3. Jebakan

14 2 0
                                    

Waktu istirahat telah berakhir, bel berbunyi tandanya jam ke dua akan dimulai

"Aku bahkan belum memakan apapun selama istirahat"Rizal berjalan dengan lemas

Jam kedua diisi dengan Bahasa Inggris, Rizal tidak terlalu mengerti tetapi dia masih bisa mengikuti materi bab ini

Rizal berkata dalam hati" apakah yang dikatakan hantu itu benar?"

Setelah sekolah sudah selesai, dia berencana pergi lagi ke toko buku SerbaAda untuk melihat keadaan toko itu

14:37 siang, cerah dan berawan
Toko buku SerbaAda, Kota Julek

"Kaca di toko buku itu rusak, sepertinya beberapa hari lagi akan di betulkan oleh pemiliknya"ucap Issei yang tiba tiba muncul di samping Rizal

"Walaupun aku takut padamu, tapi terimakasih telah menolongku kemarin, kalau saja tidak ada kau mungkin aku sudah berakhir di rumah sakit sekarang"Rizal mundur sedikit

"Tidak apa-apa, sudah seharusnya kita untuk saling membantu karena sebenarnya aku membutuhkanmu juga"Issei menatap Rizal tajam

Rizal menghiraukan perkataan Issei dan pergi ke dalam toko buku itu

"Ada apa datang kesini? Toko ini akan direnovasi besok"ucap pemilik toko buku ke Rizal

"Aku ingin membeli beberapa buku hari ini"Rizal pergi ke rak buku yang bertuliskan 'ilmu pengetahuan'

Dia membawa beberapa buku ke kasir, harga total semua bukunya sekitar 630.000 rupiah

"Terimakasih telah berkunjung ke toko kami, dan maafkan kami atas ketidaknyamanan anda karena toko yang masih rusak" kasir memberikan struk belanja ke Rizal

"Darimana uang itu berasal?"setelah keluar dari toko buku, Issei muncul lagi di belakang Rizal

"Aku mengambilnya dari tabunganku, sebenarnya aku sangat ingin membeli hp baru, tapi aku merasa harus bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di toko buku itu, meskipun bukan aku yang merusaknya"Rizal tersenyum puas sambil menenteng bukunya

"Lalu apakah buku itu akan kau baca sampai habis?"Issei melihat buku yang dibeli Rizal, banyak buku yang tebal

"Tentu saja tidak"Rizal menjawabnya dengan santai

"Padahal kau lebih membutuhkan itu"Issei merasa kecewa

"Aku baru tahu kalau hantu bisa berkeliaran dengan santai di siang hari"Rizal menoleh kebelakang sambil menatap Issei yang memainkan jarinya

"Sudah kubilang aku bukan hantu"

"Ngomong ngomong, rasanya jalanan sepi sekali ya padahal masih siang"Rizal melihat sekeliling

"Sepertinya kau sudah dijebak"Issei berkata santai ke Rizal

"Hah? jangan bercanda"Rizal mulai panik

"Kau ini bicara apa, tidak ada yang namanya monster atau-"belum sempat Rizal berbicara, tiba tiba muncul seekor makhluk yang tingginya 2x lipat dari Rizal, makhluk itu mengeluarkan api dari tubuhnya

Rizal mematung melihat monster itu, dia tidak tahu harus berbuat apa

"Bodoh, jangan diam saja! Cepat lari"Issei meneriakki Rizal

Tanpa pikir panjang Rizal langsung berlari sekuat tenaga seperti orang yang sedang dikejar anjing

"Itu apa!!!??"Rizal menjatuhkan buku bukunya karena terlalu berat

"Dia sepertinya mengincarmu, lebih tepatnya mengincar kekuatan yang ada didalam dirimu"Issei berlari di samping Rizal

"Kau tidak memungut buku milikku?"Rizal menengok kebelakang melihat nasib bukunya yang sudah mulai terbakar oleh api yang dikeluarkan monster itu

"Di saat seperti ini kau masih memikirkan bukumu?"Issei merasa tidak percaya dengan apa yang Rizal katakan barusan

"Ah terserahlah, sekarang bagaimana caranya agar aku bisa lolos dari kejaran monster itu?"

"Lawan dan kalahkan dia"Issei memberikan jawaban yang aneh

"Apa?tidak mungkin aku akan melawan makhluk aneh itu, aku tidak bisa"Rizal merasa tidak percaya dengan jawaban Issei

"Tentu saja kau bisa, kau memiliki kekuatan Light Gate didalam dirimu"

.

Guardian Of Light: Last GateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang