[1] After Awakening I Conquered The Whole World

23. Cahaya yang Belum Pernah Dia Lihat

Pria itu berlari keluar dari terowongan keluar darurat dan berlari di bawah jembatan penyeberangan.

Qiao Jin keluar lebih cepat darinya dan berlari di bawah jembatan tanpa terburu-buru.

Akhirnya, yang mengejar di belakangnya adalah pria berkemeja hitam.

Semua orang sekarang tenggelam dalam situasi abnormal di mal, jadi tidak banyak orang yang memperhatikan pria itu melarikan diri.

Karena dia memiliki banyak perhiasan, saat dia melarikan diri dengan panik, dia secara tidak sengaja menjatuhkan kalung.

Pada saat yang sama, dia menyeka wajahnya dengan tangannya. Darah keluar dari hidungnya.

Pada tahap awal, kekuatannya berada di luar jangkauan toleransi dirinya sendiri, sehingga berbagai gejala selalu muncul di tubuhnya.

Dia telah meledakkan beberapa potong kaca sekaligus. Tindakannya jelas telah melebihi batas kekuatannya, tetapi tidak ada cara lain untuk melarikan diri.

Dia tidak menyangka, bagaimanapun, bahwa seseorang akan cukup berani untuk mengejarnya.

Dia menoleh dengan cemas dan melihat pria berkemeja hitam mengejarnya. Dia meraung tiba-tiba, dan dalam sekejap, kaca di sebelah jembatan penyeberangan, yang kebetulan berada tepat di atas kepala pria itu, meledak. Namun, pria berkemeja hitam itu tidak panik sama sekali dan hanya melindungi kepalanya. Dia melompat melintasi ledakan, dan penghalang tak terlihat melindunginya. Kaca yang pecah jatuh, tapi tidak menimpanya.

Para pejalan kaki di daerah itu benar-benar ketakutan dan mulai berteriak.

Pria lusuh itu tampak ketakutan, tetapi dia tidak lagi ragu-ragu, berlari ke depan lagi.

Qiao Jin berada di jembatan layang, dan titik merah di pupil matanya muncul di berbagai posisi. Dia berjalan ke arah yang dibimbingnya. Itu akan menjadi tujuan akhir pria lusuh itu.

Di seberang mal ada gedung yang menjulang tinggi.

Song Yanqing mengenakan setelan biru tua dan duduk di kursi kantornya. Saat dia duduk di kursi dengan pemandangan terbaik, dia melihat kekacauan meletus di mal begitu dia menoleh.

Meski jaraknya cukup jauh, penglihatannya sangat bagus.

Sekretaris yang melapor kepadanya melangkah maju dan bertanya, "Presiden?"

Song Yanqing mengulurkan jari. "Pergi selidiki."

Sekretaris itu juga memperhatikan kekacauan yang terjadi dan mengangguk. "Baik."

Setelah sekretaris pergi, Song Yanqing menutup matanya, lalu membukanya perlahan.

Pupilnya tidak berubah sama sekali, tetapi dalam garis pandangnya, langit dan bumi telah berubah warna, sementara kota yang ramai diselimuti oleh bayangan tebal yang jelas. Monster aneh yang tak terhitung jumlahnya melewati bumi dan surga sambil membuat suara yang menakutkan.

Beberapa menerjang ke arahnya, menggedor-gedor jendela kaca gedung itu dengan liar.

Tampaknya yakin bahwa Song Yanqing dapat melihat mereka, wajah mengerikan mereka berubah menjadi seringai, dan tubuh mereka yang sangat besar menghantam kaca.

Suaranya berat dan tajam.

Pemandangan ini akan cukup untuk membatu manusia biasa.

Namun, Song Yanqing tetap sangat tenang.

Sejak kecil, setiap kali dia menghadapi situasi yang tidak normal, apa yang dilihatnya selalu berbeda dari yang dilihat orang lain.

Itu adalah dunia yang bisa membuat orang merasa putus asa dan tercekik. Mereka jelas berada di ruang yang sama dengan orang lain, tetapi mereka tidak dapat dilihat oleh orang lain.

Di dunia ini, monster mengerikan merajalela, dan tidak ada cahaya.

Hanya dia yang bisa melihat dunia ini.

Dia dulu panik melihat hal-hal seperti itu ketika dia masih kecil, tapi sekarang dia sudah terbiasa.

Namun, kali ini pupil matanya sedikit melebar.

Melalui tubuh besar iblis, di dunia di mana orang dan hantu menangis, dia melihat ke bawah dari atas. Di dunia yang gelap dan kacau, di jembatan langit yang diselimuti kabut gelap, sosok memancarkan cahaya kabur.

Itu adalah satu-satunya sinar cahaya di dunia ini.

Itu adalah cahaya yang belum pernah dilihatnya di dunia yang mengerikan ini selama dua puluh tahun terakhir.