Disinilah Jungkook sekarang, di gedung tua yang sudah tak terpakai. Keadaan Jungkook sudah mengenaskan, kedua tangan dan kakinya yang terikat. Jungkook sangat tak suka tempat ini.
"Kau suka tempat ini manis?" tanya seorang wanita yang baru saja datang dengan pakaian serba hitam juga topi hitam yang dipakai.
Jungkook menatap wanita itu bingung, pasalnya itu bukan Joy yang pernah ia temui.
"Si-siapa kau?"
"Aku?apa kau lupa denganku manis?kk~ menggemaskan kau ini"
Jungkook memutar bola matanya malas dengan perkataan tak berguna itu. Jungkook sudah tahu kalau dirinya menggemaskan.
"Aku memang menggemaskan, jadi jawablah pertanyaan ku. Siapa kau?"
Wanita itu tersenyum lalu menaikkan topinya, mata Jungkook membulat terkejut. Lawannya sangat berbahaya.
"Kau takut manis?sudahlah kau tak perlu takut dengan ku kalau kau mau mematuhi semua peraturan ku"
"Cih, kau pikir ku mau?tak akan pernah Jennie"
"Maka habislah riwayat mu Jungkook"
Sreet..
"Akh!"
Bukan! itu bukan suara Jungkook melainkan Jennie. Saat Jennie ingin menggores pisau ke lengan Jungkook, terlebih dulu Jungkook berdiri dan memelintir tangan Jennie sampai pisau itu mengenai pergelangan tangan Jennie. Tunggu bukannya ia terikat?
"Ya! bagaimana kau bisa lepas bocah!!"
"Rahasia. Oh iya bagaimana rasanya?sakit tidak?oh lihat!ada darah yang mengalir. Pasti itu sangat biasa saja"
"Sialan kau bocah! lepaskan!!" Seru Jennie sambil mencoba melepaskan tangannya
Jungkook mengambil pisau itu lalu menaruh di saku untuk perlindungan nanti, maaf saja kalau ia sampai menusuk orang nantinya.
"Apa Jen?aku tak bisa mendengar mu? sekarang duduk kau disana!"
"Baiklah aku minta maaf, sekarang lepaskan!!"
"Bicara sekali lagi"
"Lepaskan Jungkook!aku mohon padamu"
Jungkook tersenyum dan langsung melepaskan Jennie, Jennie yang merasa bebas langsung menyuntikkan cairan yang sudah ia siapkan di kantong nya. Sayangnya Jungkook sedari tadi melihat gerak-gerik Jennie.
"Kau ini memang tak mau mengalah ya?huh dasar!" Gerutu Jungkook dan langsung memukul Jennie dan perkelahian pun terjadi
•••
"Gimana Jae?kamu udah dapet tanda-tanda keberadaan Jungkook?"
"Udah kak, dia ada di gudang tua deket kampus kak-"
"Tunggu" potong Jimin
"Gudang tua yang ada di kampus kita Jae?"
"Iya kak"
"Anjir!gw pernah ke sana gile, pas gw ngebuntuttin cewek"
"Cewek?"
"Iya kak, jadi waktu Jimin mau ke kantin trus kan gw ngedenger cewek samping gw telfonan trus dia bilang nama Jungkook"
"Napa kagak lu bilang dari dulu setan!?lu kenal dia kagak?"
"Kalo dari suaranya gue kek kenal Tae, tapi gue belum yakin"
"Memangnya siapa Jim?"
"Jennie. Kim Jennie"
Deg!
"Sialan!"
Jimin melirik Taehyung malas lalu menghembuskan nafasnya kasar, kalau saja ia langsung membunuh Jennie pasti ini tak akan terjadi.
"Sudahlah Tae, lebih baik kita ke gudang kampus, ada yang punya rencana kagak?" tanya Hoseok sambil menengahi
"Aku ada kak" jawab Jaehyun
"Ok, jelasin"
Setelah mendengar rencana dari Jaehyun, mereka langsung bersiap-siap dan tak lupa memanggil polisi juga bawahan mereka.
"Apa keahlian mu Tae?"
"Mengumpat"
Plak..
TBC
Update nih-!
Semoga suka
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Brother
Fanfictionsusah senang nya Taehyung pas ngurusin adek yang berumur 17 tahun bernama Jungkook, mereka hidup berpisah dengan kedua orangtuanya karena masalah pekerjaan. mau tahu gimana rasanya Taehyung ngurusin bayi besarnya? cus baca ae