"APA? PINDAHHHH?" –Bobby
"JANGAN DONG, BANG" –June
"Ga nyangka, meskipun bocah-bocah ini rada blangsak tapi mereka peduli banget sama gua" –batin Jiyong
"Kenapa sih? Meskipun saya orangnya gagah berani, tapi agak ga betah juga kalo rumah saya serem" -Jiyong
"Gawat nih kalo bang Jiyong beneran mau pindah rumah. Mending kalo pindahnya tetep didaerah sini, kalo jauh gimana? Siapa yang mau bagi-bagi sembako lagiii?" –batin Bobby
"Gimana nih? Bukannya apa-apa, gua kasian aja kalo nanti bang Jiyong bingung mau sedekah ke siapa kalo jauh-jauh dari kita" –batin June
"Emang mau pindah kemana, bang?" –Chanu
"Hm, mungkin ke kota Seribu Cahaya. Biar deket dari rumah orang tua saya" –Jiyong
Lagi-lagi hening...
"Duh, nanti gua ga bisa wifian gratis lagi dong? Kan wifi dari rumah dia doang yang bisa gua bobol" –batin Chanu
Astaghfirullah, km ini bersoda sekali
#janganditiru
Sayangnya, Jiyong bisa membaca isi pikiran mereka setelah berguru kepada Nama Tidak Boleh Kosong di kaki gunung Kidul.
"Kalo lu pindah, gua ga bisa numpang renang lagi dong?" –Eun Jiwon
"Dasar kalian, jiwa-jiwa yang tersesat dan ga modal!" –Jiyong, langsung ngacir ke kamarnya
*note: inget, ini masih malem dan gelap gulita. Mereka lagi didapur buat nyari makanan*
Mereka langsung terdiam.
"Mampus, klean semua. Sekarang ga bisa kemana-mana, kan? Jalan dikit aja, bisa-bisa nyasar klean!" –Bobby
"Lu juga mampus, g%#&@$!! Senter dibawa bang Jiyong juga, kan?" –June
Yap, mereka ditinggal di dapur yang gelap gulita.
"Ku menangisssss~ membayangkan~" –Daesung
"Betapa kedjammnyaaa dirimuh atas dirikuhhh~" –Mino
"Kau khianati hati ini~ kau duakan aquu~" –Chanhyuk
"Hoooo~ uwooooo~" -Donghyuk
"Kaya ada yang janggal" –Hanbin
"Anjrid, kayanya liriknya bukan itu deh... tapi apa ya? KOK GUA JADI NGEBLANK??" –Mino
Mereka semua berpikir keras, mikirin hal yang bener-bener ga penting.
"Chanhyuk, sini gelut sama gua! Itu beda lagu anjir!" –Bobby
"Sabarlah sabar~ wahai sahabat~" –Yoyo
________
Hening, mereka mulai capek. Jangankan buat berantem, buat ngomong yang ga penting aja udah capek.
"Gua heran" –Hanbin, mulai nyeletuk
"Khe--na---pah?" –Mino, udah capek ngomong
"Ini kapan paginya dah? Kayanya kita udah lama banget disini?" –Hanbin
"Gua sih curiga, authornya lupa plotnya. Jadi kita dijadiin tumbal buat ngedekem disini" –Bobby
"Kayanya dia bingung. Yah dia mah suka bingung. Makanya kali-kali lu gandeng lah, Bob" –June
"Jangan gitu ah. Kita ga boleh suudzon, mungkin aja dia lagi males terus ga mood kan?" –Yoyo
Astaghfirullah, klean ini.. :"(
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMPUNG SIAGA
HumorBercerita tentang kehidupan masyarakat Kampung Siaga yang penuh drama, dibumbui dengan sedikit romansa dan kebobrokan. ~~~ Note: bahasa semi baku ~~~ WARNING!! INI GARING!! GARINGGG! GAAARING!