1. Hari yang normal

41 3 0
                                    

Zaman dulu, terjadi pertarungan yang sangat dahsyat antara Light Gate dengan Dark Gate, mereka berdua mati, setelah itu, dunia kembali damai sampai sekarang

"Selama kegelapan itu masih ada, cahaya tidak akan pernah pudar"

"Rizal, kau akan menjadi penerus ku dan melawan kegelapan yang akan muncul di kota ini"

Kringggggggg

Senin, 9 November 2020
Komplek Lipak, Kota Julek
Pukul 05:27 pagi, mendung

"Rizal, sarapannya sudah siap!"teriak ibu Rizal dari ruang tamu

"Iya, sebentar" Rizal mengucek ngucek matanya sambil merapikan rambutnya yang berantakan, dia merasa senang karena bisa bermimpi mempunyai kekuatan yang hebat

Namaku Rizal, 17 tahun, kelas 1 SMA di SMA kota Julek, namaku hanya Rizal saja, ibuku yang menamaiku begitu karena dia suka nama yang pendek, makanan kesukaanku tahu bulat tapi aku juga suka nasi Padang

"Selamat pagi Rizal" ayah Rizal menyapa Rizal sambil mengelus-elus rambutnya

"Pagi ayah.." Rizal menjawabnya dengan lemas karena baru bangun tidur

Setelah sarapan, Rizal mandi dan bersiap berangkat ke sekolah

Sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumahnya, jadi Rizal berjalan ke sekolahnya, sambil berjalan dia juga meregangkan ototnya yang masih kaku

05:53 pagi
SMA kota Julek
Gerimis disertai angin kencang

"Beruntung aku datang ke sekolah lebih awal" Rizal duduk dan menaruh tas nya

"Rizal, perpustakaan sekolah sedang mengalami krisis pengunjung, kalau kita membaca buku atau meminjam buku di perpustakaan maka kita akan mendapatkan nilai tambahan, mau ikut?" Ucap salah satu teman Rizal, Rehan atau biasa dipanggil Ossas

"Tahu darimana?"Rizal mengambil beberapa uang saku di tasnya untuk ditaruh di kantong nya

"Mading sekolah, aku tadi hanya iseng melihat lihat"

"Memangnya kita mau baca buku apa di perpustakaan, nanti ujung ujungnya kita malah membaca buku cerita anak anak"ucap Rizal

"Kalau tidak mau yasudah, kan aku hanya mengajak"Rehan berbalik arah dan berjalan keluar dari kelas

"Yasudah aku ikut"Rizal berdiri dan pergi ke perpustakaan

Di perpustakaan

"Selamat datang di perpustakaan, silahkan isi daftar pengunjung beserta kelas disini" ucap pengurus perpustakaan

"Hmm.. kau anak kelas 2 kan? Kenapa jadi pengurus perpustakaan?" Rizal memperhatikan pengurus perpustakaan tersebut

"Pengurus perpustakaannya sedang ke kamar mandi, jadi aku menggantikannya sementara"

"Mau saja jadi babu perpustakaan" Rehan meledek anak kelas 2 itu

"Maafkan temanku yang mulutnya memang tidak bisa dijaga ini, kami ingin membaca buku disini sampai bel masuk berbunyi"Rizal menginjak sepatu Rehan sambil mengisi daftar pengunjung

Rehan hanya bisa menahan sakitnya walau mukanya sudah berbentuk abstrak

Mereka berdua mencari tempat duduk yang nyaman, di perpustakaan itu memang sepi, hanya 1 orang yang membaca buku disitu selain mereka

"Kau cari buku apa?"Rehan bertanya ke Rizal sambil mencari cari buku yang bagus

"Disini tidak ada buku komik, tidak seru"Rizal duduk di kursi kosong, dia melihat buku buku tebal yang diletakkan di meja

"1001 cara untuk menjadi ibu yang baik"ucap Rehan yang baru saja menemukan buku yang menurutnya "bagus"

"Kau memang cocok menjadi ibu ibu"Rizal membuka satu satu halaman buku tebal yang iseng iseng dia baca

"Kalian sudah menemukan buku yang bagus?"Seseorang datang kemeja Rizal dan Rehan

"Kau sudah selesai berjaga?"Rizal menatap orang itu, dia adalah siswa yang tadi menjaga perpustakaan

"Orang yang bertugas menjaga perpustakaan sudah kembali"ucap orang itu

"Kita belum berkenalan kan, namaku Rizal, kau?"

"Adi, Adi saja, salam kenal"Adi mengulurkan tangannya ke arah Rizal tapi Rizal tidak membalasnya karena dia sudah terburu buru untuk membaca buku tentang 1001 cara menjadi ibu yang baik

"1001 cara menjadi ibu yang baik? Aku tidak menyangka kalian suka membaca jenis buku yang seperti itu"Adi melihat buku yang dibaca oleh Rizal dan Rehan

"Ini untuk menambah wawasan kita kan? Siapa tahu nanti dimasa depan istriku tidak tahu cara menjadi ibu yang baik bagi anakku, jadi aku bisa memberikan cara yang benar ke istriku nanti"Ucap Rehan sambil mengangkat bukunya dan menunjuk ke arah cover buku itu

Adi hanya bisa diam mendengar alasan Rehan, dia yakin dia tidak akan bisa menang berdebat dengan Rehan

Tidak lama kemudian bel berbunyi, semuanya mulai masuk ke kelasnya masing masing dan mulai belajar

Setelah pulang sekolah, Rizal tidak langsung pulang kerumah, dia pergi ke toko buku yang lumayan jauh dari rumahnya, suhu di kota saat itu 24°C karena kota Julek berada di sekitar gunung, jadi Rizal menggunakan jaket

"Hari ini ada diskon 40% untuk buku komik, kesempatan ini tidak akan ku sia siakan!"Rizal menggenggam uang yang sudah dia siapkan dari rumah khusus untuk membeli buku komik itu

14:52 siang
Toko buku SerbaAda
Kota Julek
Gerimis

.
.
.

Deg

"Rizal, disampingmu!"ada seseorang yang berteriak ke Rizal

Blegerrrrrr

Rizal berhasil menghindari ledakan itu

Rizal terdiam melihat semua itu, sebuah hantaman yang besar hampir saja mengenainya, dia masih tidak percaya apa yang terjadi jika seseorang tidak meneriakinya

"Terimakasih sudah memperingatik-"Rizal menoleh kebelakang tetapi tidak ada siapa siapa

Orang orang di dalam toko buku itu langsung mencari sumber suara itu, sebelum Rizal dituduh merusak toko buku itu, dia langsung lari secepat mungkin

"Apa apaan itu, siapa tadi yang berbicara kepadaku.."Rizal ketakutan, dia berharap bisa sampai di rumahnya secepat mungkin

.

Guardian Of Light: Last GateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang