w

163 24 4
                                    

semoga kalian suka sama story ini.





Happy reading....












Tromso
22desember2018




Seseorang mengetuk pintu rumah ku ,tanpa menunggu lama aku memilih segera berjalan ke pintu masuk.
Aku menyerngit bingung menatap pengantar paket yang berada di hadapanku.

"Apa benar disini Kediaman Nona Sojung kim?"

Ini untuk kak Sojung
Aku pun mengangguk.
Tanpa berkata apapun pria pengantar paket itupun memberikan sebuah surat padaku, dengan sopan aku menerimanya.

Siluetnya mulai menghilang bersamaan dengan suara derap langkah kaki dari dalam rumah ku.



"Siapa yang datang Yewon?"

"Pengantar pos, ini milik kakak"

Aku memberikan nya pada kak Sojung tapi dia terlihat kesulitan menerimanya karena sedang membawa tumpukan kain kotor.


" Yewon bisa tolong letakkan saja di kamar kakak?"

"diatas meja riasku saja ya ,terima kasih Yewon "

Sebagai balasannya aku hanya mengangguk .

Aku segera berjalan ke kamar kak Sojung, aroma lavender yang selalu tercium saat masuk kamarnya
Dia memang sangat merawat ruangan ini dengan baik.

akupun Menelusuri setiap sudut untuk mencari letak meja rias kak Sojung ,apa semua orang dewasa terlalu sibuk? Hingga tak membaca banyak surat? ,disana terdapat banyak sekali surat yang belum dibuka ,
Kepalaku mendadak terasa pening, aku memilih untuk segera kembali ke kamarku setelah meletakkan surat itu.





19:00pm


Aku terbangun dan merasakan nyeri di kepalaku yang sudah sedikit mereda.
Mataku melirik ke arah jam di nakas.
Sekarang sudah jam 7 malam.
seperti Dejavu .
Aku segera melangkahkan kakiku ke arah jendela , benar benar seperti dejavu.
Jantungku berdetak dua kali lebih cepat
Mataku melirik ke luar jendela dan seperti biasa pemandangan yang dapat kulihat hanya sebuah asap yang mengepul dari beberapa cerobong asap milik rumah di sekitar sini.

Aku memicing menangkap sepasang netra yang semakin menjauh dari sini.


"Kak Sojung?"


Kenapa dia keluar di jam segini? Aku tak pernah melihatnya keluar di malam hari apalagi sendirian.
Biasanya kami akan pergi bersama ,dan
Aku baru menyadari satu hal kak Sojung tak memakai pakaian hangat miliknya tapi melainkan milik kak namjoon.

Aku yakin jika kak namjoon tau dia akan dimarahi habis habisan lagi.
Aku akan senang jika kak Sojung benar benar tertangkap basah oleh kak namjoon .
Mereka sangat lucu jika sedang bertengkar rumah terasa kembali hangat membayangkannya saja membuatku bahagia.


"Apa sudah baikkan?"

Itu eunbi temanku dari mana dia tau kalau aku sakit?

"Eunbi tau kalau tadi Yewon sakit kepala?"

"Bicara apa kau ini? bagaimana mungkin aku tak tau"


Eunbi menggelengkan kepalanya menatapku bingung ,Dia berjalan kedalam rumahku dengan membawa sekantung plastik yang entah apa isinya.
mungkin kak Sojung yang memberi tahunya tentang hal ini.
Aku segera keluar dari kamarku dan menghampiri eunbi.
Gadis itu sudah duduk di depan perapian sambil menggosokkan kedua tangannya.
Kasihan sekali dia terlihat kedinginan.

"Aku hanya memakai tiga lapis pakaian"

Sepertinya dia tau apa yang akan ku katakan ,aku tak kaget lagi sedari dulu dia memang begini, hanya dengan melihat raut wajah lawan bicaranya.

" Hanya tiga lapis? Wah hebat juga"

Aku terkekeh menatap wajah yang terlihat kesal , lagipula salah sendiri kenapa hanya memakai pakaian setipis itu ,dia fikir kita sedang tinggal dinegara mana.























Next....






















ada yang suka gak sama story ini?
Penasaran gak sama kelanjutannya?

Btw ini tinggal 2 chapter lagi ya
Seperti yang udah aku kasih tau dari awal cerita ini cuma untuk pembangkit mood aku buat nulis lagi kyk dulu.

Jadi kalau responnya bagus aku bakal bikin banyak book kyk dulu lagi

light (Short Story)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang