Mengais kepingan surga yang terhampar diantara tutur katamu
Menyusunnya, menjadikan seutuhnya untuk kubuatkan huma di dalam hati
Tapi kau masih saja menyimpan bagian yang hilang
Hingga takkan pernah utuh surga itu, dan tak pernah kokoh huma berdiri
Rapuh dan mudah terberai di labil bimbangnya rasaKau terlalu kuat menggenggam kesempurnaan yang sampai saat ini tak diberikan oleh waktu
Dan selalu saja membiarkan pertikaian rasa dan akal hingga kau lelah dan tak maju meski selangkahMencari serpihan bintang yang jatuh ke hamaparan nurani dari galaksi kasih sayang yang kau langitkan
Menyusunnya, menjadikan indah dan gemerlap untuk kilaukan huma didalam hati
Namun tetap saja kau tak biarkan titik cahaya menjadi matahari penerang
Hingga plafon huma yang dipenuhi bintang tak mampu pantulkan cahaya
Redup dan kusam terabai di labil bimbangnya rasaKau begitu teguh memegang frame yang entah kapan akan kau dapat
Dan tak lelah renangi duka yang kadang mengering kadang basah kembaliKita saling cinta tapi tak mampu saling menjaga