Y

396 31 3
                                    

Semoga kalian suka sama story aku kali ini.




Happy reading...




Tromso
21 Desember 2018

Mimpi itu datang lagi membuat dadaku terasa sesak disaat yang bersamaan aku duduk di tepi ranjang, lalu melirik ke arah jam disudut dinding.

Ah ,ternyata masih pukul 7 malam ,aku Menghela nafas  dalam-dalam, dengan mengumpulkan sepenuhnya kesadaran aku berpindah ke arah jendela kamar, satu tangan ku terulur untuk membuka sedikit jendelanya , penampakan pertama yang  kulihat saat ini adalah gelapnya malam dan kepulan asap yang terus keluar dari cerobong hangat.

"Dingin"

Aku segera menutup kembali jendela  karena udara dingin semakin menusuk , aku bahkan baru sadar saat ini hanya mengenakan pakaian tidur yang cukup tipis berwarna putih polos, padahal saat ini Tromso sedang bersalju.

"Yewon? Kau masih belum tidur?"

Aku kembali membuka jendela ,dan disana terlihat  kakak laki laki ku  yang sudah rapi tak lupa dengan mantel hangat yang sudah terpasang di tubuh tingginya.

"Kak namjoon mau kemana?"

sedikit ku keraskan suaraku karena jarak kami lumayan jauh.
Dapat kulihat dia memperlihatkan kameranya.
Baiklah aku mengerti lalu memberikan jempol ku padanya.

"mau ikut?"

" Mau, tunggu ya!"

Dia hanya tersenyum dan  mengangguk di sana.
Tak butuh waktu lama aku menyiapkan semua yang kuperlukan, lalu segera pergi menyusul keluar , satu tanganku, meraba kedalam kedalam kantong mantel.
Aku merasakan seperti ada sesuatu disana, aku segera mengeluarkan nya , ternyata hanya sebuah foto polaroid yang entah dari kapan sudah berada disana,itu foto yang pernah diambil saat Aurora hunting bersama kakak tahun kemarin.
aku menatap polaroid itu dengan tersenyum.
Tapi ada hal yang aneh ,perasaanku mendadak kosong namun panggilan dari kak namjoon membuatku segera tersadar  dan kembali menyimpan polaroid itu ke dalam kantong ku.

"Yewon masih menyimpan foto itu ya? Bukannya sudah hilang?"

" Fotonya memang hilang, Yewon juga bingung kenapa fotonya ada disini"

Dapat kulihat kakaku mengangguk mengerti.
Setelahnya kami mengobrol ringan sambil melanjutkan perjalanan.
Dengan  berjalan cukup lama karena jarak dari rumah ke tempat biasa kami untuk melihat Aurora  itu cukup memakan waktu 10 menit jika berjalan kaki.

Saat kami tiba disana yang kami cari itu belum muncul mengingat sekarang masih pukul setengah sembilan.  mereka biasanya muncul sekitarn jam 9 atau jam 2 malam  jadi kami masih harus menunggu.

Kak namjoon sedang menyalakan api  unggun agar tak terlalu dingin disini.
Dan aku? Tentu saja aku memilih untuk duduk tanpa berniat melakukan apa apa ,perjalanan tadi cukup melelahkan walaupun hanya 10 menit .

Entah kenapa ingatan ku terus tertuju pada polaroid itu,  kembali merogoh kedalam saku  mantel itu lali mengeluarkannya ,dan kembali  memandangi foto kami berdua , tanpa kusadari  aku menangis
tak mengerti kenapa menangis
Padahal tak ada hal yang harus di tangisi ,


Aneh.

"Yewon kenapa?"

Tangannya terulur menyentuh pundakku.

"ga papa kak"

"Kalau ada sesuatu ceritakan saja"

"Beneran gapapa kak"

"Yaudah kalau gitu"

Setelahnya kami hanya saling diam disini dengan fikiran masing masing , sesekali kulihat kak namjoon memotretnya apapun yang dianggapnya menarik.


Setelahnya kami hanya saling diam disini dengan fikiran masing masing , sesekali kulihat kak namjoon memotretnya apapun yang dianggapnya menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Next..

Yewon kenapa ya?
Ada yang ngerti gak?


light (Short Story)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang