9. p3k

36 14 2
                                    

Ⲣ𝘐ɑ𝓰ⅈɑ𝘵 𝒹ⅈ𝘐ɑ𝔯ɑ𝖓𝓰 m𝖊𝖓𝒹𝖊𝚔ɑ𝘵.
mⅈ𝚔ⅈ𝔯 ɑ𝘐𝗎𝔯 c𝖊𝔯ⅈ𝘵ɑ 𝓰ɑ𝚔 m𝗎𝒹ɑһ 𝓼ɑ𝑦ɑ𝖓𝓰
𝒿ɑ𝒹ⅈ һɑ𝔯𝓰ɑⅈ 𝘐ɑһ.
𝘚ⅈ𝘐ɑ𝚔ɑ𝖓 m𝖊m𝘣ɑcɑ.

һɑ𝚙𝚙𝑦 𝔯𝖊ɑ𝒹ⅈ𝖓𝓰.
♥♥♥

Mereka pun melanjutkan perjalanan, semakin dalam, disana mereka melihat seperti kuburan. Tanah kuburan itu seperti bergerak-gerak.

Tapk

Sesosok pocong keluar dari kuburan itu membuat mereka kaget, dengan cepat Kay langsung memeluk orang yang ada disebelahnya. Ya, siapa lagi kalau bukan arshaka. Arshaka menyeringit, tapi Kay malah mengeratkan pelukannya "ah, itu apa?"

"Modus," bisik Shaka, yang langsung terdengar ditelinga Kay.

Melihat itu Clara, langsung menutup mata Aldy dan Aldo. "Kami masih polos," beo Clara.

Mendengar itu Kay baru sadar bahwa saat ini dia juga pergi bersama adek-adek nya. Kay dan Shaka beradu tatapan. Setelah itu Kay langsung melepaskan pelukannya, dan mundur beberapa langkah dari Shaka untuk memberikan jarak diantara mereka.

"Sorry gak sengaja." Ucap Kay.

"Alasan klasik," sahut Shaka.

"Apaan sih,"

Kay langsung jalan duluan, memasuki rumah hantu itu lebih dalam. Shaka, Clara, dan kembar bergegas menyusul Kay.

Hihihi

Hihihi

Hihihi

Gak takut, gue gak takut- batin Kay.

"Ada yang takut tuh," sindir Shaka.

"Siapa?" Tanya Kay.

"Lo."

"Gak, Gue gak takut!" Elak Kay.

Dubrak

Mendengar itu Kay langsung berlari, dan menyembunyikan tubuh nya di balik punggung Shaka. "Gak, gue gak takut!" Ucap Shaka sembari mengikuti cara bicara Kay.

"Cuma kaget,"

Kay langsung melihat sekeliling mereka. Mencari Clara dan kembar. Kemana mereka? Kok tidak ada didekat mereka.

"Adik kita mana? kok gak ada," tanya Kay.

"Duluan maybe,"

"Clara juga gak ada loh kak!" Kay mulai emosi. Bisa-bisanya Shaka biasa saja ketika adik mereka tidak ada.

Shaka menyeringi, lalu menaik kan satu alis nya. "Terus?" Tanya Shaka.

"Dasar batu Lo," ucap Kay kesal.

"ALDO, ALDY, CLARA, KALIAN DIMANA?" Kay berteriak sekeras mungkin.

Shaka langsung menutup mulut Kay, berisik pikir nya. "Berisik."

"Kita cari." Ucap Shaka.

Mereka pun mencari kembar dan Clara. Hingga mereka sampai didepan pintu keluar, namun mereka tidak juga menemukan keberadaan adik mereka.

Mata Kay tertuju pada tempat jual es krim, di sana Kay melihat ada orang yang familiar Dimata nya. Dan juga ada adik mereka di sana. Shaka dan Kay langsung mendekati mereka, tanpa mereka sadar tangan mereka sendari tadi bergandengan.

"Dek?" Panggil Kay.

Keempat orang itu menoleh, orang yang menemani adik mereka. Langsung menatap tajam kearah tangan Kay dan Shaka yang masih bergandengan. Mata Kay membulat melihat Arfa ada disini.

All Without A Word? [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang