part 14

199 18 3
                                    

Sore menjelang di pulau Jeju. Keenam orang tersebut pun bergegas ke pantai untuk menikmati sunset.

Orang yang bernama Miyeon sedikit berpisah dari kelompok. Dia ingin menikmati sunset dengan berjalan di bibir pantai. Namun, dari kejauhan ada seorang yang mengawasinya. Tentunya, Miyeon merasa sedikit gelisah karena merasa diawasi. Tak jauh dari kelompoknya, mereka berlima sedang bergurau dan memilih pernak pernik di toko. Minnie yang merasa bahwa membernya hilang satu segera mencarinya.

    "Guys!! Miyeon kemana?" - Minnie
    "Lah tadi perasaan disini ada" Shuhua
    "Kan tadi dibelakang mu unnie" Siyeon
    "Tapi sekarang kok gak ada?" Yuqi
    "Kata pegawainya dia keluar dari toko. Mungkin ke pantai duluan" Soojin
    "Aish, anak itu" Minnie
    "Yaudah yok pergi, daripada ilang itu anak orang" Yuqi
    "Hmm"

Mereka berlima pun menyusul Miyeon yang sudah ada di pantai.

Miyeon side

Orang yang mengawasi Miyeon pun berjalan mendekat ke arahnya.

   "Annyeong Miyeon-ah" Sapa orang tersebut
   "Jin?!" Ucap Miyeon kaget saat mengetahui orang yang selama ini mengejarnya didepan matanya.
   "Hehehe apa kabar? " Jin
   "Baik. Bagaimana kamu bisa ada disini? "
    "Hmm, yang jelas untuk menemuimu"
    "Menemuiku? "
    "Iya, untuk melamarmu sekarang juga"
     "Hah?!! Apa!!"
     "Aku serius dengan ucapanku. Aku gak sanggup jika kamu bersama orang lain selain aku"
     "Hah? Sudah aku ucapkan berapa kali Seok Jin-ssi. Aku tidak mau menikah denganmu. Apa kamu paham?"
     "Hmm paham. Aku akan menganggap itu persetujuan untuk menerimaku"

     ......

    "Menerima apa?" Minnie yang tiba tiba datang dan berdiri disamping Miyeon
    "Minnie-ya" Miyeon
    "Menerima lamaranku nona cantik" Jin
    Minnie melihat ke arah Miyeon lalu Miyeon menggeleng pelan tanda bahwa itu bohong.
     "Wow wow wow!" Seru Shuhua dan Yuqi sambil bertepuk tangan
     "Mau melamar kakak kami? Tapi malah menggoda wanita lain didepannya? Sopankah begitu Seok Jin-ssi? " -Yuqi
     "Lagian kami tidak merestui hubungan kalian berdua. Dan juga, Miyeon Unnie sudah memiliki tunangan. Jadi!, menjauhlah darinya! Atau kamu akan menyesal" - Shuhua
      "Lalu apa kabar dengan gadismu itu? Siapa ya namanya lupa" - Soyeon
       "Chaeyoung" - Soojin
      "Nah itu Chaenyoung! Kau mau mengkhianati nya? Cih laki laki macam apa kamu!? " Sarkas Soyoen
     

   Seokjin yang mendengar ceramah dari gadis itu hanya terdiam sejenak dan shock akan informasi terbaru ini yang belum di ketahuinya.

    "Ohh Chaeyoung?  Dia dan aku sudah tidak berhubungan lagi, jadi wajar lah aku melamar miyeon" - Jin
    "Maaf tuan yang sok segalanya! Miyeon tadi sudah bilang tidak menerima mu kan? Kenapa kamu tetap memaksanya?! Dasar tuan pemaksa! " - Minnie
    "Cih, dia menerima ataupun tidak tetap saja aku akan menikahi nya! " Geram Seokjin
    "Wow sangat agresif sekali tuan CEO dari KS Entertainment ini. Apakah kamu tau tuan pemaksa bahwa orang yang kamu hadapi sekarang adalah tunangannya! " - jawab Minnie tegas
  
    Seokjin diam terpaku

    "Hahahaha mana mungkin orang seperti mu menjadi tunangan Miyeon. Dari penampilan mu saja seperti nya dari latar yang biasa saja. Mana mungkin Miyeon mau denganmu! " - Jin

     "Penampilan ku emang sederhana tuan pemaksa. Tapi kamu harus tau batasan terhadap lawan bicaramu ini!" - Minnie

     Teman-teman Minnie yang berada disana tertegun sejenak dan bingung apa akan maksud perkataannya kecuali Yuqi dan Shuhua yang sudah tau latar belakang keluarga Minnie.

     "Minnie-ah tenanglah, jangan terpancing emosi" Ucap Miyeon lembut
     "Hmmm" Deheman dari Minnie
     "Dan kau! Jauhi Miyeon atau perusahaan mu akan hancur dalam 1 hari. Camkan itu! " Ucap Minnie lalu menggandeng Miyeon menjauhi Tuan Pemaksa itu dan diikuti teman temannya.

.....

.

.

     Senja pun telah tiba, kini hanyalah tersisa dua orang yang sedang duduk bermesraan di tepi pantai sambil menikmati suasana yang nyaman.

    "Jadi, dia tadi orang yang mengejar ngejarmu?" Tanya Minnie
   "Hmm, bisa dibilang begitu" Jawab Miyeon
   "Apakah kamu menyukai nya?"
   "Dulu iya, tapi sekarang tidak"
   "Kenapa? "
    "Ckck kamu masih nanya kenapa Minnie-ah? Astaga" Miyeon menggeleng kan kepalanya sebab tidak mengerti isi kepala Minnie
    "Ya maksutnya itu kenapa kamu bisa suka sama dia" Tanya Minnie dengan wajah jutek nya
    "Hmm, karena dia dulu manis dan perhatian ke aku jadi aku suka" Goda Miyeon melihat perubahan ekspresi Minnie
    "Ohhh gitu" Minnie yang terlanjur cemburu pun tidak berkata apa lagi
    ".... "

.

    "Minnie-ah"
    "Hmmm" Jawab Minnie acuh sambil menatap lautan. Miyeon yang melihat itu pun gemas dengan sikap cemburunya
    "Minnie-ah" Panggil Miyeon lagi
    "Apa?" Tanya Minnie lalu menoleh ke arah Miyeon

   𝘊𝘩𝘶𝘱𝘱𝘱...

   Miyeon memberanikan diri untuk mencium bibir kenyal Minnie secara mendadak yang membuat sang empu terdiam sejenak. Miyeon yang tidak melihat pergerakan dari Minnie pun sedikit melumat bibirnya. Minnie yang sudah sedikit sadar itu tak melepaskan kesempatan nya, ia lantas membalas lumatan itu. Bahkan Minnie menekan tengku Miyeon untuk memperdalam ciuman mereka dan tak lupa tangan Miyeon yang sudah bertengger di leher Minnie dengan intens.

.

   Lama ciuman itu berlangsung akhirnya selesai juga dengan aturan nafas yang terpenggal penggal dari 2 manusia tersebut.

   "Miyeon-ah aku menginginkan mu sekarang juga" Ucap Minnie intens tepat di depan muka Miyeon
   "Mari lanjutkan ini dikamar Minnie-ah"

Tanpa babibubebo dua insan itu langsung pergi dari tkp lalu menuju kamarnya. Namun disisi lain ada yang melihat adegan itu

   "Aish, mataku ternodai. Niat mau ngajak makan malam bersama eh disuguhi begituan" - Yuqi
    "Ahh benar, jadi pingin juga" - Shuhua
    "Yakk!! Byuntae! " -Yuqi
    "Ish, jangan menuduh ku Choi Yuqi! Kamu juga ya! Bilang aja kamu juga pingin! "
     "Iya.. Eh gak gak! Ngawur kamu!"
     "Dih, awas aja besok, sampe aku lihat bibirmu itu bengkak!" Ucap Shuhua meninggal kan Yuqi yang masih termenung sesaat
     "Yakk Shuhua!!!! Itu berlaku juga buat kamu ya!!! " Teriak Yuqi

.

✌🏼
   

A Million Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang