... slow up ...Pagi menjelang, tapi hanya satu orang yang terbangun. Dia Minnie, bangun lebih dulu daripada sang pemilik kamar Miyeon. Minnie menatap wajah yang sekarang sudah menjadi calon tunangannya. Nampak pulas dan nyaman untuk dipandang.
Perlahan dia membelai wajah Miyeon 'beruntungnya aku mendapatkanmu' batin Minnie.
"Hey, wake up honey" ucap Minnie
".....""Hey, sayang bangun" ucapnya lagi, dengan menusuk pipi Miyeon
"Ngghhh..." Desis Miyeon, lantas dia malah mengeratkan pelukannya "5 menit lagi" lanjutnya
"Shireo ayo wake up" ucap Minnie, kali ini dengan menciumi seluruh wajah Miyeon
"Mmmm.. stop it. Arraseo aku bangun" ucap Miyeon akhirnya lalu menatap Minnie yang kini tersenyum manis kepadanya
"Selamat pagi" sapa Minnie
"Iya, pagi"
"Dingin amat neng"
"Ish, kamu tuh gangguin tidurku"
"Hmm?" Minnie lantas mengecup singkat bibir Miyeon yang dari tadi mencuri perhatiannya. Miyeon yang diperlakukan mendadak seperti itu terkejut dengan menatap Minnie. Sedangkan Minnie, dia hanya tersenyum
"Kita harus kuliah sayang, makanya aku membangunkanmu" ucap Minnie
"..." Miyeon masih membeku ditempatnya akibat perlakuan Minnie barusan. Minnie yang melihat itu pun lantas kembali mengecup bibir Miyeon kembali.
Miyeon yang merasakan bibirnya tersentuh, dia kembali sadar namun dia masih terpaku karena Minnie sudah melumat bibirnya pelan. Lama kelamaan Miyeon menikmatinya. Dia mulai memejamka matanya dan Minnie pun melakukan hal yang sama. Mereka berdua larut dalam ciuman itu hingga suarang erangan terdengar
"Mmmhhhh" erang Miyeon dikala Minnie menggigit bibir sintalnya tersebut.
Ciuman Minnie semakin liar karena dia sudah terpancing nafsunya, dia menekan tengkuknya Miyeon untuk memperdalam ciuman. Dan, jangan lupakan kedekatan tubuh mereka yang saling menekan satu sama lain. Minnie berpindah tempat ke atas tubuh Miyeon dengan masih bertautan bibir. Setelah beberapa saat, ciuman itu terlepas. Mereka terengah-engah akibat ciuman itu dan bibir mereka yang sedikit bengkak. Kedua mata mereka terbuka secara perlahan dan saling menatap satu sama lain.
"Saranghae Miyeon-ah"
"Nado, Saranghae Minnie-ah"Keduanya saling tersenyum hangat. Namun, Minnie tiba-tiba menyerang leher Miyeon. Minnie menjilat,menghisap,menggigit kulit leher Miyeon dengan lembut yang membuat Miyeon kalang kabut.
"Engghh.... Minnie-ah"
Minnie yang pertama kali mendengar erangan Miyeon pun terasangsang untuk melakukan hal lebih namun ia tahan. Jadi, dia hanya ingin memberikan tanda di lehernya saja, sebelum
"Emmm... Minnie-ah shh jangan meninggalkan tanda ahh..."
Minnie yang mendengarkan menghentikan aktivitasnya bermain di leher Miyeon dan menatap tanya ke Miyeon
"Wae?"
"Jangan disana, kita harus kuliah. Aku gak mau jadi bahan orang-orang"
"Hmm baiklah, kalo gitu aku mau ngasih tanda di tubuhmu saja. Apa boleh?"
Miyeon menganggukkan kepalanya bertanda bahwa dia setuju. Minnie melihat itu pun lantas tersenyum lebar. Tanpa basa basi lagi. Minnie membuka baju Miyeon yang menggunakan piyama. Minnie yang melihat tubuh polos Miyeon pun terbengong sesaat. Namun, Miyeon yang melihat reaksi Minnie malah menarik tengkuk Minnie lalu mencumbu bibirnya dengan intens. Minnie membalasnya dengan tangannya yang meraba tubuh mulus Miyeon. Hingga lengguhan suara Miyeon terdengar saat Minnie meremas payudara Miyeon dengan lembut.
"Enghhhh.....ahhhh"
"EOONNNNIIIIIIIIDUL!!!!!!!!!!!"
...... bersambung.....
Votemen guys:). Ada yg masih nungguin?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Dream
Fanfictiontentang kisah seorang Minnie Nicha Yontarrak yang harus pindah ke Seoul untuk menggapai semua mimpinya hingga ia bertemu dengan sesorang yang mampu memberikan dampak terhadap mimpinya