“Ini data-data yang ada di laptop, kemungkinan proses perbaikan sampai seminggu.” Lelaki yang bekerja di tempat service barang elektronik itu menyerahkan flashdisk.
“Terima kasih.”
”Sama-sama.” Itu bukan suara sang pegawai, Gun menoleh ketika seseorang menyambar pembicaraannnya.
Merasa malas dengan orang yang berdiri di sampingnya, Gun lantas segera pergi.
“Woi buku lo!.” Off berteriak memanggil ketika melihat sebuah buku tertinggal di atas etalase kaca.
Namun, Gun sudah hilang dari pandangannya karena lelaki itu berjalan sangat cepat.
“Gun atthaphan.” Off mengeja tulisan di buku tersebut. “Ternyata dia baca buku Hermosa juga.”
*
*
*Gun masuk ke dalam sebuah toko kue yang ada di dalam mall tersebut, ia langsung memesan Ekspresso serta Kue red velvet. Beruntung bahwa data-data di laptopnya dapat diselamatkan, walaupun Gun tidak yakin tulisannya waktu itu sudah tersimpan. Tapi setidaknya, beberapa file sudah aman.
“Tes.. tes..” Suara dari pusat informasi terdengar ke seluruh area mall,
"WOI GUN ATTHAPHAN penggemar buku hermosa cepet.. aduh pak security bentar saya aja yang ngomong.. BUKU LO NIH KETINGGALAN di tukang service, untung ada orang ganteng kaya gue yang nemuin kalo engga... astagaaaa Iyaa bentar pak biar saya aja yang umumin, bapak diem-“ Suara speaker tersebut langsung mati.
Gun segera mengecek tas dan melihat bahwa buku yang ia bawa tidak ada, “Gue sial mulu ketemu dia.” Gumamnya.
Beberapa detik kemudian suara pengumuman dari pusat informasi kembali terdengar, namun kini suaranya berbeda,
“Maaf atas ketidak nyamanannya, perhatian bagi pemilik buku Hermosa yang tertinggal di sebuah tempat service barang elektronik, dimohon segera menuju pusat informasi. Terima kasih.”
Memakan potongan kue terakhir miliknya, Gun bergegas keluar menuju pusat informasi. Sebenarnya ia tidak masalah buku itu diambil orang, namun di dalam buku tersebut ada kertas kecil berisi email serta password untuk akses ke google drive miliknya. Google drive tersebut berisi tulisan Gun yang belum diterbitkan, jadi bahaya jika seseorang menemukannya.
Dari jauh Gun melihat seseorang yang selama ini selalu menghantuinya sedang duduk di bangku dekat meja pusat informasi. Off bangkin manakala Gun sudah berada di hadapannya.
“Jadi, nama lo Gun?”
“Mana bukunya?” Gun menadahkan satu tangan.
“Gue Off.” Alih-alih memberikan buku tersebut, Off malah menjabat tangan Gun seakan mereka sedang berkenalan.
“Apaan si?” Gun menarik tangannya, “Gue kesini mau ambil buku, bukan kenalan.”
“Tapi tak kenal maka tak sayang, jadi kita kenalan dulu siapa tau besok jadi sayang.”
Gun hanya dapat menghelakan napas. Ia benar-benar ingin pergi dari hadapan lelaki di depannya. Sungguh, ia sudah muak.
“Yaudah nih bukunya, hati-hati dija-“
“Makasih.” Setelah buku miliknya sudah berada digenggaman, Gun lantas pergi meninggalkan Mall tersebut.
Gun kira hari ini akan jadi hari yang baik untuknya, tapi ternyata sama saja dengan kemarin. Bertemu lelaki yang dengan percaya dirinya selalu mengganggu.
Sesampainya di rumah, Gun segera mengecek isi bukunya dan ternyata lembaran berisi password email miliknya masih ada. Namun, ia menemukan sebuah lipatan kertas kecil. Penasaran, Gun membuka lipatan kertas kecil yang ternyata berisi SD card tersebut.
“Ini memori hp gue, hubungin nomor 085xxxxxx kalo mau balikin. Jangan ilang, ini isinya foto-foto orang ganteng. –Off.”
tulisan dalam kertas tersebutUntuk kesekian kalinya, Gun sadar bahwa kesialannya akan terus berlanjut.
- TBC -
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSA • OFFGUN
FanfictionIni hanya kisah seorang penulis rahasia berumur 25 tahun yang tertimpa beberapa masalah setelah bertemu seorang pemuda. Pertemuan yang diawali oleh bencana malah membuat malapetaka semakin sering terasa. Namun, seketika semua sirna karena ternyata h...