Aku berpegangan pada tiang itu. Mencoba untuk keluar, berdesak-desakan dengan banyak orang, berhimpit-himpitan dengan banyak orang. Aku menggenggam erat tas backpack ku agar tak terjatuh sembari aku melewati kerumunan orang. Setelah tiba di barisan terdepan, aku sesegera mungkin menuruni bus yang aku tumpangi sejak pukul 06.00 tadi di depan rumahku. Setelah ku turun, terpampang jelas sebuah gedung besar yang akan menyimpan banyak kenangan. Yup, ini adalah SMA ANGKASA. Tempat dimana aku akan menciptakan banyak kenangan masa SMA.
Ah, aku lupa memperkenalkan diri. Perkenalkan, namaku Aldi Prasetya Nugraha. Tentu saja aku lelaki, dan sudah pasti pecinta wanita. Tapi entah kenapa, perempuan yang satu ini tak pernah bisa membuatku jatuh cinta padanya. Dia adalah Evelyn Chandra Putri. Sahabat sejati ku. Kami telah berteman sedari SMP, dan saat menaiki bangku kelas 9 ,barulah kami menjadi sangat dekat dan sampailah menjadi sahabat seperti ini. Nah, panjang umur Evelyn. Itu anaknya.
"Woi di bengong aja"
"Eh? Ah lo mah gua lagi bernarasi juga"
"Narasi? Cerita apaan?"
"Ada dah, gausah kepo pendek"
"Jangan mentang-mentang tinggi lo ya. Rata-rata tinggi perempuan tuh ya se gua ini"
"Alah alesan aja lo pendek"
"Sialan lu, eh btw lu tadi ngomong sama siapa?"
"Readers"
"Readers?"
"Iya readers. Say Hi dong"
"Hi? Hi readers. Gitu?"
"Perfect. Yok masuk kelas nanti di omelin emak lu kalo telat" Ucapku sembari berlalu menghindari pukulan Evelyn
"Weh sialan lu Di. Bu Siska bukan mak gua woi!"
Anyway, Bu Siska adalah wali kelas kami sekaligus guru bimbingan konseling di sekolah kami. Dia terkenal akan kegalakan dan ketegasannya saat menghukum murid2 yang tak jarang nakal saat disekolah. Sebenarnya dia tidak galak, hanya saja dia sangat tegas. Bisa dibilang ,dia merupakan tipe guru yang asik, dan suka bergurau juga orangnya. Tapi ,kalau sudah berbicara tentang hal kedisiplinan, lebih baik jangan bercanda. Aku serius!Aku berjalan melewati segerombolan anak basket sedang bertanding kecil-kecilan di lapangan. Aku berjalan melewati anak-anak perempuan yang menganggap diri mereka cantik, padahal menurutku lebih cantik bu Siska. Dan pada akhirnya ,tiba lah aku di depan kelas ku. X IPA 1. Tempat yang telah ku tempati selama satu semester. Yup, sebentar lagi aku naik kelas 11. Akan ada banyak ujian tidak lama lagi.
"Di!"
"Eh, astaga kaget gua Lyn gua kira genderuwo gak taunya elu"
"Sialan lu di. Mana tadi gua di tinggal lagi lu asik jalan sendiri"
"Eheheh, sorry Lyn. Gua masih bernarasi"
"Narasi mulu lu kaya acaranya Najwa Shihab"
"Yah kan, ini pasti gara-gara pengen nonton OVJ tapi yang tayang mata Najwa nih"
"Lo dah yang paling tau gua di"
"Iyalah. Kebiasaan lama lo ga ilang. Pemainnya aja pada ganti, penontonnya ga ganti. Yeuu"
"Iri? Bilang bos, hahaiii"
"Begitu lagi gua karetin mulut lu Lyn beneran"
"Ampun bang jago. Kabur ahhh"
"Dasar cewek gila, mana rok kemana-mana lagi itu hadehh..."
Ya begitulah sifat Evelyn. Bisa dibilang dia cukup cantik dikalangan anak2 perempuan dikelas ku, pintar, namun sifatnya yang bobrok dapat membuat semua lelaki yang mendekatinya terkadang merasa ilfeel. Apa? Aku? Kalian menanyakan aku? Ya aku sih sudah terbiasa dengan sikap nya. Aku bisa memanfaatkan kepintaran nya saat tengah mengajarkan aku. Tidak jarang jikalau lagi jalan bareng, dia yang jajanin. Terkadang ,aku suka menahan rasa malu ku kalau tengah jalan bersama dia. Begitulah sahabatku. Aneh,namun langka dan sangat unik !Aku memasuki kelas lalu duduk di samping Evelyn. Aku memang sudah duduk dengan nya sedari awal disini. Beruntung sekali aku dapat sekelas dengan nya. Dan juga, Bu Siska membebaskan muridnya untuk duduk di mana saja asal ada hasilnya, jika tidak ada hasilnya atau ada nilai yang rendah, sudah dapat dipastikan akan dipindahkan ke deret barisan duduk paling depan. Biasanya sih,ini berlaku pada anak anak yang seringkali duduk di barisan paling belakang. Aku duduk di tempat yang paling comfort menurut ku. Letaknya yang tidak terlalu di belakang dan tidak terlalu di depan ,proporsional yang pas dan hal itulah yang membuatku sangat nyaman. Terlebih, karena kupingku sangat sensitif ketika mendengar Bu Siska mulai mengomel, maka dari itu aku tidak menginginkan untuk duduk di baris paling depan,maupun baris paling belakang. Tetapi, ku rasa aki mulai terbiasa dengan semua yang telah terjadi disini karena suara bising di samping ku ini. Siapa lagi kalau bukan Evelyn ?
"Ngapain sih lo? Niup-niup kuping gua. Geli tau! "
"Yaelah di, lo tuh terlalu sensitif tau ga. Cowok lebay dasar"
"Dih?! Pendek, cebol, jelek"
"Ih, banyak gaya nih tiang listrik. Eh iya, gua ga jelek ya. Mantan gebetan gua bilang gua cantik banget"
"Pufttt, mantan kan? Sekarang kemana mantan gebetan lo yang lo bangga" In banget itu?"
"Yaelah di, perlu di bahas yah? Gua udah gamau bahas itu plis"
"Ahahahah. Siapa yah, yang waktu itu tiba-tiba dateng ke rumah gua terus peluk gua dan nangis gara-gara gagal dateng karna mantan gebetannya ternyata jalan sama cewek lain"
"ALDI! lo tuh ya! Gaada capek-capeknya ngeledekin gua. Heran"
"Hehehe. Abisnya lo gemes Lyn kalo marah gitu. Liat ni pipi udah kaya bapao 10rb, gede banget" Aku mencubit pipi Evelyn
"ALDI! ah, apa apaansi lo. Sana sana pergi sana gua gamau liat muka lu"
"Yakin? Nanti kangen gimana?"
"Kangen? Cuih, ga akan gua kangenin lo!"
"Oh oke, gua pindah sebelah naning. Bai!" Btw Naning adalah temenku yang paling dikucilkan dikelas. Keberadaan nya didalam kelas selalu tidak pernah dianggap oleh seisi kelas dan tak pernah dihiraukan. Tentu saja dia selalu duduk sendiri setiap harinya.
"Eh? Aldi! Ngaco lu. Balik sini gak! 1! 2!"
"Kan kan. Siapa yang tadi bilang gaakan kangen?"
"Iya tapi lo jangan pindah juga Di. Kalo lo pindah gua duduk sendiri dong?" Evelyn memasang muka sedihnya
"Ih? Cup cup cup, ngapain sedih sih? Aku disini sayang"
"Aldi! Lo tuh ya. Kayanya buaya darat cocok dari panggilan baru lu"
"Halah kelinci"
"Aldy Prasetya Nugraha" Aku kaget ketika namaku di sebut.
Aku mencoba menoleh ke depan. Yup, aku tahu siapa pemilik dari suara ini. Tentu saja ini adalah suara Bu Mirna ! Dan disitulah aku menyadari bahwa mungkin disinilah akhir ceritanya. Tentu saja karna yang ku lihat sekarang ini seperti yang telah ku sebut tadi, Bu Mirna. Guru pemilik julukan "The most killer teacher" yang paling di takuti seluruh entire sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN TAPI, MARRIED?
RomansaAldi, seorang laki-laki normal yang sekolah di SMA Angkasa, memiliki seorang teman perempuan yang bernama Evelyn. Seiring berjalannya waktu, Aldi menyimpan rasa pada Evelyn. Hingga pada suatu insiden, Aldi harus menembak Evelyn untuk menjadi pacarny...