1. Baskara

660 49 6
                                    

Seseorang pernah mengatakan padaku,Bahwa mencintai ialah memberi dengan tulus,Sekali pun kau tak akan menerima imbalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seseorang pernah mengatakan padaku,
Bahwa mencintai ialah memberi dengan tulus,
Sekali pun kau tak akan menerima imbalannya.

~•~

"Bara! Kenapa sih kamu buat ulah terus?!

Baskara Arkatama Milano, atau yang lebih sering dipanggil Bara itu hanya melirik sekilas ke arah laki-laki paruh baya di sebelahnya yang sedang mencak-mencak. Dengan wajah datarnya, Bara hanya menggedikkan kedua bahunya lalu kembali menyuapkan potongan roti ke mulutnya.

"Bara, kamu dengar nggak?"

"Hmm,"

Melihat respon anaknya yang seperti itu, Papanya-Angkasa-hanya bisa menghela napas panjang pada akhirnya. Ini bukan pertama kali anak laki-lakinya membuat ulah yang mengharuskan dirinya datang ke sekolah, namun tetap saja Angkasa tak mengerti mengapa anaknya itu selalu mengulanginya.

"Pagi ini kamu berangkat bareng Papa aja. Sekalian Papa ketemu kepala sekolah kamu." ucap Angkasa yang sudah mulai tenang seraya mengambil tempat di kursi ujung meja makan.

"Nggak," tolaknya tegas.

"Kenapa sih kamu ngebantah terus, Bar? Capek Papa hadapin kamu kalau begini."

"Abas mah emang nggak ada akhlak, Pa." timpal seorang gadis yang baru saja tiba di antara mereka.

"Kerjaannya nyari ribut doang. Kalau nggak cari ribut, ya paling ngebucin." lanjutnya lagi seraya merebut potongan roti yang berada di genggaman Bara, lalu tanpa merasa bersalah melahapnya hingga habis.

"Lo diajarin sopan santun nggak, sih?" sungut Bara memberikan tatapan sinis.

"Sopan ke lo? Nggak banget deh."

Bara memejamkan kedua matanya sejenak untuk meredam emosinya yang sudah tersulut padahal masih pagi. Kemudian, ia kembali membuka matanya dan beranjak bangun.

"Bara berangkat." ucapnya seraya menyambar kasar tasnya dan melongos pergi begitu saja. Hal itu disaksikan oleh Angkasa dan juga adik perempuannya, serta seorang wanita paruh baya yang baru saja tiba dengan membawa sebuah tas kerja milik suaminya.

"Ribut lagi?" tanyanya seolah sudah paham dengan keadaan yang sedang terjadi.

"Biasa, Bun. Abas emang sensian orangnya."

"Thal, kamu udah tau kakak kamu begitu, jangan diisengin terus dong. Kasian."

Thalassa Raneysha Milano, anak kedua dari sepasang suami istri Raina dan Angkasa, serta adik satu-satunya dari seorang Baskara. Perempuan dengan paras menggemaskan namun super menyebalkan.

"Iya deh iya," ucapnya lalu menatap Angkasa, "Pa, Asa mau berangkat. Bagi duit dong."

"Yang kemarin udah abis?"

BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang