Cheer up

830 115 2
                                    

Sesuai yang dikatakan oleh Haneul, Kesya dan Nia sekarang sudah berada di Korea. Mereka berdua sekarang sedang dalam perjalanan menuju gedung salah satu stasiun televisi.

Walau kemarin y/n sempat tertawa bersama oppa dan unnie nya, sekarang ia tampak murung dan sering melamun. Keempat oppanya yang melihat adik mereka tidak bersemangat seperti biasanya sangat khawatir.

Ingin rasanya mereka menghampiri Haechan dan melakukan apa yang harus mereka lakukan sebagai kakaknya y/n. Tapi mereka urungkan niat tersebut, mereka tak mau melihat y/n tambah bersedih.

Beberapa menit kemudian masuklah 2 gadis yang sudah ditunggu oleh Haneul, Youngjae, Seojun, dan Doyun. Kesya dan Nia sempat tersenyum sebentar kepada keempatnya. Kemudian beralih ke y/n yang duduk di sofa, sepertinya y/n tak menyadari kehadiran Kesya dan Nia.

Fyi : Kesya dan Nia juga bisa pakai bahasa Korea.

(Memakai bahasa Korea)

"Hai, boleh duduk disini?" Tanya Kesya dengan lembut.

Y/n menaikkan pandangannya, kemudian raut wajahnya terkejut melihat Kesya dan Nia berada di hadapannya.

"Boleh tidak? Kalau tidak boleh kami pergi dulu" ujar Nia yang bersiap untuk pergi.

Y/n tak menjawab keduanya, malah matanya berair tandanya ia mau menangis. Nia gelagapan, sedangkan Kesya memukul pelan tangan Nia.

"Eh jangan nangis dong, iya iya enggak pergi" ujar Nia kemudian duduk di samping y/n, setelahnya ia memeluk tubuh y/n.

Dapat dilihat y/n langsung menangis sejadi jadinya. Y/n membalas pelukan Nia dengan erat, ia menumpahkan semuanya kepada Nia. Kesya duduk di samping y/n kemudian membantu Nia menenangkan y/n.

"Nangis aja, kalau itu buat kamu lega" ujar Nia sambil mengelus pelan punggung y/n.

Kesya memberikan sebuah toples yang berisikan rempah rempah kepada Haneul.

"Seduh dengan air panas, kemudian dinginkan" instruksi Kesya yang langsung dipatuhi Haneul.

Y/n masih terus menangis, ia merasakan sesak di dadanya. Perasaan ini yang sangat y/n benci, ia benar benar benci perasaan ini.

Sedangkan staf yang ada di ruangan itu menatap iba kearah y/n. Semua staf yang ada di bawah naungan Big Hit Labels mengetahui perasaan y/n kepada Haechan. Jadi, mereka dapat merasakan sakit hati dari seorang y/n.

"Em permisi, boleh ambilkan tisu" ujar Nia sopan kepada staf yang dekat dengannya.

Staf tersebut memberikan 2 lembar tisu kepada Nia. Nia menerimanya kemudian berterimakasih, setelahnya melepaskan pelan pelukannya dengan y/n.

Nia menghapus jejak air mata, dan ingus yang keluar dari hidung y/n. Nia tersenyum manis, kemudian membenarkan rambut y/n yang sudah acak acakan.

"Masih mau nangis?" Tanya Nia dengan lembut.

Y/n menggeleng pelan, kemudian hanya terdengar sesegukan sehabis menangis dari y/n. Nia masih memasang senyum manisnya.

Haneul kembali dengan seduhan rempah rempah yang sudah ia dinginkan. Kemudian memberikannya kepada Kesya, Kesya menerimanya kemudian mengelus lembut punggung y/n.

"Ini diminum dulu ya" ujar Kesya sambil mengelus kepala y/n.

Y/n mengambil alih cangkir yang dibawa oleh Kesya. Y/n meminumnya perlahan, kemudian memejamkan matanya. Ada ketenangan disana setelah meminum rempah rempah yang dibawa oleh Kesya.

"Sudah lebih baik?" Tanya Kesya.

Y/n mengangguk pelan, kemudian tersenyum tipis.

"Makasih ya unnie, kalian selalu ada saat y/n butuh" ujar y/n dengan suara yang agak serak.

"Sama sama, kalau ada apa apa itu langsung ngomong jangan di pendem sendiri. Kayak tangan kamu waktu itu" ujar Kesya.

"Ha?" Tanya y/n dengan wajah yang kebingungan.

"Enggak bingung gitu mukanya, mau ditemenin saat syuting?" Tanya Nia.

Yang langsung diangguki oleh y/n dengan semangat. Nia mengelus pelan kepala y/n sambil tersenyum.

Skip

Setelah selesai melakukan syuting, kelima anggota 5CBand bersama Kesya dan Nia pergi menuju salah satu cafe yang lumayan sepi. Mereka memilih cafe tersebut untuk mengurangi kerumunan yang akan terjadi.

"Seojun oppa, Doyun oppa gimana?" Tanya y/n dengan tampang kepo nya.

"Gimana apa nya?" Tanya Seojun dan Doyun bersamaan.

"Astaga kalian itu memang laki laki tidak peka" ujar y/n sambil memijat pelipisnya.

"Ha?" Tanya keduanya bersamaan lagi.

"Saram unnie dan Yuhua unnie" ujar y/n dengan malas.

"Enggak gimana gimana" ujar Seojun dan diangguki oleh Doyun.

"Astaga, kalian ini peka kenapa sih?" Tanya y/n dengan sengit.

"Maklumin aja y/n, mereka kan laki laki kesepian sejak lahir" ujar Kesya yang langsung mendapat pelototan dari Seojun dan Doyun.

"Aih, dahlah kalian berdua. Oh iya rapat nya dimajuin jadi nanti malam" ujar y/n yang diangguki oleh keempat oppanya.

"Unnie nanti tinggal dimana?" Tanya y/n kepada Nia.

"Di apartemen milik appa" jawab Nia yang diangguki oleh y/n.

Kemudian ketujuhnya berbincang bincang ringan sambil menikmati kue dan minuman yang mereka pesan.

***

Malamnya y/n, Haneul, Youngjae, Seojun, dan Doyun serta beberapa ketua tim dari Black Suit sudah berkumpul di ruang rapat. Youngjae menyalakan proyektor dan menampilkan 10 foto pria yang pasti hampir semua orang uang ada di Korea mengetahui siapa mereka.

"Foto ini sudah diberikan kepadaku beberapa waktu yang lalu. Mereka mengincar akan perpecahan pemerintah dan industri hiburan Korea. Dan dengan cara mengambing hitam kan kita" ujar y/n dari balik topeng nya.

"Setelah di lihat dari background dari masing masing pria ini sama sekali tidak ada kesamaan. Mereka hanya mengincar populeritas orang orang saat ini, dan yang terpilih adalah mereka ber 10" ujar y/n lagi.

"Sebenarnya aku tak berminat untuk menyelesaikan masalah ini, tapi mereka mengusikku dengan mengirimkan beberapa hal yang sangat menyebalkan. Jadi mulai dari saat ini aku akan menyatakan perang dingin dengan mereka" ujar y/n dengan tegas.

"Aku mau lusa kita melakukan pertemuan dengan 10 orang itu" ujar y/n yang langsung diangguki semuanya.

"Operasi perang dingin dimulai dari sekarang" ujar y/n lagi.

"Baik, big Boss" seru semuanya, setelahnya mereka bubar dan melakukan tugasnya masing masing.

"Youngjae dan Doyun, persiapkan latihan fisik dan nonfisik untuk ke 10 orang tersebut. Walau ini perang dingin, kita tak tau mereka akan melakukan apa kedepannya" ujar y/n yang langsung diangguki oleh Youngjae dan Doyun.

Y/n memandang kearah luar jendela, ia memandang lurus kedepan. Semua kemungkinan terputar di kepalanya, dari kemungkinan yang paling baik sampai kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

"William Smith, nama yang sangat menyebalkan" gumam y/n dari balik topengnya.

Rahangnya mengeras saat mengingat apa yang pernah pria itu lakukan pada anggotanya.

"Karena kau yang mengusik duluan, aku akan menyelesaikannya duluan" batin y/n kemudian keluar dari ruang rapat yang meninggalkan Haneul, Youngjae, Seojun, dan Doyun.

TBC
Thx
Xoxoxo

Love Scenario ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang