5

754 64 1
                                    

"Lo beneran kagak tau Tae?"

"Iye Jim, akhir-akhir ini gua liat adek gue yang sering pulang malem bareng geng nya. Gua takut sesuatu terjadi sama Jungkook"

"Bokap sama nyokap lo tau?"

Taehyung menggeleng lemah. Kedua orang tua nya tak tahu atau bisa disebut tak peduli, mereka tak pernah ada saat Taehyung maupun Jungkook membutuhkan mereka.

"Mereka gak pernah tahu hidup gua disini Jim, ya walaupun mereka selalu ngirim kita uang tapi mereka gak pernah tahu apa yang terjadi. Mereka terlalu sibuk sama bisnis dan gak pernah pulang. Denger keluh kisah kita berdua aja mereka gak pernah karena terlalu sibuk disana. Jadi gua sebagai kakaknya harus jadi orang tua kedua buat dia, lu mau bantu gua kan?hem..?" sambil mengeluarkan wajah imut yang sayang nya membuat Jimin mual.

"Kobe Tae, kobe. Oke gua bantuin lo. Juga nanti gua mau ngajak temen gw ikut" kata Jimin yang dibalas tatapan bingung oleh Taehyung.

"Temen gua banyak Tae, bukan cuma elu doang elah" jelas Jimin yang mendapat decihan dari Taehyung

"Oh iye, gue pergi dulu Jim. Tq dah mo bantu gue"

"Urwel, dah sono pergi" usir Jimin sambil mendorong badan Taehyung

Selepas kepergian Taehyung, Jimin langsung mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Dimana kak?"

"..."

"Nanti ada yang mau gw bicarain,lu jan pulang malem-malem"

"..."

" Oke sip, gw tunggu"

Pip~

Jimin memutuskan telpon nya secara sepihak lalu berjalan ke kantin kampus, ia ingin mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Masa bodo jika kelas ia akan absen.

"Mba!mi goreng satu!"

"Oke!"

Jimin duduk di tengah-tengah agar bisa langsung mengambil pesanan nya.

"Jungkook gimana?"

Deg!

"Udah gua bawa, nanti tinggal lu siksa aje"

Jimin memicingkan matanya melirik seorang perempuan yang duduk tepat di sebelahnya, ia serasa mengenali suara wanita itu. Wanita itu berdiri dan pergi dari kantin yang langsung di ikuti oleh Jimin, soal makan?akan ia bayar nanti.

Jimin'pov

Aku diam-diam mengikuti siswi yang tadi dengan pelan. Serasa nya aku pernah melihat siswi itu tapi tak tahu dimana.

Aku mengikuti ia sampai tepat berada di depan gudang kampus yang sudah sangat lama tak digunakan, aku bisa melihat beberapa siswi lainnya yang tengah duduk-duduk santai disana. Apa mereka tak takut?

"Weh dateng juga lo, sini duduk" kata salah satu siswi yang memaki baju putih dengan rambut panjangnya yang terurai

"Hm iye, eh btw gw mo minta tolong sama lo"

"Minta tolong apaan?"

Aku semakin menguping mencoba mendengar perkataan mereka yang membuat ku terkejut, setelah mendapat informasi aku langsung pergi dari sana. Aku tak mau lebih lama ditempat yang seram dan gelap seperti ini.

Tapi...

Siapa dirimu?

Apa maksud mu tadi?

Jimin'pov end

"Hosh.. Hosh.."

Jimin terengah-engah di depan kelas mendapatkan tatapan heran dari teman-temannya, ia duduk di bangku kosong lalu meminum air putih yang ia beli tadi.

"Kamu kenapa Jim?" Tanya salah satu siswa yang duduk di sebelah Jimin mungkin itu temannya

"Aku tak apa kak, hanya kelelahan berlari saja hehe.."

"Kau ini"

Jimin menggaruk tengkuknya tak gatal dan termenung memikirkan siapa wanita tadi.

"Kak, apa aku boleh meminta bantuan kalian"

"Tentu saja Jim, kau mau kami bantu apa?"

"Bantu aku dengan kekuatan kalian, ini bukan masalah ku melainkan masalah sahabat ku si Kim Taehyung yang pernah ku ceritakan"

Mereka mengangguk paham lalu mendengarkan semua masalah yang ingin Jimin bantu.

Pertama Kim Namjoon. Ia adalah seorang hacker yang dapat memberantas data-data penting. Bahkan ia bisa saja memberantas data negara.

Kedua Kim Seokjin. Seokjin dapat membantu racun. Jin memang masuk di jurusan dokter bahkan keahliannya tak kalah dengan dokter-dokter terkenal.

Ketiga Min Yoongi. ia adalah seorang petarung hebat bahkan sudah mendapatkan beberapa piala dari keahliannya dalam bertarung.

Terakhir Jung Hoseok. Kalau Hoseok adalah seorang mafia. Eits.. di masa mudanya ini Hoseok senang sekali memainkan pistol yang di ajarkan oleh orang tuanya.

Kalau keahlian Jimin bisa menggunakan senjata tajam. Ia suka bermain-main dengan pisau dari dulu.

"Baiklah itu rencana kita. Aku harap kalian bisa diajak bekerja sama"

"Kau bisa mengandalkan kami Jim"

Jimin mengangguk berterimakasih kepada teman yang sudah dianggap sebagi saudara nya sendiri.

'kita akan membantumu Taetae'

TBC

Update di pagi hari~

Little Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang