalam jiwa. © Event Nubar Puisi bulan November 2020