#part 13

3 2 0
                                    

Happy reading🌾

Tahap revisi!
180%berubah

_____

"Bi, kamu gak papakan?"tanya Sandra dengan akrab

"Apaansih Lo"Friska membuang jauh jauh tangan Sandra yang memegang lengan Bianca

"Aku cuman tanya kok"ucap Sandra

"Kalian kenapa tinggalin Bianca gitu aja?"tanya Alya

"Gue gak tau,kalau Bianca ada dikamar sini"jawab Rani

"Iya lagian gue gak ngeliat Bianca setelah beres-beres"ucap Kanaya

"Gue pokoknya gak mau disini!"seru Bianca tegass

"Gimana bi? Lo pindah kekamar kita aja lah yuk"ajak friska Bianca mengangguk Alya pun segera membereskan baju baju Bianca dan membawa koper Bianca keluar

"Kamu dari mana san?"tanya Mauren

"Ya darimana aja,kamu kepo banget sih"Sandra segera pergi keluar ,membuat Mauren bingung

....

Semalaman Bianca tak bisa tidur bahkan Sampai pagi buta pun Bianca masih melek akhirnya Bianca memutuskan untuk keluar

Bianca menyanggakan tubuhnya pada pembatas yang berada di villa itu hembusan nafas pelan keluar dari Bianca

"Terakhir kali gue puncak gini kapan yah?"pikir Bianca ,Bianca tersenyum cukup lama
"Lama banget sih gue,udah bertahun-tahun "ucap Bianca saat mengingat masa kecilnya yang penuh kasih sayang dulu

Bianca cukup lama hingga tanpa sadar seseorang dengan jubah hitam berada dibelakangnya

"Lo harus hancur"bisikan itu membuat Bianca berjenggot kaget dia membalikan badannya menatap kaget orang itu

"L-lo lagi"teriak Bianca "lo-lo ngapain"teriak Bianca

"Hancur!!"teriak orang itu

"Arghhh"Bianca berteriak saat orang itu mendorongnya hingga jatuh dari pembatas dan untungnya tangan Bianca dengan cepat memegang tiang

"Tolonggg"teriak Bianca
Wanita berjubah itu tersenyum sinis
Dengan kasar kakinya menginjak tangan Bianca

"Arghhh,tolonggg"satu tangan Bianca terlepas

"Tolonggg,tolongin gue"teriaknya lagi

"Gaada yang nolongin Lo,karna ini waktunya Lo hancur!"bentak wanita itu ,kakinya kembali menginjak lengan satunya

"Argggghh"teriak Bianca saat kedua lengannya terlepas dari pegangan

Bianca memejamkan matanya dalam-dalam mungkin sebentar lagi suasana putih akan menyelimuti dirinya ,kevano menepuk nepuk pipi Bianca

"Lo gak papakan?"pertanyaan ke Ano hanya angin lalu

"Bangun"suruh kevano
Bianca merasa seseorang berbicara dia perlahan membuka kedua matanya lalu melihat sekeliling

"Gu-gue masih hidup?"tanya Bianca
Tiba tiba Bianca tersadar dia segera melihat keatas tidak ada siapa-siapa

"Lo kenapa jatuhin diri Lo dari atas?'tabya kevano ,tanpa menjawab pertanyaan kevano Bianca tiba-tiba memeluk kevano

"No,tolong...tolongin gue,hikss gue gak mau mati"Isak tangis Bianca mulai keluar membuat kevano kebingungan

"Lo kenapa sih"

"Van,plisss gue gak mau ,dua-dua tadi dorong gue dan mau bunuh gue"jelas Bianca

"Udah,Lo terbangun diri Lo dulu"Bianca melepaskan pelukannya tubuhnya masih bergetar ketakutan

"Gue pengen pulang!"tutur Bianca

"Enggak bisa,masih ada satu hari bi,masa Lo pulang sendirian"ucap kevano

"Kalo.gity gue Maya ejamar sama sahabat gue!kalo Lo enggak injinin berarti itu sama aja kalo Lo mau gue mati"tegas Bianca

"Oke!Lo boleh satu kamar sama sahabat Lo"ucap kevano

...

Hari terakhir dipuncak akhirnya Bianca lewati tidak ada lagi si peneror itu Bianca anggap itu hanya kejadian angin lalu saja ,setelah mempuh lama nya perjalanan akhirnya SMA pelita jaya sampai disekolah juga

"Huhhh akhirnya sampai juga"teriak Alya bahagia

"Yey, gue bisa bobo dikasurnya nyaman gue"imbuh Friska

"Badan tuh pegel banget yah"ucap Friska

"Pulang lah yuk"ujar Bianca

"Yoi,kuyyy biar gue aja yang nyetir"ucap Friska ,yang diangguki kedua nya

......

"Momy,Dady?kalian udah pulang?"tanya Bianca bahagia

"Iya sayang ,kamu gimana happy gak?katanya abis muncak"tanya Navita

Bianca sempat terdiam mengingat kejadian selama di villa itu
"Sayang kokd diem?"tanya Reza saat melihat anaknya terdiam

"Happy dong ,my dad"ujar Bianca
"Kalo gitu bi, kekamar dulu dah"Bianca segera ngacir kekamar

Dia butuh me rifers kan hati dan pikirnya dia berendam di bathtub

.....

"Dad, sebentar lagi kan aku ulang tahun ,pasti dirayain kan!"tanya Bianca ,Reza menatap anaknya tersenyum simpul lalu memijit kepalanya

"Dad,kok diem sih"tegur Bianca

"Bi, itu kita bahas nanti yah,Dady pusing"Reza bangkit pergi ke ruang kerjanya ,Bianca mengerutkan dahinya

"Mom,Dady kenapa sih?"tanya Bianca

"Mom,juga gak tau Dady kamu lagi banyak pikiran aja kali,kamu tenang aja"ujar Navita,Bianca mengangguk paham

"Oh kalo gitu bi pergi jalan dulu bye mom"Bianca mengecup pipi Navita lalu pergi

Bianca menghentikan

Queen BiancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang