004. Nelpon

132 26 4
                                    

Seorang lelaki berbaju hijau muda tersenyum cerah melihat banyaknya orang yang sibuk mengambil salah satu buku di rak buku terbaru. Hari ini buku Hermosa sudah siap diedarkan ke seluruh toko buku, Gun mencoba untuk datang ke salah satu tempat untuk melihat seberapa banyak orang yang antusias membeli bukunya pada hari pertama.

Senyum Gun sedikit memudar manakala matanya menangkap salah satu lelaki yang selalu mengusiknya tengah berada diantara kerumunan orang yang sedang berebut mengambil buku terbaru Hermosa. Off, ia terlihat bahagia ketika buku hermosa berada di genggamannya.

Tak dapat dipungkiri bahwa dengan sendirinya bibir Gun kembali membentuk sebuah lengkungan kecil. Wajah Off yang berbinar layaknya seorang anak kecil yang baru mendapat mainan sangatlah menggemaskan.

Namun sayang, detik berikutnya kesialan mulai menimpa Gun karena tiba-tiba saja Off menoleh ke arahnya dan mendapati Gun yang tengah tersenyum dari jauh.

"Sial." Umpatnya ketika melihat Off berjalan mendekat.

"Ngapain liatin ke situ terus?" tanya Off dengan memasang wajah yang bagi Gun mengesalkan.

Gun tidak menjawab, ia bersiap untuk balik badan, namun sebuah tangan menahan pergelangan tangannya, "Mau beli buku Hermosa juga? Oh atau..." Off menggantungkan kalimatnya, tersenyum dengan aneh.

"Atau?"

"Atau lo terpesona ngeliatin gue?"

Ucapan percaya diri yang keluar dari bibi Off itu membuat Gun merotasi kedua bola matanya, ia menepis tangan Off yang masih memegang pergelangan tangan miliknya, "Terpesona your ass!."

Gun pergi berjalan, sementara Off diam sambil memandang Gun yang semakin lama semakin menjauh. Ia tersenyum kecil, "Menarik."

*

*

*

"Astaga sumpah demi apapun gue benci banget orang itu!" Gun melempar tasnya ke sembarang arah, ia langsung merebahkan diri di atas sofa.

"Baru dateng bukannya salam malah ngomel." New mengambil tas milik Gun dan menaruhnya di atas meja.

Hari ini Gun memang ada niat untuk mengunjungi temannya untuk movie marathon berdua. Namun, kesialan yang terjadi padanya di sebuah toko buku membuat suasana hati Gun berantakan, ia jadi malas ingin melakukan sesuatu.

"Buku Hermosa udah terbit." Ucap New, ia duduk di sofa sebrang Gun.

Bahkan New sendiri tidak tahu siapa sosok Hermosa karena Gun benar-benar merahasiakan itu dari siapapun, termasuk teman terdekatnya.

"Iya tau." Jawab Gun.

"Lo udah beli?"

"Udah."

"Anjir lo ngomong irit banget, kenapa si?" Geram New karena sedaritadi Gun menjawabnya dengan singkat dan nadanya terdengar seperti orang sedang malas berbicara.

"Dasar orang gila! Pokoknya gue gak mau ketemu sama lo lagi!."

"LO NGATAIN GUE?" New menunjuk dirinya sendiri.

Gun menoleh ke arah New yang sedaritadi menatap bingung, "Bukan lo lah."

Tak lama dering ponsel terdengar dari dalam tas Gun. Sang pemilik segera meminta bantuan New untuk mengambilkan ponselnya.

"Punya tangan, punya kaki masih aja gak digunain, Nih!." New memberikan ponsel tersebut.

Suasana hati Gun yang sedang kacau mendadak makin kacau ketika melihat nomor yang menghubunginya. Ia ingat bahwa itu adalah nomor Off yang pernah ia hubungi tempo hari.

New mengerutkan dahi manakala Gun malah meletakan begitu saja ponselnya dan tidak berniat untuk mengangkat panggilan tersebut, "Ada yang nelpon, bodoh! Angkat napa, berisik anjir." Omelnya.

"Lo angkat deh." Gun berdiri untuk mengambil minum.

Melihat Gun yang sudah hilang dari pandangan, New mengambil ponsel milik Gun dan melihat nomor yang tidak ia kenal. Segera New menggeser ikon ijo pada ponsel tersebut.

"Kenapa si tadi main pergi aja? Malu? Padahal mau ajak kencan, yuk besok kencan yuk!."

New menjauhkan ponsel Gun, menatap layar ponsel itu dengan bingung lalu kembali menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya, "Ini siapa?"

"Lah lo siapa? Lo maling Hpnya Gun? Jujur!"

"Gue bapaknya." New menahan tawa atas apa yang baru saja ia ucapkan.

"Mertua? Eh- Maaf ya, saya Off pacarnya Gun. Saya kira Gun abis dimaling."

"Oh sejak kapan kalo boleh tau kalian berpacaran?"

"Udah lama sih, Cuma Gun nya masih malu-malu."

"Wah, anak saya gak pernah cerit-"

Belum sempat New melanjutkan misinya untuk mengerjai lawan bicara, Gun tiba-tiba datang dan langsung mengambil ponsel miliknya serta mematikan panggilan.

"Lo ngapain?" Tanya Gun.

"LO KOK PUNYA PACAR GAK CERITA SI?!"

"Hah? Siapa yang punya pacar?"

New memasang wajah meledek, "Jiakh masih aja jir malu-malu sama temen, pantes tadi pacar lo bilang kalo lo masih malu-malu."

Gun menarik napas, ia yakin bahwa Off abis bicara omong kosong kepada New.

"Kayanya dikehidupan sebelumnya gue seorang penjahat dan sekarang gue dapet hukuman dengan cara dipertemukan sama manusia super bikin emosi kaya dia."

TBC

HERMOSA • OFFGUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang