part 15

159 15 2
                                    

  ➡️

.


.

"Nggghhh.... "

.

  

.

   "Nggghh... Minnie- aahhh" Desah Miyeon tatkala Minnie mulai melakukan aksinya

.  Skip ya sayang😗

Di lain tempat, tepatnya di Cafe hotel tersebut

"Eoh kalian baru balik, unnie kalian mana? " Tanya Soyeon
"Mereka udah balik duluan ternyata" Jawab Yuqi
"Hmm tapi kenapa wajah kalian memerah? Apa ada sesuatu? " Tanya Soojin
"Eh Eng-Engga ada kok, cuma kita tadi lari aja kesini" jawab Shuhua

Lalu Yuqi dan Shuhua duduk di samping pasangan masing masing.

"Beneran?" Tanya Soojin yang menyentuh wajah Shuhua
"I-iya beneran" - Hua
"Kalian jadi aneh gini sih" - Soyeon
"Ahh udahlah, ayo makan! Perutku udah laper nih" -Yuqi
"Baiklah" - Soyeon

Mereka ber-4 pun makan dengan lahap dan hening. Sebab pikiran mereka lagi kemana mana. ShuQi masih memikirkan kejadian yang tadi sedangkan JinYeon memikirkan tindakan kekasih mereka yang menurutnya aneh sejak mereka datang tadi.

> skip

Setelah makan malam, mereka kembali ke kamar masing masing untuk istirahat. Misalnya SooShu,,,

Soojin dan Shuhua berjalan ke kamar mereka, namun ada yang berbeda dengan Shuhua. Dia selalu menundukkan kepalanya saat pergi ke kamar. Sesampainya di kamar dan Soojin sudah menutup pintunya. Hua menatap Soojin penuh arti dan langsung menariknya ke atas ranjang dan menerjang bibir Soojin. Soojin yang menerima perlakuan tersebut kaget, namun perlahan ia juga menikmati kecupan dari Hua.

"Eunghh" Lenguh Hua ketika tangan Soojin masuk ke dalam pakaiannya dan mengelus seduktif punggungnya

Ciuman Hua terlepas lalu turun ke bagian leher kemudian mengecup, menjilat, dan menghisap yang akan meninggalkan beberapa tanda disana. Tak cuma itu saja, bagian kakinya sudah menjepit paha Soojin dan menggeseknya perlahan.

"Ahhhh" Desahan keluar dari mulut Soojin

Soojin tak tinggal diam, tangannya bergerilya menjamah seluruh tubuh Hua di atasnya. Mulai membelai tubuhnya lalu turun meremas pantat sintal milik Hua dan menekannya. Kembali ke atas mencari buah dada Hua untuk di remasnya juga.

Hua yang diperlakukan seperti itu semakin terbakar nafsunya. Setelah melihat adegan kakaknya lalu sekarang sentuhan dari Soojin yang ingin segera melepaskan kepuasan nya. Tak tinggal diam, Hua bangun lalu duduk di atas perut Soojin lalu membuka bajunya dan bra nya. Kemudian, dia juga melepaskan pakaian Soojin juga. Akhirnya sama sama toples.

"Menikmati pemandangan hm?" Tanya Shuhua
"Kamu horny banget ya" Tanya Soojin
"Hm" Shuhua hanya berdehem lalu turun dari tubuh soojin, dan melepaskan celananya dan soojin tentunya. Meninggalkan celana dalam
"Ughhh indahnya" Ucap Soojin menikmati tubuh shuhua

Shuhua hanya tersenyum menanggapinya lalu menarik selimut dan memeluk tubuh Soojin erat

"Mau posisi gini sampai pagi" Ucap Shuhua
"Eoh? Aku kira kita akan bermain malam ini" Jawab Soojin
"Lain kali, karena aku pasti lelah duluan kalo menjadi top" Kekeh nya
"Pasti aku lanjutin" Ucap Soojin lalu mengelus punggung Shuhua

Sedangkan Shuhua, ia menikmati aroma tubuh Soojin di ceruk lehernya. Soojin? Tangannya kembali bergerilya menjamah tubuh shuhua. Jangan salahkan soojin karena sudah terpancing nafsunya untuk memakan shuhua.

"Sekarang aku mau kamu" Bisik soojin seduktif

Tanpa berlama lama, soojin kembali memangut bibir hua dan tangannya sudah meremas buah dadanya dengan sedikit keras.

"Eunghh" Desah Shuhua

Ciuman penuh nafsu itu turun ke leher jenjang shuhua, memberikan tanda disana membalas perbuatan shuhua. Setelah puas bermain di area leher, kini tatapannya berpindah ke payudara sintal milik shuhua. Tanpa berlama lama, ia langsung meraup nivelnya dengan ganas. Memasukkannya ke dalam mulut lalu bermain dengan lidahnya serta sesekali menghisap ataupun sedikit mengigit gemas.

"Aahhh unnie" Desahnya lagi menikmati cumbuan yang diberikan soojin

"Call me mommy, babe" Ucap soojin

"Ahh mommy, lanjut eungg kan ughh"

"Sure baby" Smirk soojin lalu kembali menghisap nivel yang mencuat tersebut. Jangan lupakan sisi yang lainnya tidak luput dari permainan tangan soojin yang meremas kemudian memilin dan memencet nivel layaknya sebuah squishy. Itu yang membuat shuhua dimabuk kepayang. Ini hanya permainan atas belum permainan bawah. Paha soojin yang menganggur pun digunakan untuk menekan inti shuhua sebisanya. Shuhua? Tentunya dia menggoyang kan pinggulnya karena menikmati sensani nikmat bikin nagih untuk pertama kalinya. Mereka berdua sama sama pertama kali melakukan nya, namun sudah seperti sering melakukan nya. Itu semuanya sudah menurut insting masing masing untuk memuaskan hasrat pasangan dan diri sendiri tentunya.

"Ahhhh mommyy i wanna cum!!!!" Teriak shuhua yang merasakan ingin pelepasan

Soojin yang mendengar itu pun, gencar memainkan payudara shuhua dengan rakus. Tangannya sudah gatal untuk merasakan dinding vagina shuhua yg menjepit jari lentiknya itu. Kemudian, mengarahkan satu tangan nya untuk pergi ke bawah sana, membantu memuaskan shuhua. Soojin melakukan tugasnya dengan baik, mulut dan lidahnya mengobrak abrik bagian atas dan tangannya yang lain menekan serta menggesek tepat dilubang vagina serta klitoris nya.

"Aaaarhhhhhh" Lenguh panjang shuhua terdengar akibat pelepasan pertamanya. Ia menarik nafas sedalam dalamnya

Soojin menarik celana dalam itu lalu membersihkan sisa cairan yang masih ada hingga bersih dengan mulutnya

"Eunghhh momm!!" Lengguh shuhua dengan suara lemas

Soojin kembali menindih shuhua lalu mencium gemas bibirnya

"Sudah puas hmm?" Tanya soojin kepada shuhua setelah ciuman itu terlepas

"hmm, aku lelah. Ayo tidur" Jawab shuhua lalu memeluk soojin dan menyembunyikan wajahnya di dadanya soojin

"Hmm" Soojin pun membalas pelukan shuhua dan ikut terlelap bersama shuhua.

>> dilain kamar

"Unnie, emmmm aku mau sesuatu"
"Apa yuqi-ah?"
"Bolehkan aku menciummu? Tadi aku melihat miyeon unnie dan minnie berciuman mesra di pantai" Ucapnya sambil memainkan jarinya dan menunduk
"Hmm" Yang ditanya hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya

Tanpa berpikir panjang, sooyeon menarik dagu yuqi untuk menatapnya lalu mencium bibir mungilnya. Yuqi yang sedikit kaget atas tindakan sooyeon, perlahan menikmati ciuman itu. Ciuman yang semakin menuntut membuat tubuh menginginkan hal lain. Tak terasa mereka sudah saling menindih diatas ranjang empuk dan permainan dimulai, entah siapa yg duluan memulai kegiatan panas ini. Tapi mereka sangat menikmati nya.

/bayangkan sendiri hehe/

.....



.




.




.



ᴏᴛᴛᴇ? ᴍᴀᴀғᴋᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴡᴀᴋᴛᴜ ʟᴀᴍᴀ, ᴋᴀʀᴇɴᴀ ʟᴀɢɪ ʜɪᴀᴛᴜs ᴅᴀɴ ᴀᴋɪʙᴀᴛ ʙᴇʀɪᴛᴀ ᴛᴀʜᴜɴ ʟᴀʟᴜ ᴊᴀᴅɪ ᴀᴜᴛʜᴏʀ ʙɪɴɢᴜɴɢ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇʟᴀɴᴊᴜᴛᴋᴀɴ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ. ᴛᴀᴘɪ sᴇᴋᴀʀᴀɴɢ, ᴀᴜᴛʜᴏʀ ᴀᴋᴀɴ sᴇᴄᴇᴘᴀᴛ ᴍᴜɴɢᴋɪɴ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴʏᴇʟᴇsᴀɪᴋᴀɴ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ. ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ sᴜᴅᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ᴅᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ. ᴏʜ ʏᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴛɪɴɢɢᴀʟ ᴋᴀɴ ᴊᴇᴊᴀᴋ ʏᴀ^^

A Million Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang