Awal

34 0 0
                                    

Aku hanyalah daging dan darah beserta tulang yang akan membusuk

Aku hanyalah makhluk dengan nafsu dan sama bahkan lebih buruk dari iblis yang menipu Adam

Aku hanyalah makhluk yang tak tahu malu malah bangga untuk menunjukkan aurat dan kemaluanku

Aku hanyalah daging tipis dengan darah dan tulang yang bangga dengan zina, mabuk dan dosa-dosa

-Erwin Nasrullah-

______________________________________

-Brema-

Aku ingin mengingatmu sebagai liukan selendang yang terus melenggok di udara begitu ramah namun tetap anggun.
Bagaimana aku menguraimu dalam tiap frame dan berbagai warna aku selalu terjerembab dalam kegirangan untuk mengatakan kau begitu pas tidak berlebihan.

Apa ini, apa kah aku ... Entahlah ..

Kau begitu nyata namun tidak terjamah..

Apa ini ... Aku tidak terima dengan ketidak pastian ini .. aku tersesat tapi tidak mau pulang .. bahaya


_________________________________________

Para kumbang menjuluki aku kembang, mereka melihatku dari lirikan mata menyusuri setiap lekuk tubuhku. Seakan mau menyantapku

Sementara para kupu-kupu memujiku akan harumku, padahal mereka mengharapkan aku patah dan membusuk

Topeng

-Darsih-

______________________________

"Sang Penari"

Jangan melirik, kau tidak akan mampu menolak ku
Jangan menatap, kau akan lupa daratan
Jangan salahkan liukan tubuh dan gemulainya tanganku, aku sudah terdidik

Jangan berpaling, kau akan merugi
Jangan pergi, kau akan sesali nanti
Tetaplah disini tapi jangan melirik atau menatap, nikmati itu saja jangan lebih

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Darsih Sang PenariWhere stories live. Discover now