^• Diantar pulang, part 02•^

17 7 1
                                    

Jangan lupa komen dan vote ya..
Sayang kalian banyak-banyak
🐻😘🐻

Keesokan harinya tampaknya ada sedikit kemajuan dari Chika, dia datang lebih pagi dari biasanya, walau pun cuman beda lima menit dengan jam datang dosen.

"Tumben Lo dateng jam segini? biasanya telat terus," ledek Mia dengan nada sinis.

" Ckh! Serah gue lahh," decak datar Chika

Tak lama setelah itu dosen pun datang keruangan mereka. Tapi ada yang beda dia membawa tiga orang lagi lagi yang membuat cewek cewek di kelas nya berisik tanpa alasan. Terkecuali Chika yang cuek dengan hal itu.

" Pagi anak-anak," sambut pak Sapto.

"Pagi pak," jawab para mahasiswa nya

"Kali ini bapak akan memperkenalkan tiga teman baru kalian yang akan bergabung di kelas kalian. Silahkan kalian masuk," ucap pak Sapto. " Silahkan kalin perkenalkan diri kalian masing-masing.

Mia yang melihat mereka dengan tatapan kaget dan menyenggol lengan sahabatnya yang sedang fokus dengan bukunya.

"Apaan sih!" Refleks Chika dengan nada sebal.

"Ituuu tuu," balas Mia dengan melihat ke arah bawah.

Chika yang terfokus melihat salah satu diantara mereka dan sadar bahwa diantara mereka ada yang sedang memperhatikannya langsung memaling kanan wajah dan merasa malu. Karna orang yang semalam ia temui ada di sini, satu kampus bahkan satu kelas dengan nya.

"Mampus" reflek Chika.

"Kayanya emang itu jodoh lo, deh," ledek Mia.

"Apaan dah, jangan Ngadi Ngadi anda,"  jawab Chika jelous.

"Kenalin nama saya Glen Johnson,"

"Gue Raga Zyan,"

"Saya Gibran Smith,"

Gibran sedari tadi melihat ke arah Chika yang  terdapat kursi kosong di sebelah nya. Iya berharap semoga dia mendapatkan tempat itu.

" Silahkan kalian duduk senyaman kalian," ucap pak Sapto mempersilahkan.

"Terimakasih pak," jawab mereka serentak.

Banyak cewek yang tergila-gila dengan pesona dan tampang mereka bahkan ada yang berani genit pada mereka.

"Sini duduk Deket gue," ucap mereka pada tiga pria tampan ity

Glen dan Zyan  memilih duduk didekat cewek-cewek genit yang menyapa merka tadi.

Berbeda dengan Gibran yang masih sama dengan tujuan awalnya yaitu dekat Chika. Dia rela mengabaikan panggilan cewek-cewek cantik demi duduk sebelah Chika walau tak terlalu dekat .

Chika yang terlihat tak perduli dengan keberadaan Gibran di sebelah nya, dia hanya fokes dengan bukunya.

Berbeda dengan Mia dia tidak bisa dia melihat Gibran yang terus menatap Chika.

"Mampus Lo Chik," bisik Mia.

~~~@baerhallu~~~

Setelah mereka selesai kelas, mereka seperti biasa nongkrong dimooncoffe. Tak lama seperti biasa Naila datang.

" Nai ada gosip panas yang ada di kelas tdi. Lo mau tau gak?" Ucap Mia yang membuat Naila penasaran.

"Apaan? Ikh buruan cerita," jawab Mia dengan menggoyang-goyangkan tubuh Mia.

"Iya iya gue ceritain,"

"Lo inget kan cowok yang waktu itu kita jadiin target buat truth or dare?" Tanya Mia yang di balas anggukan Nai.

"Nah, cowok itu tiba-tiba gak ada angin gak ada ujan dia ada di kelas sebagai mahasiswa baru. Dan Lo tau dia kayanya tertarik deh sama temen Lo yang satu ini," jelas Mia pada  Nai sambil melirik pada Chika yang sibuk dengan gawai nya.

" Hah!!? Serius Lo? Set dah tu orang gercep banget ya! Kayanya emang dia suka sama Lo deh Chik,"  ledekkan Nai yang membuat Chika membulat kan matanya dan melirik ke arahnya.

" Apaan si, lo berudua mulai ngaur ya!. Kagak ada kaya gitu gituan apaan!" Jawab Chika kesal.

"Aahh~ jangan ngelak lo, ya kali aja gitu temen gue laku. Kan udah lama juga kan Lo gak pernah pacaran?" tanya Mia

" Iya tu, biar kaya gue. Nanti kita ngedate bareng dan Lo ad pasangan nya biar GK jadi kamcong lagi. Sama siapa tu nama nyaa gue lupa?" Sahut Nai

" Gibran!"

"Nah, tu lo inget siapa nama dia gue aja lupa. Makanya cepet deketin sana jadian kek!" Ucap Nai jahil.

" Ya kali Gibran mau sama gue yang-..."

Chika tak menuntaskan kata-katanya karena ada yang menyahut persis didekat telinganya. "Yang apa?" Tanya nya yang membuat mata chika membulat kaget.

"Gibran!". Ucap Mia dan Nai bersamaan.

Gibran duduk di sebelah Chika yang di ikuti dua cirutnya Zyan dan Glen mereka pun duduk di sebelah Mia.

"Yang apa gue tanya?" Tanya Gibran dengan lembut yang membuat pipi Chika blussing.

"Ng-gak hee~" jawab Chika gugup.

" Kalian lagi ngomongin gue?" Tanya Gibran dengan tatapan hangat.

"Nggak PD Lo," jawab Chika

Setelah itu mereka bercanda ria dan saling bertukar cerita. Memang pertemuan yang singkat namun menyenangkan.

Waktu pun menunjukan pukul 22.00 waktu nya untuk mereka pulang.

"Chika, gue boleh pinjem temen Lo buat pulang bareng gue gak?" Tanya Zyan sambil mengangkat satu tangan Mia.

" Tanya aja bocah nya," jawab Chika yang di balas anggukan Mia.

Siapa yang nolak di ajak pulang bareng sama cogan primadona baru kampus.

Dilanjut dengan Glen dan Nai pun ikut plang bersama mereka.

Sekarang hanya ada Chika dan Gibran disana.

" Lo pulang sama siapa?" Tanya Gibran

" Sendiri," jawab Chika singkat

" Mau gue anter?" Tanya Gibran penuh ragu.

" Gak usah, gue sendiri aja," jawab  Chika jutek.

" Gak baik Lo cewek pulang sendiri malem malem gini,"

" Serah."

" Pokonya, Lo gue anterin pulang sampe depan rumah," paksa Gibran.

" Ya udah serah,"

"Ok" .

~~~@bearhallu~~~


Dalam perjalannan mereka tampak hening dan tidak ada yang membuka topik satu pun.
Hingga tak sadar mereka sudah sampai di kediaman Chika dengan jalan yang di berikannya sebelum berangkat.

"Makasih gib-..," ucap Chika sambil membuka pintu mobil, tapi tertahan olah pegangan Gibran.

" Besok gue jemput Lo boleh?" Tany Gibran ragu.

~~~BearHallu_~~~
©©©TBC©©

Gibran.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang